23
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan Penelitian
Jenis penelitian ini adalah observasional dengan rancangan penelitian cross-sectional
. Dalam penelitian observasional tidak dilakukan pemberian perlakuan atau manipulasi terhadap subyek uji. Subyek uji diobservasi menurut
keadaan apa adanya in nature. Penelitian cross-sectional yaitu penelitian yang pengambilan datanya dilakukan dengan model pendekatan atau observasi dalam
satu waktu atau point time approach Swarjana, 2012.
B. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
1. Variabel penelitian
a. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah tingkat pengetahuan dan sikap
mahasiswa Kampus III Universitas Sanata Dharma mengenai iklan obat sakit kepala di televisi.
b. Variabel tergantung dalam penelitian ini adalah tindakan penggunaan obat
sakit kepala di kalangan mahasiswa Kampus III Universitas Sanata Dharma.
2. Definisi operasional
a. Responden adalah mahasiswa Kampus III Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. b.
Iklan obat sakit kepala di televisi adalah semua iklan obat sakit kepala yang diiklankan oleh industri farmasi melalui media elektronik televisi.
c. Pengetahuan adalah semua hal yang dimiliki dan dipahami oleh mahasiswa
mengenai iklan obat sakit kepala di televisi, meliputi definisi, penyelengggaraan, persyaratan, tata karma, dan tata cara periklanan. Hasil
pengukuran pengetahuan dapat dibedakan atas 3 tingkatan yaitu tinggi, sedang dan rendah yang mengacu ke Arikunto 2006 terlihat pada Tabel I
dibawah ini. Skor nilai untuk pengkategorian tersebut dihitung dari persentase jawaban yang benar.
Tabel I. Hasil pengukuran pengetahuan Skor Nilai
Kriteria
76-100 Tinggi
56-75 Sedang
56 Rendah
d. Sikap adalah jawaban atau respon responden terhadap pernyataan-
pernyataan dalam kuesioner mengenai iklan obat sakit kepala di televisi. Sikap diukur dengan range penilaian menggunakan mean score, sebagai
berikut: 1
Sikap negatif, apabila termasuk dalam kategori skor antara 1-2,50 yang artinya responden lebih bersifat memihak atau mendukung pernyataan
yang tidak sesuai dengan kriteria periklanan berdasarkan undang-undang yang berlaku.
2 Sikap positif, apabila termasuk dalam kategori skor antara 2,51-4, yang
artinya responden memihak atau mendukung pernyataan yang sesuai dengan kriteria periklanan berdasarkan undang-undang yang berlaku.
e. Tindakan penggunaan obat sakit kepala adalah keputusan penggunaan obat
sakit kepala oleh mahasiswa yang diambil berdasarkan pengetahuan dan sikapnya terhadap iklan obat sakit kepala di televisi. Tindakan diukur
dengan range penilaian menggunakan mean score, sebagai berikut: 1
Tindakan yang tidak sesuai, apabila termasuk dalam kategori skor antara 1-2,50 yang artinya responden cenderung memutuskan untuk tidak
menggunakan obat sakit kepala berdasarkan yang di iklankan di televisi. 2
Tindakan yang sesuai, apabila termasuk dalam kategori skor antara 2,51- 4, yang artinya responden cenderung memutuskan untuk menggunakan
obat sakit kepala berdasarkan iklan obat sakit kepala di televisi. f.
Karakteristik demografi yang dikategorikan dalam penelitian ini, adalah: 1
Jenis kelamin responden dikategorikan pria dan wanita. 2
Umur responden berada pada rentang 17-24 tahun yang dikategorikan menjadi 2 yaitu ≤ 20 tahun dan 20 tahun.
3 Fakultas responden adalah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Psikologi, Sains dan Teknologi. 4
Uang saku perbulan responden dikategorikan menjadi 2, yaitu ≤ Rp 1.000.000,00 dan Rp 1.000.000,00.
g. Pola melihat iklan obat sakit kepala di televisi dalam penelitian ini adalah:
1 Lama waktu responden menonton televisi
2 Frekuensi responden melihat iklan obat sakit kepala di televisi
3 Iklan obat sakit kepala yang pernah dilihat oleh responden
4 Iklan obat sakit kepala yang paling sering dilihat oleh responden
5 Pola penggunaan obat sakit kepala oleh responden selama 1 bulan
terakhir 6
Obat sakit kepala yang digunakan oleh responden 7
Sumber informasi yang paling mendukung responden dalam memilih obat sakit kepala.
