Kebutuhan Menurut Waktu Kebutuhan Menurut Wujud Kebutuhan Menurut Subyek

162 Contoh: kebutuhan akan makanan, pakaian, tempat tinggal, dan sebagainya. 2. Kebutuhan Sekunder: kebutuhan ini disebut juga kebutuhan kultural, yaitu kebutuhan yang timbul bersamaan dengan meningkatnya peradaban manusia. Merupakan jenis kebutuhan yang diperlukan setelah semua kebutuhan pokok telah terpenuhi dengan baik. Kebutuhan sekunder sifatnya menunjang kebutuhan primer. Contohnya seperti makanan yang bergizi dan enak, pendidikan yang baik, pakaian yang baik, perumahan yang baik, dan sebagainya yang belum masuk dalam kategori mewah. 3. Kebutuhan Tertier: yaitu kebutuhan manusia yang ditujukan untuk kesenangan hidup manusia. Artinya keberadaan barang tertier tidak begitu banyak pengaruhnya bagi kehidupan manusia. Contoh: kebutuhan akan perhiasan, mobil mewah, rumah mewah, rekreasi, dansebagainya. Dewasa ini banyak barang yang semula dipandang mewah, sekarang telah digolongkan menjadi kebutuhan sekunder, seperti: pesawat televisi TV, handphone HP, sepeda motor, laptop dan komputer. Demikian juga untuk pendidikan dan kesehatan telah digolongkan menjadi kebutuhan primer, mengingat kebutuhan ini sangat mendesak dan penting bagi kehidupan manusia.

2. Kebutuhan Menurut Sifatnya

Kebutuhan menurut sifatnya dibedakan yaitu suatu kebutuhan hidup manusia yang keberadaannya didasarkan menurut dampak atau pengaruhnya terhadap jasmani dan rohani. Dengan demikian menurut sifatnya kebutuhan dibagi menjadi: 1. Kebutuhan jasmani, yaitu kebutuhan yang berhubungan dengan badan lahiriah atau tubuh seseorang. Contohnya seperti makanan, minuman, pakaian, sandal, pisau cukur, tidur, buang air kecil dan besar, seks, dan lain sebagainya. 2. Kebutuhan rohani, yaitu kebutuhan yang dibutuhkan seseorang untuk mendapatkan sesuatu bagi jiwanya. Contohnya seperti mendengarkan musik, siraman rohani, beribadah kepada Tuhan YME, bersosialisasi, pendidikan, rekreasi, hiburan, dan lain-lain.

3. Kebutuhan Menurut Waktu

Kebutuhan hidup manusia menurut waktu dibedakan antara kebutuhan pada waktu sekarang dan kebutuhan pada waktu masa yang akan datang. 1. Kebutuhan sekarang adalah kebutuhan yang harus dipenuhi sekarang juga, pada saat ini. Kebutuhan yang benar-benar diperlukan pada saat ini secara mendesak. Contoh adalah kebelet Di unduh dari : Bukupaket.com 163 pipis, makan karena sangat lapar, pengobatan akibat kecelakaan, payung disaat hujan, dan lain sebagainya. 2. Kebutuhan masa depan adalah pemenuhan kebutuhan yang dapat ditunda untuk waktu yang akan datang. Contoh: tabungan hari tua, asuransi kesehatan, pergi haji, dan sebagainya.

4. Kebutuhan Menurut Wujud

Kebutuhan menurut wujud dibedakan antara kebutuhan material dan kebutuhan in-material, yang dideskripsikan sebagai berikut. 1. Kebutuhan material, yaitu kebutuhan berupa barang-barang yang dapat diraba dan dilihat. Contoh: buku, sepeda, komputer, rumah, pabrik, dan sebagainya. 2. Kebutuhan immaterial, yaitu kebutuhan yang tidak berwujud. Contoh: keamanan, keadilan, kesehatan, kebebasan, pendidikan, dan sebagainya.

