Tarif Indonesian–Case Based Groups INA-CBG’s

12 TNI, anggota polri, pejabat negara, pegawai pemerintah non pegawai negeri, pegawai swasta, dan lain-lain, para pekerja bukan penerima upah dan anggota keluarganya pekerja di luar hubungan kerja atau pekerja mandiri, dan lain-lain pekerja bukan penerima upah, dan bukan pekerja beserta keluarganya investor, pemberi kerja, penerima pensiun, veteran, perintis kemerdekaan Depkes, 2014b. Fasilitas kesehatan wajib menyediakan pelayanan obat, alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai. Pelayanan obat, alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai yang dibutuhkan pasien peserta JKN diberikan sesuai dengan indikasi medis. Pelayanan obat, alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai pada fasilitas kesehatan rujukan tingkat lanjutan merupakan salah satu komponen yang dibayarkan dalam paket INA-CBG ’s. Pelayanan obat yang sudah termasuk dalam paket INA-CBG ’s dan mengacu pada Formularium Nasional, tidak dapat ditagihkan tersendiri kepada BPJS Kesehatan serta tidak dapat dibebankan kepada peserta. Obat yang dibutuhkan sesuai indikasi medis pada fasilitas kesehatan rujukan tingkat lanjutan yang tidak tercantum dalam Formularium Nasional, dapat digunakan obat lain berdasarkan persetujuan Komite Medik dan KepalaDirektur Rumah Sakit Depkes RI, 2014b.

1. Tarif Indonesian–Case Based Groups INA-CBG’s

Penentuan tarif untuk Jaminan Kesehatan Nasional diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 59 tahun 2014 tentang Standar Tarif Pelayanan Kesehatan dalam Penyelenggaraan Program 13 Jaminan Kesehatan. Permenkes ini mengatur standar tarif untuk Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama FKTP dan Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan FKRTL. Untuk FKTP, standar tarif yang berlaku adalah Tarif Kapitasi dan Tarif Non Kapitasi. Tarif Kapitasi adalah besaran pembayaran perbulan yang dibayar dimuka oleh BPJS Kesehatan kepada FKTP berdasarkan jumlah peserta yang terdaftar tanpa memperhitungkan jenis dan jumlah pelayanan kesehatan yang diberikan. Tarif Non Kapitasi adalah besaran pembayaran klaim oleh BPJS Kesehatan kepada FKTP berdasarkanjenis dan jumlah pelayanan kesehatan yang diberikan.Untuk FKRTL, tarif yang berlaku adalah tarif Indonesian –Case Based Groups INA- CBG’s, yaitu besaran pembayaran klaim oleh BPJS Kesehatan atas paket layanan yang didasarkan pada pengelompokan diagnosis penyakit dan prosedur sesuai dengan pembagian regional dan kelas rumah sakit. Sebagai contoh Tarif INA- CBG’s untuk regional 1 rumah sakit kelas B adalah sebagai berikut: Tabel 2.1: Contoh Tarif INA-CBG 2014 Regional 1 Rumah Sakit Kelas B Rawat Inap Kode Deskripsi Kode INA-CBG Tarif Kelas 3 Tarif Kelas 2 Tarif Kelas 1 I-4-17-I Hipertensi ringan 3.502.000 4.202.400 4.902.800 I-4-17-II Hipertensi sedang 4.747.500 5.697.000 6.646.500 I-4-17-III Hipertensi berat 5.761.900 6.914.300 8.066.700 I-4-20-I Angina pektoris dan nyeri dada ringan 4.026.000 4.831.200 5.636.400 I-4-20-II Angina pektoris dan nyeri dada sedang 4.626.800 5.552.200 6.477.500 I-4-20-III Angina pektoris dan nyeri dada berat 6.148.200 7.377.800 8.607.400 Sumber: Permenkes Nomor 59 Tahun 2014 Pemberian obat dalam layanan JKN ditentukan pula dalam Permenkes ini.Obat untuk penyakit kronis di FKRTL diberikan maksimum untuk 1 satu 14 bulan sesuai indikasi medis. Obat yang menjadi bagian dari paket INA- CBG’s, diberikan minimal 7 tujuh hari danbila diperlukan tambahan hari pengobatan, obat diberikan terpisahdiluar paket INA- CBG’s dan obat yang diberikan harus tercantum pada FormulariumNasional. Untuk penyakit Diabetes Melitus,