Sejarah Visi dan Misi Kebijakan Mutu

24 Analisis dilakukan terhadap variabel yang berubah-ubah dari waktu ke waktu dengan menggunakan beberapa kurun waktu tertentu Indrajit dan Djokopranoto, 2003. Dalam peramalan terdapat berbagai metode time series. Metode yang seringkali digunakan dalam peramalan kebutuhan obat adalah metode exponential smoothing ES. Teknik ini digunakan untuk mengatasi variasi pola konsumsi dan lead time. Metode ES menggunakan konstanta smoothing yang disebut alpha α untuk menyesuaikan rata-rata konsumsi yang diamati. Untuk tujuan perhitungan proyeksi permintaan dengan lead time tertentu α biasanya bernilai antara 0,1 dan 0,2 Quick et al, 2012.

F. Profil Rumah Sakit Panti Rapih

1. Sejarah

Rumah Sakit Panti Rapih diawali dengan dibentuknya Yayasan Onder de Bogen oleh Pengurus Gereja Yogyakarta pada tanggal 22 Februari 1927. Rumah sakit mulai dibangun pada tanggal 14 September 1928. Kongregasi Suster-suster Cintakasih Santo Carolus menerima tawaran dari Gereja Yogyakarta untuk mengelola rumah sakit tersebut. Rumah sakit ini diresmikan tanggal 14 September 1929 oleh Sri Sultan Hamengku Buwono VIII dengan nama Rumah Sakit Onder de Bogen. Pada jaman pemerintahan Jepang, ada keharusan mengganti nama lembaga, termasuk rumah sakit yang masih menggunakan nama Belanda. Mgr. Alb. Soegijopranoto, SJ memberi nama baru, yaitu Rumah Sakit Panti Rapih. 25 Panti Rapih memiliki arti Rumah Penyembuhan. Sejak saat itu Rumah Sakit Onder de Bogen dikenal dengan nama Rumah Sakit Panti Rapih.

2. Visi dan Misi

a. Visi Rumah Sakit Panti Rapih Sebagai rumah sakit rujukan yang memandang pasien sebagai sumber inspirasi dan motivasi kerja dengan memberikan pelayanan kepada siapa saja secara profesional dan penuh kasih dalam suasana syukur kepada Tuhan. b. Misi Rumah Sakit Panti Rapih i. RS Panti Rapih menyelenggarakan pelayanan kesehatan menyeluruh secara ramah, adil, profesional, ikhlas, dan hormat dalam naungan iman Katolik yang gigih membela hak hidup insani dan berpihak kepada yang berkekurangan. ii. RS Panti Rapih memandang karyawan sebagai mitra karya dengan memberdayakan mereka untuk mendukung kualitas kerja demi kepuasan pasien dan keluarganya, dan dengan mewajibkan diri menyelenggarakan kesejahteraan karyawan secara terbuka, proporsional, adil, dan merata sesuai dengan perkembangan dan kemampuan. 26

3. Kebijakan Mutu

Manajemen dan Staf RSPR menjamin terpenuhinya kepuasan pelanggan dengan cara: a. Memberikan pelayanan medis tercepat dan menyediakan fasilitas medis terlengkap terutama pada pelayanan unggulan, sesuai dengan kemampuan rumah sakit. b. Menyempurnakan sistem manajemen kerja organisasi melalui pelaksanaan evaluasi kinerja setiap tiga bulan sekali. Bukti bahwa RSPR senantiasa menjaga mutu pelayanan adalah dengan diperolehnya berbagai penghargaan. Beberapa penghargaan yang diperoleh RSPR selama tahun 2009 –2014 antara lain: a. Jogja Best Brand Index 2012, 2013, dan 2014 kategori rumah sakit swasta b. Sertifikat Akreditasi Rumah Sakit Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. c. The Best Jogja Service Excellent Award kategori Private Hospital 200 tempat tidur d. Sertifikat ISO 9001:2008 dari National Quality Assurance NQA. e. Runner Up Persi Award–Indonesian Hospital Management Awards IHMA 2011 27

4. Struktur Organisasi