Terbentuknya suatu perilaku baru, terutama pada orang dewasa, biasanya dimulai dari pengetahuan, dimana subyek tahu terlebih dahulu akan adanya
stimulus, yang menimbulkan pengetahuan baru. Pengetahuan tersebut akan menimbulkan respon batin dalam bentuk sikap tertentu. Stimulus atau objek yang
sudah diketahui dan disadari tersebut akan menimbulkan respon lebih jauh lagi berupa tindakan. Namun, tindakan seseorang tidak harus didasari oleh
pengetahuan atau sikap, karena juga dapat timbul dari persepsi, yaitu suatu pengalaman yang dihasilkan melalui pancaindra yang membentuk motivasi, yaitu
dorongan bertindak untuk mencapai suatu tujuan Notoadmojo, 2012.
E. Faktor perilaku
Perilaku manusia merupakan refleksi dari berbagai gejala kejiwaan, seperti pengetahuan, keinginan, kehendak, minat, motivasi, persepsi, sikap, dan
sebagainya. Proses pembentukan atau perubahan perilaku dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor baik dari dalam maupun luar individu. Perilaku konsumen
dipengaruhi oleh faktor-faktor lingkungan eksternal meliputi kebudayaan, kelas sosial, kelompok referensi, dan keluarga. Selain itu dipengaruhi oleh faktor-faktor
internal meliputi motivasi, pengamatan, belajar, kepribadian dan konsep diri, dan sikap Wawan, 2011.
WHO menganalisis bahwa yang menyebabkan seseorang itu berperilaku tertentu adalah karena adanya empat alasan pokok, Notoadmodjo 2012, yaitu:
1. Pemahaman dan pertimbangan, yakni dalam bentuk pengetahuan, persepsi,
sikap, kepercayaan-kepercayaan dan penilaian seseorang terjadap objek.
a. Pengetahuan: Diperoleh dari pengalaman sendiri atau pengalaman orang
lain. b.
Kepercayaan: Diperoleh dari orang tua, kakek, atau nenek. Seseorang menerima kepercayaan itu berdasarkan keyakinan dan tanpa adanya
pembuktian terlebih dahulu. c.
Sikap: Menggambarkan suka atau tidak suka seseorang terhadap objek. Sikap sering diperoleh dari pengalaman sendiri atau dari orang lain yang
paling dekat. 2.
Orang penting sebagai referensi personal reference. Perilaku orang, lebih- lebih perilaku anak kecil lebih banyak dipengaruhi oleh orang-orang yang di
anggap penting. Apabila seseorang itu di percaya, maka apa yang ia katakan atau perbuatan cenderung untuk dicontoh.
3. Sumber-sumber daya. Sumber daya disini mencakup fasilitas, uang, waktu,
tenaga, dan sebagainya. Semua itu berpengaruh terhadap perilaku seseorang atau kelompok masyarakat.
4. Kebudayaan culture, kebiasaan, nilai-nilai, dan tradisi. Sumber-sumber di
dalam suatu masyarakat akan menghasilkan suatu pola hidup yang pada umumnya disebut kebudayaan. Kebudayaan ini terbentuk dalam waktu yang
lama sebagai akibat kehidupan suatu masyarakat bersama. Kebudayaan selalu berubah, baik secara lambat ataupun cepat, sesuai dengan peradaban umat
manusia.
F. Landasan Teori