Pengendalian persediaan Teknik pengendalian

19 disimpan sebagai obat standar, waktu, dan jumlah pemesanan kembali. Identifikasi dan kendali biaya manajemen persediaan dilakukan menggunakan sistem klasifikasi produk seperti analisis ABC dan analisis VEN Quick et al, 2012.

1. Pengendalian persediaan

Pengendalian persediaan dilakukan untuk membantu pengelolaan perbekalan sediaan farmasi dan alat kesehatan agar memiliki persediaan dalam jenis dan jumlah yang cukup untuk menghindari kekosongan barang atau menumpuknya persediaan. Pengendalian persediaan adalah suatu upaya untuk mempertahankan tingkat persediaan dengan mengendalikan arus barang yang masuk melalui pengaturan sistem pesananpengadaan scheduled inventory dan perpetual inventory, penyimpanan, dan pengeluaran agar persediaan efektif dan efisien, tidak terjadi kelebihan dan kekurangankekosongan, kerusakan, kadaluarsa, dan kehilangan serta pengembalian pesanan sediaan farmasi Mashuda, 2011.

2. Teknik pengendalian

a. Analisis ABC Analisis ABC adalah analisis konsumsi obat tahunan untuk menentukan item-item obat mana saja yang memiliki porsi dana terbesar. Analisis ABC dapat diterapkan dengan menggunakan data konsumsi obat selama satu tahun atau kurang Holloway, 2003. Metode ini dalam 20 proses pengadaan digunakan untuk memastikan bahwa pengadaan sesuai dengan prioritas kesehatan masyarakat dan menaksir frekuensi pemesanan yang mempengaruhi keseluruhan persediaan Quick et al, 2012. Dalam analisis ABC persediaan dikelompokkan menjadi tiga kelompok A, B, dan C berdasarkan nilai penggunaan tahunan. Kelompok A adalah kelompok dengan penggunaan tahunan tertinggi, dengan 10 –20 item tetapi menghabiskan 70–80 dana. Kelompok B sebanyak 10-20 item berikutnya dan menggunakan 15 –20 dana, sementara kelompok C sebanyak 60 –80 total item tetapi hanya bernilai 5 –15 dari konsumsi tahunan Quick et al, 2012. Analisis ABC dibedakan menjadi dua macam, yaitu analisis nilai pakai dan analisis nilai investasi. Analisis nilai pakai adalah analisis untuk mengelompokkan obat berdasarkan jumlah pemakaian dari setiap item obat. Analisis nilai invetasi adalah analisis untuk mengelompokkan obat berdasarkan nilai investasi dari setiap item obat Suciati dan Adisasmito, 2006. b. Analisis VEN Analisis VEN adalah metode untuk membantu membuat prioritas untuk pembelian obat-obatan dan menjaga persediaan. Obat-obatan dibagi berdasarkan dampaknya pada kesehatan menjadi Vital V, Esensial E, dan Non-Esensial N. Kelompok V adalah obat-obatan 21 yang bersifat life-saving atau sangat penting untuk disediakan. Kelompok E adalah obat-obatan yang efektif dan signifikan bekerja pada penyakit, tetapi tidak sepenting obat vital untuk disediakan. Kelompok N adalah obat-obatan yang digunakan untuk mengatasi sebagian kecil penyakit atau penyakit yang dapat diatasi sendiri. Kelompok N berkhasiat namun tidak terlalu penting untuk disediakan Holloway, 2003. c. Analisis ABC Indeks Kritis Analisis ABC indeks kritis digunakan untuk meningkatkan efisiensi penggunaan dana dengan mengelompokkan obat berdasarkan dampaknya pada kesehatan. Nilai Indeks Kritis NIK dikelompokkan dalam kriteria kelompok A dengan NIK 9,5 –12, kelompok B dengan NIK 6,5 –9,4, dan kelompok C dengan NIK 4–6,4. Kelompok A dengan NIK tertinggi, yaitu 12 dua belas merupakan obat yang sangat kritis bagi sebagian besar pemakainya atau bagi satu atau dua pemakai dan memiliki turn over yang tinggi Suciati dan Adisasmito, 2006. d. Safety Stock Safety stock adalah jumlah stok yang harus tetap ada dalam persediaan. Jumlah ini harus ada selama tidak ada suplai dari pemasok atau saat ada permintaan di luar dugaan. Jumlah safety stock minimal diperlukan untuk mencegah stock out. Tingkat persediaan rata-rata ditentukan oleh tingkat layanan. Walaupun demikian, peningkatan 22 kebutuhan safety stock tidak berbanding lurus dengan peningkatan pelayanan. Lead time yang tidak menentu juga dapat meningkatkan jumlah safety stock Quick et al, 2012. e. Economic Order Quantity EOQ Economic Order Quantity EOQ adalah suatu model matematika yang dikembangkan dalam manajemen persediaan. Model ini banyak digunakan dalam perusahaan yang melakukan pembelian terus menerus. Ide dasar EOQ adalah jumlah pesanan yang ideal untuk setiap item obat, yang optimal dan seimbang antara biaya penyimpanan dan biaya pemesanan. Penghitungan EOQ secara periodik untuk item dengan penggunaan dan investasi tinggi kelompok A sangat berguna untuk membandingkan teori jumlah pemesanan ideal dengan prakteknya Quick et al , 2012. f. Reorder Point ROP Reorder point atau titik pemesanan kembali sering digunakan dalam penjadwalan pembelian. Dengan menggunakan pendekatan teoretik, stok diupayakan dapat memenuhi permintaan, namun tidak berlebih. Stok terakhir untuk pemesanan selanjutnya ditentukan pada titik tertentu. Safety stock dapat menjadi bagian dari stok minimal untuk melindungi dari variasi jumlah permintaan dan kinerja supplier Quick et al , 2012. 23

3. Peramalan Persediaan