C. Subyek penelitian, besar sampel, dan teknik sampling
1. Subyek penelitian
Subyek penelitian yang digunakan adalah mahasiswa Kampus III Universitas Sanata Dharma yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Subyek
penelitian selanjutnya disebut responden.
Kriteria inklusi yang digunakan sebagai acuan untuk memilih subyek adalah mahasiswa kampus III Universitas Sanata Dharma, pernah menonton iklan
obat sakit kepala, dan bersedia mengisi kuesioner yang diberikan peneliti. Kriteria eksklusi adalah mahasiswa Fakultas Farmasi karena dalam penelitian ini
mahasiswa Fakultas Farmasi dianggap sudah mengerti dan memahami mengenai cara pemilihan obat yang baik dan benar, mahasiswa Fakultas Farmasi juga
mempunyai pengetahuan yang lebih daripada mahasiswa fakultas lain yang tidak mempelajari hal-hal khusus mengenai peraturan periklanan obat, obat dan
pengobatan, tidak pernah menonton iklan obat sakit kepala, dan tidak bersedia mengisi kuesioner yang diberikan peneliti.
2. Besar sampel
Sampel adalah bagian dari populasi yang menjadi sumber data sebenarnya dalam penelitian. Populasi adalah keseluruhan penelitian yang terdiri
dari manusia sebagai sumber data yang mempunyai karakteristik tertentu dalam suatu penelitian Eriyanto, 2007. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa
Kampus III Universitas Sanata Dharma. Rumus untuk menentukan jumlah sampel dari populasi yang kecil atau
populasi yang diketahui jumlah anggota populasi adalah sebagai berikut Eriyanto, 2007:
Keterangan: Z
: Nilai Z merupakan tingkat kepercayaan tingkat kepercayaan yang dipakai 90, nilai Z adalah 1,65.
P 1-p : Proporsi suatu kasus tertentu terhadap populasi, bila tidak diketahui proporsinya ditetapkan 50.
E : Kesalahan sampel yang dikehendaki sampling error 10.
N : Jumlah populasi 3574 diperoleh dari data BAA tahun 2014.
Berdasarkan rumus di atas, diperoleh hasil jumlah sampel minimal dalam penelitian ini adalah 67 orang. Dengan penambahan sampel 20 untuk
mengantisipasi terjadinya kekurangan sampel, maka jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 81 orang, berikut perhitungannya:
Total responden = 67 + 14 = 81 orang.
3. Teknik sampling
Pengambilan sampel pada penelitian ini adalah secara non-random sampling
dengan jenis purposive sampling. Pengambilan sampel secara non- random sampling
yang berarti tidak semua orang memiliki kesempatan yang sama untuk dijadikan responden penelitian.
Pengambilan sampel secara purposive sampling didasarkan pada suatu pertimbangan tertentu yang dibuat oleh peneliti sendiri, berdasarkan ciri atau sifat-
sifat populasi yang sudah diketahui sebelumnya. Teknik pengambilan sampel secara purposive sampling ini didasarkan pada pertimbangan tertentu Eriyanto,
2007.
D. Tempat dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah lingkungan Kampus III Universitas Sanata Dharma Paingan Maguwoharjo Yogyakarta.
Penelitian dilakukan pada bulan Oktober 2014.
E. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner. Kuesioner adalah sebuah form yang berisikan pernyataan-pernyataan yang telah ditentukan yang
dapat digunakan untuk mengumpulkan informasi data dari dan tentang orang- orang sebagai bagian dari sebuah survei Swarjana, 2012.
