5
matematika lainnya adalah peramalan permintaan dan waktu pemesanan kembali atau Re-Order Point ROP untuk memperkirakan Safety Stock SS atau jumlah
persediaan yang memadai Quick et al, 2012. Berdasarkan latar belakang dan beberapa temuan mengenai manajemen
pengadaan obat JKN di RSPR selama ini, sangat penting disusun suatu penelitian untuk menganalisis sistem pengadaan obat JKN di RSPR dengan menggunakan
analisis ABC indeks kritis untuk mengupayakan pencapaian pengadaan obatJKN yang optimal.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang tersebut dapat dirumuskan pertanyaan sebagai berikut : 1.
Apakah sistem pengelolaan obat JKN di RSPR sudah sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 58 Tahun 2014 tentang Standar Pelayanan
Kefarmasian di Rumah Sakit? 2.
Berapa unit peramalan kebutuhan tiap item obat JKN kelompok A indeks kritis untuk bulan Juli
–Desember 2015? 3.
Berapa unit peramalan Economic Order Quantity EOQ, Safety Stock SS, dan Reorder Point ROP yang diperlukan untuk tiap item obat JKN kelompok
A indeks kritis untuk bulan Juli –Desember 2015?
C. Tujuan Penelitian
Penelitian yang akan dilakukan ini memiliki beberapa tujuan sebagai berikut:
6
1. Tujuan umum
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis sistem pengadaan obat JKN di RSPR dengan menggunakan analisis ABC indeks kritis sebagai
dasar untuk perencanaan pengadaan obat.
2. Tujuan khusus
Untuk mencapai tujuan umum, penelitian ini memiliki tujuan khusus sebagai berikut:
a. Mendeskripsikan dan mengevaluasi sistem pengelolaan obat JKN di RSPR
selama ini menurut Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 58 Tahun 2014 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit.
b. Meramalkan kebutuhan obat JKN kelompok A indeks kritis untuk bulan
Juli –Desember 2015.
c. Menentukan peramalan jumlah EOQ, Safety Stock, dan Reorder Point
yang diperlukan untuk pengadaan obat-obat JKN kelompok A indeks kritis untuk bulan Juli
–Desember 2015.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian yang dilakukan ini dapat memberi manfaat sebagai berikut:
1. Manfaat Teoretis
a. Bagi peneliti Hasil dari penelitian ini dapat digunakan untuk mengembangkan
teori terkait perencanaan, peramalan, dan pengadaan obat JKNdi rumah sakit.Penelitian yang dilakukan juga menambah pengetahuan dan
7
keterampilan peneliti untuk mengidentifikasi masalah, mengevaluasi, dan melaksanakan perencanaan pengadaan obat yang optimal di rumah sakit.
b. Bagi institusi pendidikan: Penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi untuk kepentingan
pendidikan dan penelitian selanjutnya.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Rumah Sakit Panti Rapih: Hasil penelitian ini bermanfaat untuk memberikan pelayanan
kefarmasian yang optimal bagi para pasien secara umum dan bagi para pasien JKN secara khusus sehingga RSPR tetap dapat menjadi pilihan bagi
para pasien. b. Bagi bagian logistik dan instalasi farmasi RSPR:
Hasil penelitian ini bermanfaat untuk: i.
Menganalisis perencanaan dan pengadaan obat JKN yang optimal menggunakan analisis ABC indeks kritis dan memudahkan untuk
pengambilan keputusan dalam pengadaan item-item obat JKN yang telah dikelompokkan.
ii. Melakukan klasifikasi persediaan obat JKN. Hasil penelitian dapat
dikomunikasikan kepada kepala logistik dan para pengambil keputusan dalam optimalisasi pengadaan, penyimpanan, dan monitoring persediaan
obat JKN.
8
E. Ruang Lingkup dan Batasan Penelitian
Penelitian ini dilakukan di bagian logistik RSPR. Fokus penelitian dibatasi pada obat-obatan yang termasuk dalam formularium nasional JKN atau obat
sejenis yang diperuntukkan khusus untuk pasien JKN di RSPR.
F. Keaslian Penelitian
Ada beberapa penelitian yang telah dilakukan oleh para peneliti dengan menggunakan metode ABC indeks kritis. Perbedaan penelitian ini secara umum
dengan penelitian lainnya adalah penelitian ini dilakukan pada obat-obatan JKN. Penelitian-penelitian yang telah dilakukan antara lain:
Tabel 1.1 : Penelitian yang pernah dilakukan
Penulis tahun
Tujuan Lokasi
Rancangan Penelitian
Sampel Hasil
Utama Perbedaan
dengan Penelitian Ini
Susciati dan
Adisasmito , 2006
Mengetahui gambaran
proses perencanaan
obat. RS. Karya
Husada, Cikampek,
Jawa Barat, Indonesia.
Deskriptif kualitatif.
Insatalsi farmasi,
bagian keuanga
n dan bagian
logistik. Profil
pengelomp okkan obat
berdasarka n ABC
indeks kritis.
