Peramalan tiap item obat JKN kelompok A indeks kritis untukJuli–

59

4. Peramalan tiap item obat JKN kelompok A indeks kritis untukJuli–

Desember 2015. Peramalan kebutuhan masing-masing obat kelompok A indeks kritis dilakukan menggunakan metode double exponential smoothing. Peramalan dilakukan dengan menggunakan data penggunaan obat pada Januari –Juni 2015 pada masing-masing obat golongan A indeks kritis untuk bulan Juli 2015 –Desember 2015. Dari persamaan yang dihasilkan melalui metode peramalan double exponential smoothing, didapatkan data peramalan kebutuhan obat untuk bulan Juli 2015 – Desember 2015 sebagai berikut: Tabel 4.5. : Jumlah peramalan kebutuhan obat JKN Juli –Desember 2015 Obat Persamaan Juli Agt Sept Okt Nov Des clopidrogrel 4391,42 + 33,28t 4425 4458 4491 4525 4558 4591 Harnal 0,2 mg 2232,04 + 81,96 t 2314 2396 2478 2560 2642 2724 Harnal OCAS 6952,3 + 317,9 t 7272 7588 7906 8224 8542 8860 valsartan 80 mg 7152 + 119 t 7271 7390 7509 7326 7747 7886 valsartan 160 mg 3810,84 + 69,76 t 3881 3950 4020 4090 4160 4229 irbesartan 300 mg 3520,3 + 32,7 t 3553 3586 3618 3651 3684 3717 candesartan 8 mg 3451,96 + 55,24 t 3507 3562 3618 3673 3728 3783 gliquidone 5149,9 + 161,1 t 5311 5472,1 5633 5794 5955 6117 bisoprolol 2495,1 – 77,1 t 2418 2340,9 2264 2187 2110 2024 Hasil penghitungan peramalan kebutuhan obat kelompok A indeks kritis menunjukkan adanya kecenderungan naik. Data penggunaan obat selama Januari menunjukkan adanya penggunaan yang tidak stabil dari bulan ke bulan, misalnya pada Harnal dan Harnal OCAS.Hal ini disebabkan adanya kekosongan obat sehingga tidak ada data penggunaan obat. Namun setelah dilakukan peramalan dengan metode double exponential smoothing 60 didapatkan peramalan penggunaan obat yang lebih stabil dengan trend naik, kecuali pada bisoprolol yang menunjukkan trend turun. Data peramalan yang didapatkan kemudian digunakan untuk memperkirakan perencanaan dan pengalokasian dana dalam pengadaan obat. Sistem pemesanan obat JKN secara resmi dilakukan melalui E- Catalogue . Sistem pemesanan ini dilakukan berdasarkan sistem tender dan pemesanan dilakukan untuk kebutuhan satu tahun ke depan. RSPR saat ini masih menunggu untuk dapat memasuki sistem tersebut. Pemesanan dengan sistem seperti ini memerlukan perencanaan yang tepat. Adanya peramalan kebutuhan obat sangat membantu untuk dapat menentukan jumlah obat yang akan dipesan, termasuk untuk menentukan waktu kedatangan dan jumlah setiap kali obat tersebut datang.

C. Economic Order Quantity EOQ , Safety Stock SS, dan Re Order