Kesetaraan Pedagogi Reflektif dengan Berbagai Teori Belajar

pembelajaran yang berdasar pada PPR itu baik guru maupun siswa dapat belajar sepanjang hayat dan lebih independen. Apabila ingin mengimplementasikan Pedagogi Reflektif, sebaiknya mengetahui terlebih dahulu keunggulan dan kelemahan paradigma Pedagogi Reflektif ini dari berbagai pengalaman yang telah mengimplementasikannya. Pedagogi Reflektif ini dapat diterapkan pada semua kurikulum. Paradigma ini tidak menuntut tambahan bidang studi baru, jam pelajaran tambahan, maupun peralatan khusus. Hal pokok yang dibutuhkan hanyalah pendekatan baru pada cara kita mengajarkan mata pelajaran yang ada. Seorang siswa dapat berkembang menjadi pribadi yang dewasa dan manusiawi bukan secara instan dan dalam waktu singkat, namun dengan menerapkan Pedagogi Reflektif dalam pembelajaran tanda- tanda mereka mulai berkembang ke arah yang diharapkan akan nampak.

d. Kesetaraan Pedagogi Reflektif dengan Berbagai Teori Belajar

Dalam salah satu bab disertasinya Hayes dalam Tim P3MP-LPM, USD 2012: 43-44 membahas padanan Pedagogi Reflektif dalam teori belajar-mengajar sejak zaman klasik hingga sekarang. Pertama, Pedagogi Reflektif ini memiliki kesejalanan dengan teori belajar Plato dan Aristoteles. Pandangan Plato adalah bahwa pengetahuan sudah terdapat dalam jiwa masing-masing pelajar. Tugas guru hanyalah membangkitkan potensi pengetahuan dengan model dialektika. Sedangkan menurut Aristoteles belajar merupakan proses self discovery dari berbagai pengalaman yang berlangsung dalam diri pelajar. Kedua, Pedagogi Reflektif mengandung unsur-unsur dari teori belajar behavioristik. Dalam teori behavioristik proses belajar termanifestasikan dalam bentuk perubahan tingkah laku dengan lingkungan membentuk tingkah laku dan pentingnya penghargaan atas perilaku pelajar. Hal tersebut sejalan dengan tindakan, konteks, dan refleksi dalam Pedagogi Reflektif. Ketiga, Pedagogi Reflektif mengandung unsur-unsur dari teori belajar kognitif. Dalam prinsip teori belajar kognitif struktur kognitif internal manusia mengalami perkembangan akibat faktor kematangan atau karena interaksinya dengan lingkungan, belajar dapat melalui proses penemuan discovery learning dan belajar harus dibedakan antara belajar yang bermakna meaningful learning dan belajar hapalan rote learning. Keempat, Pedagogi Reflektif juga mengandung unsur-unsur dari teori belajar humanistik yang menekankan pentingnya kombinasi kognitif dan afektif dalam belajar dan pembelajaran. Kelima, unsur-unsur teori belajar sosial juga terdapat dalam Pedagogi Reflektif bahwa proses belajar dapat berlangsung dengan mengamati termasuk dalam imajinasi tingkah laku orang lain beserta konsekuensinya. Terakhir ternyata unsur-unsur teori belajar konstruktivis terkandung dalam Pedagogi Reflektif, yaitu, pelajar mengontruksi pengetahuannya sendiri berdasarkan pengalamannya. Pengalamannya inilah sebagai bekal untuk melakukan pembelajaran lebih lanjut. Dalam Pedagogi Reflektif pengalaman dapat berupa pengalaman langsung dan tidak langsung. Dalam proses pembelajarannya pengalaman ini dikaitkan dengan konteks pada Pedagogi Reflektif.

e. Prosedur Pembelajaran dalam Pedagogi Reflektif

Dokumen yang terkait

Identifikasi miskonsepsi materi biologi kelas II semester 1 pada siswa SMP negeri di kecamatan Kencong tahun ajaran 2003/2004

2 6 94

pengaruh model pembelajaran webbed terhadap keterampilan menulis karangan pada siswa kelas IV SDIT Al-Mubarak Jakarta pusat tahun ajaran 2014/2015

4 24 258

Peningkatan keterampilan mebaca intensif dengan metode kooperatif jingsaw pada siswa kelas VII Madasah Tsanawiyah (MTs) Al-Mujahidin Cikarang tahun ajaran 2011-2012

0 3 100

Analisis keterampilan proses sains siswa kelas XI pada pembelajaran titrasi asam basa menggunakan metode problem solving

21 184 159

Penerapan metode pembelajaran kooperatif tipe jigsaw untuk meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran PAI di SMP Muhammadiyah 8 Jakarta: studi penelitian pada siswa kelas VIII D di SMP Muhammadiyah 8 Jakarta.

5 21 92

Implementasi pembelajaran aqidah akhlak pada siswa kelas VIII di SMP Al-Zahra Indonesia Pamulang

0 27 0

Identifikasi miskonsepsi dalam pembelajaran IPA ruang lingkup materi dan sifatnya di SMP Joannes Bosco Yogyakarta kelas VIII tahun ajaran 2014-2015

1 5 9

Analisis kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal cerita materi himpunan pada siswa kelas vii smp swasta Al-Washliyah 8 Medan tahun ajaran 2017/2018 - Repository UIN Sumatera Utara

1 4 153

Penerapan model pembelajaran berbasis masalah terhadap keterampilan komunikasi sains dan hasil belajar siswa kelas X SMA Muhammadiyah 1 Palangkaraya pada pokok bahasan gerak lurus semester 1 tahun ajaran 2016/2017 - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 0 28

Penerapan model pembelajaran berbasis masalah terhadap keterampilan komunikasi sains dan hasil belajar siswa kelas X SMA Muhammadiyah 1 Palangkaraya pada pokok bahasan gerak lurus semester 1 tahun ajaran 2016/2017 - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 0 25