5. Kebutuhan Menurut Subyek

Kebutuhan menurut subyek adalah kebutuhan yang dibedakan menurut pihak-pihak yang membutuhkan. Kebutuhan menurut subyek meliputi: 1. Kebutuhan individu, yaitu kebutuhan yang dapat dilihat dari segi orang yang membutuhkan. Contoh: kebutuhan petani berbeda dengan kebutuhan seorang guru, kebutuhan pelajar berbeda dengan kebutuhan buruh pabrik. 2. Kebutuhan masyarakat, disebut juga kebutuhan kolektif atau kebutuhan sosial, yaitu alat pemuas kebutuhan yang digunakan bersama. Kebutuhan sosial adalah kebutuhan akan berbagai barang dan jasa yang digunakan untuk memuaskan kebutuhan sosial suatu kelompok masyarakat. Contohnya adalah jalan umum, penerangan tempat umum, berserikat mengeluarkan pendapat, berbisnis, berorganisasi, telepon umum, jalan umum, WC umum, dan sebagainya. Abraham H. Maslow Supratiknya, 1995, juga mengemukakan macam- macam kebutuhan hidup manusia. Menurutnya, kebutuhan manusia terdiri dari kebutuhan dasar basic needs dan meta kebutuhan-meta kebutuhan metaneeds. Kebutuhan dasar adalah kebutuhan-kebutuhan akibat kekurangan meliputi lapar, kasih-sayang, rasa aman, harga diri, dan sebagainya. Meta kebutuhan adalah kebutuhan untuk pertumbuhan, yang meliputi keadilan, kebaikan, keindahan, keteraturan, kesatuan dan sebagainya. Secara umum kebutuhan dasar manusia menurut Maslow adalah sebagai berikut. Di unduh dari : Bukupaket.com 164 1. Kebutuhan fisiologis; contohnya adalah: panganmakanan, sandangpakaian, papanrumah, dan kebutuhan biologis seperti buang air besar, buang air kecil, bernafas, dan lain sebagainya. 2. Kebutuhan akan rasa aman dan keselamatan; contohnya seperti: Bebas dari penjajahan, bebas dari ancaman, bebas dari rasa sakit, bebas dari teror, dan lain sebagainya. 3. Kebutuhan sosial persahabatan dan kekerabatan; contohnya seperti: memiliki teman, memiliki keluarga, kebutuhan cinta dari lawan jenis, dan lain-lain. 4. Kebutuhan akan penghargaan baik diri sendiri, harga diri, maupun dari orang lain; contohnya pujian, piagam, tanda jasa, hadiah, dan banyak lagi lainnya. 5. Kebutuhan untuk mewujudkan diri, aktualisasi diri mengembang- kan diri dan mengungkapkan potensi, termasuk kebutuhan bio- logis. Berbagai kebutuhan tidak tersusun dalam satu hierarki bertingkat yang sedemikian rupa, sehingga kebutuhan yang lebih rendah tingkatnya harus dipuaskan lebih dahulu sebelum orang merasa- kan timbulnya kebutuhan yang lebih tinggi dan terdorong untuk berusaha. Kebutuhan tersebut dalam kondisi normal harus dipenuhi semuanya, miskipun ada skala prioritasnya. Contohnya, manusia akan berusaha memenuhi kebutuhan fisik terlebih dahulu, baru kemudian kebutuhan- kebutuhan yang lain seperti rasa aman, kebutuhan sosial, dan sebagainya. Namun demikian dalam kondisi yang normal, kesemua kebutuhan tersebut diatas harus dipenuhi, tidak boleh ada yang ditinggalkan atau diabaikan, walaupun tingkatannya lebih rendah dibandingkan lainnya. Kecuali dalam kondisi tidak normal, seperti kala terjadi bencana atau perang maka kebutuhan fisik dan rasa aman menjadi yang utama. Perhatikan dalam peristiwa banjir, tanah longsor, kebakaran dan sejenisnya bantuan pertama yang datang kepada korban adalah sembako. Tugas 3.2 Coba kalian identifikasi kebutuhan hidupmu saat ini, dan bagaimana caranya kalian memenuhi kebutuhan hidupmu tersebut? Di unduh dari : Bukupaket.com 165