Kuesioner terdiri dari 54 pernyataan yang terdiri dari 2 bagian. Bagian pertama merupakan pertanyaan mengenai karakteristik demografi responden yang
meliputi nama, jenis kelamin, fakultas, umur, uang saku per bulan dan pola melihat iklan yang terdiri dari 8 pertanyaan. Pertanyaan bagian ini meliputi: Lama
waktu menonton televisi, frekuensi melihat iklan obat sakit kepala, iklan obat sakit kepala yang pernah dilihat, iklan obat sakit kepala yang paling sering dilihat,
pola penggunaan obat sakit kepala selama 1 bulan, obat sakit kepala yang digunakan dan sumber yang paling mendukung dalam memilih obat sakit kepala.
Pernyataan bagian kedua terbagi atas tiga aspek yaitu: Aspek pengetahuan, sikap dan tindakan. Aspek pengetahuan terdiri dari 18 pernyataan,
sikap terdiri dari 14 pernyataan, dan tindakan terdiri dari 14 pernyataan. Aspek pengetahuan menggunakan skala Guttman yang terdiri dari 2 alternatif jawaban,
yaitu benar dan salah. Jawaban responden yang benar di beri skor 1 dan jawaban
responden yang salah diberi skor 0 Siregar, 2010. Pada aspek sikap dan tindakan disusun dengan modifikasi skala likert yang terdiri dari empat alternatif
jawaban, yaitu sangat setuju SS, setuju S, tidak setuju TS, dan sangat tidak setuju STS. Nilai skor bergerak dari angka 1 sampai dengan 4, dengan tidak
adanya respon netral. Hal tersebut dimaksudkan dengan tujuan untuk menghindari kecenderungan responden memilih jawaban tengah dan agar responden lebih tegas
dalam memilih jawaban. Selain itu pernyataan-pernyataan yang diberikan disusun berdasarkan
sifat favorable dan unfavorable untuk melihat konsistensi jawaban responden. Pernyataan favorable adalah pernyataan yang isinya mendukung dan memihak
atau mengatakan hal-hal positif tentang obyek. Sedangkan, pernyataan unfavorable
adalah pernyataan yang isinya tidak mendukung atau mengatakan hal-hal negatif terhadap obyek.
Tabel II. Pemberian skor untuk aspek pengetahuan Jawaban Responden
Skor
Benar 1
Salah
Keterangan artinya: responden yang menjawab benar sesuai dengan kunci jawaban.
Tabel III. Pemberian skor untuk aspek sikap dan tindakan Alternatif Jawaban
Pernyataan Favorable
Pernyataan Unfavorable
Sangat Setuju SS 4
1 Setuju S
3 2
Tidak Setuju TS 2
3 Sangat Tidak Setuju STS
1 4
Tabel IV. Blue Print pernyataan favorable dan unfavorable pada aspek pengetahuan, sikap, dan tindakan.
Aspek Sub Pokok Bahasan
Nomor Pernyataan
Favorable Unfavorable
Pengetahuan Definisi
1 dan 2 -
Penyelenggaraan 3 dan 4
Persyaratan 5 dan 8
6 dan 7 Tata krama dan tata
cara periklanan Indonesia
11, 13, 14, 15, 16, 17,
dan 18 9, 10, dan 12
Jumlah item 13
5
Sikap Tata krama dan tata
cara periklanan indonesia
1, 2, 3, 4, 5, 6, dan 10
7, 8, dan 9
Persyaratan -
11, 12, 13, dan 14
Jumlah item 7
7
Tindakan Pola Penggunaan
1, 2, 9, 10, 12, dan 13
3, 4, 5, 6, 7, 8, 11, dan 14
Jumlah item 6
8
1. Uji validitas dan reliabilitas
Setelah kuesioner dibuat, dilakukan uji validitas terhadap kuesioner tersebut. Validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur itu mengukur
apa yang ingin diukur. Jenis validitas yang digunakan adalah validitas isi suatu alat pengukur ditentukan oleh sejauh mana isi alat pengukur tersebut mewakili
semua aspek yang dianggap sebagai aspek kerangka konsep Singarimbun dan Effendi, 2006.
