Instrumen Penelitian Metode Pengumpulan Data Metode Analisis Data

39 Tabel 3.1 . Variabel- variabel dalam penelitian lanjutan Variabel Definisi Cara Mendapatkan Data Hasil Keterangan Peramalan Metode yang digunakan untuk memperkirakan kebutuhan obat JKN pada Juli –Desember 2015 berdasarkan data penggunaan obat Januari –Juni 2015. Analisis serial waktu time series dengan metodedouble eksponential smoothing pada data penggunaan obat JKN pada bulan Januari – Juni 2015. Perkiraan jumlah unit obat JKN yang dibutuhkan pada bulan Juli – Desember 2015. - Lead Time LT Jarak antara pengajuan pemesanan hingga penerimaan barang yang terjadi di RSPR. Wawancara mendalam dengan kepala unit logistik. Catatan mengenai lamanya lead time. - Economic Order Quantity EOQ Cara pengendalian persediaan obat kelompok A analisis ABC indeks kritis untuk menentukan jumlah pemesanan yang ekonomis. Menghitung EOQ obat kelompok A analisis ABC indeks kritis dengan menggunakan rumus EOQ. Jumlah pemesanan yang ekonomis pada setiap item obat kelompok A analisis ABC indeks kritis. - Re Order Point ROP Cara pengendalian obat kelompok A analisis ABC indeks kritis untuk menentukan titik dimana harus dilakukan pemesanan kembali. Menghitung ROP obat kelompok A analisis ABC indeks kritis dengan menggunakan rumus ROP. Titik pemesanan kembali pada setiap item obat kelompok A analisis ABC indeks kritis. - Safety stock SS Jumlah obat yang harus tetap ada di logistik untuk kelangsungan pelayanan. Melihat data obat kelompok A. Menghitung jumlah obat yang harus ada pada setiap item. Catatan banyaknya jumlah obat yang harus ada dalam tiap item obat kelompok A. -

D. Instrumen Penelitian

Instrumen untuk data primer indeks kritis menggunakan daftar klasifikasi obat menurut kekritisannya. Pertanyaan wawancara dengan kepala unit logistik menggunakan daftar pertanyaan dibantu dengan perangkat alat perekam untuk dokumentasi. 40

E. Metode Pengumpulan Data

Penelitian ini dilakukan dengan studi pendahuluan tentang manajemen logistik di RSPR. Wawancara mendalam dilakukan dengan kepala unit logistik dilakukan untuk mengetahui sistem logistik, prosedur pengadaan, besarnya biaya pemesanan dan penyimpanansertalead time pemesanan. Data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder . Data primer didapatkan melalui wawancara kepada kepala instalasi farmasi sebagai pengendali obat JKN dan kepala unit logistik. Wawancara dengan para dokter dan kepala instalasi farmasi dilakukan dengan kuisioner untuk menentukan nilai kritis tiap item obat JKN yang ada di RSPR. Data sekunder adalah data logistik yang telah tersedia berupa jumlah pemakaian obat JKN yang diperoleh dari unit logistik selama bulan Januari –Juni 2015 dalam bentuk daftar nama obat, jumlah pemakaian, dan harga dalam unit terkecil.