C. UPAYA MANUSIA MEMENUHI KEBUTUHAN

Kehidupan manusia di dunia sangat beragam, namun diantara mereka saling tergantung dan membutuhkan dalam memenuhi berbagai kebutuhan hidupnya. Ragamnya kehidupan manusia ini dapat dilihat dari apa yang ada di lingkungan sekitar kita, baik dalam area kecil maupun yang lebih besar, negara misalnya. Kemakmuran dan kemiskinan berada dalam lingkup yang tiada batas no limitation, saling membutuhkan dan saling tergantung antara satu dengan yang lain. Bagaimana mungkin hal ini bisa terjadi? mengapa orang-orang tertentu mendapatkan lebih sementara yang lainnya kurang? lewat proses yang bagaimana dan dalam kondisi apa keluarga-keluarga subsisten dapat meningkatkan pendapatannya sehingga mampu membeli barang produksi dari luar negeri? dan banyak lagi pertanyaan. Berbagai perbedaan potensi tingkat kehidupan manusia dalam bidang kesehatan, kondisi pangan, gizi, fasilitas pendidikan, kesempatan kerja, pertambahan penduduk dan harapan hidup life expectancies dan sebagainya inilah yang menjadi kajian dalam tulisan ini, khususnya yang terjadi di negara sedang berkembang. Gambar 3 6 Pedagang sayuran di pasar Dinoyo, Malang Sumber: Dokumentasi pribadi Di unduh dari : Bukupaket.com 166 Berbicara masalah ekonomi mau tidak mau kita berbicara tentang pilihan, karena ekonomi merupakan studi dan latihan memilih the study and exercise of choice. Ekonomi menyangkut perilaku manusia dalam upaya memenuhi kebutuhan dan keinginan hidupnya yang diwujudkan dalam bentuk benda materi dan jasa yang jumlah relatif terbatas seperti beras, jagung, TV, sepeda motor, pakaian, rumah, mobil, pendidikan, kesehatan, keamanan, musik, rekreasi dan sebagainya berdasarkan pertimbangan rasional dan yuridis dari sumber daya produksi seperti tanah, barang-barang, modal, buruh, pengetahuan manajerial, teknis dan administratif. Manusia mempunyai berbagai macam kebutuhan dasar dan berusaha untuk memenuhinya seoptimal mungkin sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya. Masyarakat tradisional dalam upaya memenuhi kebutuhan ini didasari pada pengalaman hidup yang telah diperoleh secara turun-temurun, apakah itu sebagai produsen maupun konsumen, dan biasanya sangat tergantung pada tenaga manusia sebagai sumber daya utama. Dengan demikian kekuatan ekonomi terletak pada kerja. Langka dan mahalnya sumber daya menyebabkan mereka melakukan pilihan, apakah dalam produksi dan konsumsi, misalnya barang apa yang harus mereka buat, berapa banyak, bagaimana dan untuk siapa, barang apa yang mampu dikonsumsi? dan sebagainya. Hal inilah yang selalu menjadi masalah dalam perekonomian di dunia dalam skala apapaun, termasuk diantaranya pendistribusian barang-barang ekonomi langka dan sumber daya produktif langka. Setiap keputusan ekonomi selalu melibatkan berragam ramuan alternatif pilihan penting, diantaranya: pilihan mengenai bagaimana memanfaatkan sum- ber daya langka seperti uang dan tanah menurut kombinasi yang paling memungkinkan dalam rangka mendapatkan output yang paling tinggi serta tercapai kepuasan. Biasanya untuk mengatasi hal tersebut dilakukan secara dagang trade off, yaitu menyerahkan sesuatu biasanya uang untuk mendapatkan sesuatu yang lain. Misalnya saja, seorang petani, dengan sumber daya yang dimilikinya tanah dan uang apakah yang akan dilakukan untuk meningkatkan produksinya, membeli traktor ataukah memperbaiki irigasi?, tidak sekedar begitu saja tetapi juga diperhatikan prospek ke depannya dan sebagainya. Ilustrasi di atas merupakan implementasi salah satu prinsip ekonomi yang menyebutkan bahwa jika melakukan pilihan diantara sejumlah kemung- kinan alternatif maka kita harus bertindak rasional, yaitu dengan memilih alternatif yang biayanya minimal tetapi mendapatkan keuntungan yang kita kehendaki atau memperoleh hasil atau kepuasan maksimal atas biaya tersebut. Pengambilan keputusan dalam proses memilih harus berusaha menyeimbangkan keuntungan potensial dan biaya yang akan dikeluarkan, Di unduh dari : Bukupaket.com 167 sehingga dalam membuat keputusan dapat membuahkan keuntungan sosial yang paling tinggi. Untuk bisa membuat keputusan yang rasional, individu masyarakat memerlukan adanya preferensi dalam bentuk informasi yang jelas tentang apa yang diinginkan, kebebasan dari kekuatankekuasaan yang ada di sekitarnya, serta kepentingan pihak lain. Tragisnya keputusan ekonomi tidak bisa dilepaskan dari konteks politik, sosial, institusi dan budaya. Bahkan dapat dikatakan lajunya perekonomian suatu masyarakat selalu dipengaruhi oleh aspek-aspek tersebut, walaupun keberadaan mereka relatif kecil, tetapi memiliki akses ekonomi yang dominan, seperti tuan tanah, konglomerat, penguasa dan sebagainya. Konsep ekonomi dunia ketiga, atau sering disebut dengan istilah ekonomi pembangunan berkait dengan ekonomi tradisional dan ekonomi politik proses institusi dan sosial yang dengan mana kelompok-kelompok elite ekonomi dan politik tertentu memilih alokasi sumber daya produksi langka, baik yang ada sekarang maupun di masa datang, demi kepentingannya atau sekiranya kelebihan dengan sendirinya akan menambah manfaat bagi penduduk serta berkepentingan dengan alokasi sumber daya secara efisien dan peningkatan pertumbuhan output. Pertumbuhan disini menyangkut mekanisme institusional, sosial dan ekonomi, baik pemerintah maupun swasta, terutama untuk memperoleh secara cepat paling tidak berdasarkan perhitungan historis dan memperbaiki secara meluas tingkat hidup penduduk miskin, kurang makan dan buta huruf. Jadi ekonomi pembangunan menyangkut proses-proses ekonomi dan politik untuk mendorong transformasi struktural dan institusional lebih cepat bagi masyarakat seluruhnya menurut suatu cara yang paling efisien dalam mencapai kemajuan ekonomi masyarakat pada berbagai segi yang sangat luas. Ekonomi sebagai ilmu sosial yang berkepentingan dengan manusia dan bagaimana cara yang paling baik memberi penduduk sarana materi guna membantu merealisasikan potensi manusiawinya tidak bernilai, bahkan nilai atau normatif merupakan pusat disiplin ekonomi dan khususnya pembangunan ekonomi. Konsep-konsep keadilan sosial dan ekonomi, penanggulangan kemiskinan, pendidikan, peningkatan taraf hidup, kebebasan nasional, modernisasi lembaga-lembaga, peran serta ekonomi dan politik, demokrasi, ekonomi yang berpijak pada kekuatan sendiri dan pemenuhan kebutuhan manusiawi dan sebagainya merupakan indikator yang menjadi pedoman dalam pengambilan keputusan, tujuan, dan implementasi pembangunan. Namun disadari bahwa nilai ini dalam implementasi ekonomi pembangunan harus konsekuen dari semua pihak yang terlibat, bila tidak menginginkan adanya kegagalan dalam pembangunan ekonomi khususnya. Di unduh dari : Bukupaket.com 168 Tugas 3.3