Dalam penelitian ini uji validitas yang dilakukan dengan menggunakan pendapat ahli professional judgement oleh seorang apoteker untuk melihat isi
dari pernyataan telah valid untuk mengukur pengetahuan, sikap, dan tindakan responden mengenai iklan obat sakit kepala di televisi. Arikunto 2006
menyatakan bahwa jumlah responden untuk uji coba alat ukur pada sekelompok
responden yang memiliki karakteristik yang mirip dengan karakteristik responden dari populasi yang akan diteliti selanjutnya disyaratkan minimal 30 orang.
Kuesioner ini diuji coba terhadap 32 mahasiswa Kampus II Universitas Sanata Dharma.
Reliabilitas merupakan derajat yang menunjukkan bahwa instrumen penelitian layak digunakan karena sudah terbukti dapat diandalkan dan terpercaya.
Hal ini dapat dilihat berdasarkan konsistensi hasil dari suatu instrumen pengukuran, bahwa berapa kali pun pengukuran maupun pengujian dilakukan,
maka hasil yang diberikan bersifat konsisten dan tak berubah-ubah Notoadmojo, 2010. Koefisien reliabilitas dalam penelitian ini diukur dengan analisis
reliabilitas yang menggunakan koefisien Alpha Cronbach.
Tabel V. Hasil uji reliabilitas pada tingkat pengetahuan, sikap, dan tindakan Variabel
Hasil uji Alpha Cronbach Keterangan
Pengetahuan 0,721
Reliabel Sikap
0,681 Reliabel
Tindakan 0,707
Reliabel
F. Bahan Penelitian
Bahan penelitian yang digunakan adalah jawaban responden di kuesioner yang telah dijawab dengan lengkap dan benar serta dikembalikan kepada peneliti.
G. Tata Cara Penelitian
1. Observasi awal
Observasi awal dilakukan dengan mencari informasi tentang jumlah mahasiswa Kampus III Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
2. Perijinan
Perijinan dilakukan dengan cara mengusulkan atau memasukkan surat permohonan ijin penelitian ke Biro Administrasi Akademik BAA Universitas
Sanata Dharma.
3. Pembuatan kuesioner
Pembuatan kuesioner dilakukan dengan cara merancang kuesioner yang akan peneliti gunakan, kemudian dilakukan uji validasi dan reliabilitas.
4. Penyebaran kuesioner
Penyebaran kuesioner dilakukan pada pagi sampai siang hari, dimana waktu tersebut merupakan waktu kuliah. Pengisian kuesioner dilakukan sendiri
oleh responden yang diberi kesempatan mengerjakan kuesioner saat itu juga dan langsung dikembalikan.
5. Pengolahan data
a. Editing
Melakukan pemilihan kuesioner yang memenuhi kriteria inklusi sampel untuk digunakan dalam pengolahan data selanjutnya. Selain itu,
dilakukan juga pemeriksaan kelengkapan isi kuesioner. b.
Processing Dalam penelitian ini, data diolah dengan cara mengelompokkan item
pertanyaan dalam kuesioner didasarkan pada variabel-variabel yang akan diteliti, yaitu: Pengetahuan, sikap, dan tindakan. Kemudian menjumlahkan
angka pada tiap variabel yang akan diteliti yang dijawab oleh responden. Lalu data dipindahkan ke program komputer.
c. Cleaning
Tahapan terakhir dalam pengolahan data yaitu tahap cleaning. Pada tahap ini dilakukan pengecekan kembali kelengkapan data dan adakah
kesalahan dalam proses pemasukkan data ke dalam program komputer.
H. Tata Cara Analisis
Analisis data dilakukan dengan menggunakan dua metode yaitu statistik deskriptif dan statistik korelasi. Statistik deskriptif menggunakan teknik
persentase, yaitu jumlah responden yang memberikan jawaban sejenis dibagi dengan jumlah responden total dikalikan 100. Metode ini digunakan untuk
menganalisis karakteristik responden dan pola melihat iklan obat sakit kepala. Penyajian hasil data karakteristik responden dan pola melihat iklan obat sakit
kepala disajikan dalam bentuk diagram bar atau pie. Analisis korelasi digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya
hubungan antara tingkat pengetahuan dan sikap mengenai iklan obat sakit kepala di televisi terhadap tindakan penggunaan obat sakit kepala oleh mahasiswa
Kampus III Universitas Sanata Dharma. Untuk uji normalitas distribusi data menggunakan uji Shapiro-Wilk
dengan taraf kepercayaan 95. Menurut Supangat 2007, data terdistribusi normal jika memiliki nilai p p-value lebih dari 0,05. Uji normalitas pada tingkat
pengetahuan dan tindakan responden tidak terdistribusi normal, sedangkan pada sikap terdistribusi normal.