F. Metode Analisis Data

Wawancara mendalam dilakukan kepada kepala unit logistik dan kepala instalasi farmasi. Hasil wawancara kemudian dituliskan dalam tabel transkrip wawancara. Tahap selanjutnya adalah membuat deskripsi mengenai sistem pengelolaan persediaan obat JKN di unit logistik dan melakukan evaluasi menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 2014 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit . Setelah melewati tahap wawancara dan pengumpulan data primer dan sekunder, selanjutnya analisis dilakukan untuk kelompok obat A indeks kritis. 41 Untuk meramalkan persediaan obat JKN yang optimal pada bulan Juli –Desember 2015, dilakukan perhitungan peramalan penggunaan, EOQ, safety stock, dan reorder point setiap item obat kelompok A indeks kritis. Setiap tahap dalam analisis mengikuti langkah-langkah sebagai berikut: 1. Analisis ABC nilai pakai Analisis ABC nilai pakai dibuat dengan langkah-langkah sebagai berikut: a. Mengurutkan data pemakaian obat berdasarkan jumlah pemakaiannya, mulai dari yang terbesar hingga yang terkecil. b. Memberi nilai persentase pemakaian pada setiap item obat. c. Membuat nilai kumulatif dari persentase pemakaian setiap item obat. d. Membuat batasan kelompok A pada nilai kumulatif 75, kelompok B pada kumulatif 15, dan kelompok C pada nilai kumulatif 10 2. Analisis ABC nilai investasi Analisis ABC nilai investasi dibuat dengan langkah-langkah sebagai berikut: a. Mengalikan jumlah pemakaian dan harga tiap item obat. b. Mengurutkan data berdasarkan nilai investasi, mulai dari yang terbesar hingga yang terkecil. c. Memberi nilai persentase investasi pada setiap item obat. d. Membuat nilai kumulatif dari persentase nilai investasi setiap item obat. e. Membuat batasan kelompok A pada nilai kumulatif 75, kelompok B pada kumulatif 15, dan kelompok C pada nilai kumulatif 10 42 3. Analisis ABC indeks kritis a. Melakukan wawancara dengan para dokter yang telah dipilih dan kepada kepala instalasi farmasi menggunakan klasifikasi obat berdasarkan VEN. b. Kelompok V diberi nilai kritis 3, kelompok E diberi nilai kritis 2, dan kelompok N diberi nilai kritis 1, dan kelompok O diberi nilai 0. c. Menghitung nilai indeks kritis pada setiap item obat dengan rumus: NIK = Nilai Pakai + Nilai Investasi + 2 x Nilai Kritis --- 1 d. Data diurutkan berdasarkan nilai indeks kritisnya, mulai dari yang terbesar hingga yang terkecil. e. Nilai Indeks Kritis dikelompokkan menjadi kelompok A NIK 9,5-12, kelompok B NIK 6,5 –9,4, dan kelompok C NIK 4–6,4. 4. Berdasarkan penelitian yang dilakukan Atmaja 2012, penghitungan peramalan menggunakan metode Double Exponential Smoothing memberikan ketepatan yang paling tinggi. Dalam penelitian ini dilakukan penghitungan peramalan penggunaan obat untuk setiap bulan mulai Juli sampai dengan Desember 2015 menggunakan data penggunaan obat selama bulan Januari – Juni 2015. Peramalan dengan metode Double Exponential Smoothing dihitung dengan rumus: Xt 2 = αXt + βX 2 t-1 ……………………2 Xt = F’t = Peramalan Double Exponential Smoothing α = faktor smoothing dan β = 1-α Baroto, 2002 43 5. Penghitungan safety stock. Perhitungan safety stock dilakukan pada tiap obat kelompok A dengan rumus: Safety stock dalam unit = C A × LT --- 3 C A = Rata-rata konsumsi satu bulan. LT = Rata-rata lead time, dalam bulan. 6. Penghitungan EOQ Dilakukan perhitungan EOQ untuk setiap bulan mulai Juli sampai dengan Desember 2015.Data pemakaian diambil dari hasil perhitungan peramalan penggunaan obat setiap bulan. EOQ dihitung menggunakan rumus: EOQ dalam unit = √ 2 × � �� � � � � ---- 4 U = Ramalan pemakaian per tahundari hasil peramalan per bulan O = Biaya tambahan pemesanan H = Biaya penyimpanan persentase rata-rata nilai persediaan C = Proyeksi biaya tambahan 7. Penghitungan ROP Setelah safety stock dihitung, perhitungan dilanjutkan dengan menghitung ROP dengan rumus: ROP dalam unit = LT x C A + SS --- 5 LT = Lead time suplier dalam bulan C A = Rata-rata konsumsi per bulan SS = Safety stock 44 Gambar 2. Langkah-langkah dalam penelitian 45

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN