10
BAB II LANDASAN TEORI
A. Instalasi Farmasi Rumah Sakit
Instalasi farmasi adalah bagian darirumah sakit yang bertugas menyelenggarakan, mengkoordinasi, mengatur, dan mengawasi seluruhkegiatan
pelayanan farmasi UU RI, 2009. Instalasi farmasi memiliki pengaruh terhadap ekonomi dan biaya operasional rumah sakit karena bagian ini merupakan bagian
di rumah sakit yang bertanggung jawab penuh atas pengelolaan dan pengendalian seluruh sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan yang beredar di rumah sakit
Siregar, 2003. Pengelolaan alat kesehatan, sediaan farmasi, dan bahan habis pakai di rumah sakit harus dilakukan oleh instalasi farmasi melalui sistem satu
pintu, yaitu bahwa rumah sakit hanya memiliki satu kebijakan kefarmasian termasuk dalam pembuatan formularium, pengadaan, dan distribusi alat
kesehatan, sediaan farmasi, dan bahan habis pakai yang bertujuan untuk mengutamakan kepentingan pasien UU RI, 2009.
Pelayanan kefarmasian di rumah sakit meliputi 2 dua kegiatan, yaitu kegiatan farmasi klinik dan kegiatan yang bersifat manajerial berupa pengelolaan
sediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai dan kegiatan pelayanan farmasi klinik. Kegiatan tersebut harus didukung oleh sumber daya
manusia, sarana, dan peralatan. Pengelolaan sediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai harus dilaksanakan secara multidisiplin, terkoordinir, dan
11
menggunakan proses yang efektif untuk menjamin kendali mutu dan kendali biaya Depkes RI, 2014a.
Instalasi farmasi rumah sakit memiliki misi yang difokuskan pada pencapaian hasil positif bagi seluruh penderita. Misi ini dicapai melalui terapi
obat yang optimal, memberikan pelayanan yang membantu perkembangan, kemanfaatan, keamanan mutu tinggi, dan rasio-efektif biaya yang paling tinggi.
Selain bagi penderita instalasi farmasi rumah sakit juga memiliki tujuan untuk memberi manfaat kepada rumah sakit dan sejawat profesi kesehatan. Manfaat ini
diberikan dengan menyediakan perbekalan yang memadai dan memenuhi syarat dan mengelola suatu pelayanan farmasi secara efektif Siregar, 2003.
B. Jaminan Kesehatan Nasional JKN