Tabel VI. Hasil uji normalitas pada tingkat pengetahuan, sikap, dan tindakan
Variabel Hasil uji Kolmogorov-Smirnov Keterangan
Pengetahuan 0,000
Tidak normal Sikap
0,272 Normal
Tindakan 1,296e-05
Tidak normal Pada penelitian ini digunakan korelasi Product Moment Pearson. Besar
kecilnya korelasi selalu dinyatakan dengan angka. Angka korelasi ini disebut koefisien korelasi. Koefisien korelasi bergerak antara 0,000 dan ± 1,000.
Koefisien korelasi dari 0,000 sampai + 1,000 menunjukkan korelasi yang positif, sedang dari 0,000 sampai
– 1,000 menunjukkan korelasi yang negatif. Korelasi positif yang paling sempurna adalah + 1,000 dan korelasi negatif yang tertinggi
adalah – 1,000 Hadi, 2004.
Supangat 2007 memberikan pedoman untuk menginterpretasikan koefisien korelasi r yang ditemukan tersebut mempunyai hubungan yang besar
atau kecil. Pedoman untuk memberikan interpretasi terhadap koefisien korelasi Product Moment Pearson
dapat dilihat pada tabel VIII.
Tabel VIII. Interpretasi terhadap koefisien korelasi
Koefisien Korelasi Tingkat Hubungan
0,00 – 0,55
tidak kuat 0,56
– 0,65 cukup kuat
0,66 – 0,75
Kuat 0,76
– 0,99 sangat kuat
1 hubungan sempurna
I. Keterbatasan Penelitian
Dalam penentuan validitas konten instrumen penelitian melalui professional judgement
hanya dilakukan oleh satu orang, seharusnya dilakukan minimal dua orang. Pilihan jawaban pada kuesioner mengenai merek obat sakit
kepala masih bersifat umum, belum spesifik untuk obat sakit kepala misalnya Bodrex® Extra, Panadol® Extra, dan Oskadon® SP. Responden yang digunakan
dalam penelitian ini kemungkinan tidak pernah menggunakan obat sakit kepala, sedangkan dalam penelitian ini yang diukur adalah tindakan penggunaan obat
sakit kepala.
37
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil penelitian ini terdiri dari 6 bagian yang dibahas sesuai dengan urutan tujuan penelitian yaitu karakteristik demografi responden, pola melihat
iklan obat sakit kepala di televisi, tingkat pengetahuan mahasiswa mengenai iklan obat sakit kepala di televisi, sikap mahasiswa mengenai iklan obat sakit kepala di
televisi, tindakan penggunaan obat sakit kepala di televisi, dan hubungan tingkat pengetahuan dan sikap mahasiswa terhadap tindakan penggunaan obat sakit
kepala di televisi di kalangan mahasiswa Kampus III Universitas Sanata Dharma.
A. Karakteristik Demografi Responden
Karakteristik demografi responden pada penelitian ini meliputi jenis kelamin, umur, fakultas dan uang saku perbulan pada mahasiswa Kampus III
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
1. Jenis kelamin responden
Hasil penelitian menunjukkan persentase responden yang berjenis kelamin perempuan lebih banyak dibandingkan persentase responden yang
berjenis kelamin laki-laki, yaitu 74 responden perempuan dan 26 responden laki-laki. Hasil ini menggambarkan bahwa mahasiswa yang sering menonton
televisi adalah perempuan. Menurut Anna dan Chandra 2011 pada dasarnya wanita lebih peduli
terhadap kesehatan dibanding kaum pria sehingga pengetahuan mengenai kesehatan lebih banyak dimiliki kaum wanita dibanding kaum pria.