D. ALAT PEMUAS KEBUTUHAN

Alat-alat pemuas kebutuhan adalah segala sesuatu yang dapat dipergunakan manusia untuk memenuhi kebutuhannya, bentuknya bisa berupa barang atau jasa. Peralatan rumah tangga, sepatu, sepeda, pakaian, makanan, rumah tinggal, minuman yang dibutuhkan manusia itu dalam ilmu ekonomi disebut barang, sedangkan pelayanan listrik, telepon, guru, dokter, hakim, polisi, pendidikan, juga dapat memuaskan kebutuhan manusia yang disebut jasa. Da- lam kehidupan sehari-hari barang dan jasa sebagai alat pemuas kebutuhan jumlahnya terbatas, sehingga untuk memperolehnya kita harus mengeluarkan pengorbanan waktu, biaya atau tenaga. Barang-barang jenis ini disebut barang ekonomi. Selain itu ada barang yang jumlahnya melimpah seperti sinar matahari di daerah tropis, udara bersih di daerah pegunungan, pasir di sepanjang aliran sungai. Barang-barang ini untuk memperolehnya tanpa pengorbanan, sehingga disebut barang bebas. Barang-barang bebas tidak dipersoalkan dalam ilmu ekonomi. Barang bebas ada yang dapat berubah menjadi barang ekonomi, contoh: pasir dari sungai dijual ke kota. Untuk lebih memahami bagaimana barang dan jasa dapat memenuhi kebutuhan manusia, barangjasa tersebut dikelompokkan menurut kegunaan, hubungannya dengan benda lain dan prosesnya.

1. Menurut Kegunaannya,