Penggunaan analisis ABC
indeks kritis dan analisis EOQ,
Safety Stock,dan ROP.
Priatna, 2010
Mengidentifikas i tingkat
persediaan obat di gudang
farmasi, merencanakan
dan mengendalikan
jumlah pemesanan obat
yang ekonomis RS. Melati
Tangerang, Indonesia
Riset operasional
dengan analisa
deskriptif. Gudang
farmasi rumah
sakit. Profil nilai
pakai, nilai investasi,
profil VEN, peramalan
kebutuhan obat.
Perbedaan waktu, tempat,
obyek penelitian.
Devnani et al
, 2010 Identifikasi
kategori obat yang perlu
pengawasan ketat.
Post Graduate Institute of
Medical Education and
Research PGIMER,
Candigarh, India.
Deskriptif non
eksperiment al.
Bagian farmasi
Profil ABC,
profil VED, dan profil
nilai investasi
Penggunaan analisis ABC
indeks kritis dan analisis EOQ,
Safety Stock,dan ROP.
9
Tabel 1.1 : Penelitian yang pernah dilakukan lanjutan
Penulis tahun
Tujuan Lokasi
Rancangan Penelitian
Sampel Hasil
Utama Perbedaan
dengan Penelitian Ini
Atmaja, 2012
Pengendalian persediaan obat
antibiotika. RS. MH.
Thamrin, Salemba,
Jakarta, Indonesia.
Riset operasional.
Departe men
farmasi dan
logistik. Profil nilai
pakai, nilai investasi,
profil VEN, peramalan
kebutuhan obat.
Perbedaan waktu, tempat,
obyek penelitian.
Nofriana, 2012
Mendapatkan akurasi dalam
pembelian obat. RSUD. Dr.
Soedarso, Kalimantan
Barat, Indonesia.
Studi kasus deskriptif
analitik. Instalasi
Farmasi Rumah
Sakit Profil nilai
pakai, nilai investasi,
profil VEN, dan saran-
saran untuk efisiensi
pembelian. Penggunaan
analisis ABC indeks kritis dan
analisis EOQ, Safety Stock,dan
ROP.
Abate, 2013
Menentukan belanja obat
sesuai dengan kebutuhan
masyarakat dan pola penyakit.
Tikur Anbessa Hospital,
Ethiopia. Deskriptif
non eksperiment
al. Bagian
farmasi Profil
ABC, profil VEN,
dan profil nilai
investasi Penggunaan
analisis ABC indeks kritis dan
analisis EOQ, Safety Stock,dan
ROP.
Wandalkar et al
, 2013
Mengidentifikas i kategori obat
yang memerlukan
manajemen ketat.
Sasoon General
Hospital, Pune, India
Deskriptif non
eksperiment al.
Bagian farmasi
Profil ABC,
profil VED, dan profil
nilai investasi
Penggunaan analisis ABC
indeks kritis dan analisis EOQ,
Safety Stock,dan ROP.
Rambe, 2014
Meramalkan penjualan obat-
obatan dan membangun
aplikasi analisis peramalan.
Apotek Mutiara Hati,
Medan, Indonesia.
Deskriptif non
eksperiment al.
Apotek Peramalan
penjualan periode
mendatang. Penggunaan
analisis ABC indeks kritis dan
analisis EOQ, Safety Stock,dan
ROP.
10
BAB II LANDASAN TEORI
A. Instalasi Farmasi Rumah Sakit
Instalasi farmasi adalah bagian darirumah sakit yang bertugas menyelenggarakan, mengkoordinasi, mengatur, dan mengawasi seluruhkegiatan
pelayanan farmasi UU RI, 2009. Instalasi farmasi memiliki pengaruh terhadap ekonomi dan biaya operasional rumah sakit karena bagian ini merupakan bagian
di rumah sakit yang bertanggung jawab penuh atas pengelolaan dan pengendalian seluruh sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan yang beredar di rumah sakit
Siregar, 2003. Pengelolaan alat kesehatan, sediaan farmasi, dan bahan habis pakai di rumah sakit harus dilakukan oleh instalasi farmasi melalui sistem satu
pintu, yaitu bahwa rumah sakit hanya memiliki satu kebijakan kefarmasian termasuk dalam pembuatan formularium, pengadaan, dan distribusi alat
kesehatan, sediaan farmasi, dan bahan habis pakai yang bertujuan untuk mengutamakan kepentingan pasien UU RI, 2009.
Pelayanan kefarmasian di rumah sakit meliputi 2 dua kegiatan, yaitu kegiatan farmasi klinik dan kegiatan yang bersifat manajerial berupa pengelolaan
sediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai dan kegiatan pelayanan farmasi klinik. Kegiatan tersebut harus didukung oleh sumber daya
manusia, sarana, dan peralatan. Pengelolaan sediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai harus dilaksanakan secara multidisiplin, terkoordinir, dan