3. Tindakan penggunaan obat sakit kepala oleh responden
Variabel tindakan penggunaan obat sakit kepala ini terdiri dari 14 pernyataan mengenai pola penggunaan obat sakit kepala.
Tabel XVI. Gambaran jawaban responden aspek tindakan penggunaan obat sakit kepala
No
Pernyataan Persentase jawaban
responden Kecenderungan
SS+STS+STS SS
S TS
STS
1 Menggunakan obat sakit kepala
apabila mencantumkan nama industri farmasi
13,6 51,8
32,1 2,5
Setuju 2
Penggunaan obat sakit kepala tidak didasari janji memperoleh
kesembuhan dalam iklan 11,1
44,4 42,0
2,5 Setuju
3 Menggunakan obat sakit kepala
yang iklannya diperankan oleh tenaga kesehatan
1,2 44,4
48,1 6,2
Tidak Setuju 4
Penggunaan obat sakit kepala tidak dipengaruhi informasi
perhatian dalam iklan 8,6
48,1 35,8
7,4 Setuju
5 Menggunakan obat sakit kepala
setiap merasakan nyeri kepala 3,7
23,4 43,2
29,6 Tidak setuju
6 Penggunaan obat sakit kepala
tidak dipengaruhi
adanya informasi efek samping obat
6,2 43,2
47,0 3,7
Tidak setuju 7
Menggunakan obat sakit kepala apabila
iklannya terdapat
rekomendasi tenaga kesehatan 13,6
59,2 26,0
1,2 Setuju
8 Penggunaan obat sakit kepala
tidak dipengaruhi
adanya informasi kontraindikasi
6,2 45,7
42,0 6,2
Setuju 9
Menggunakan obat sakit kepala apabila
mencantumkan informasi peringatan
14,8 68,0
16,0 1,2
Setuju 10
Menggunakan obat sakit kepala atas dasar pilihan sendiri
30,9 47,0
18,5 3,7
Setuju 11
Menggunakan obat sakit kepala apabila mencantumkan efek
segera menyembuhkan 3,7
51,8 37,0
7,4 Setuju
12 Menggunakan obat sakit kepala
tidak dipengaruhi iklan yang sering muncul
17,3 58,0
19,7 5,0
Setuju 13
Menggunakan obat sakit kepala apabila
mencantumkan informasi zat aktif obat
6,2 49,4
38,3 6,2
Setuju 14
Menggunakan obat sakit kepala dengan merek dagang yang
sama apabila
terbukti menyembuhkan sakit kepala
12,3 56,8
22,2 8,6
Setuju
Hasil menunjukkan tindakan penggunaan obat sakit kepala oleh responden sesuai, ditunjukkan dengan sebagian besar dari pernyataan cenderung
dijawab benar oleh responden 9 dari 14 pernyataan. 5 pernyataan unfavorable mengenai penggunaan obat sakit kepala tidak dipengaruhi informasi perhatian
dalam iklan, penggunaan obat sakit kepala di televisi yang terdapat rekomendasi dari tenaga kesehatan, penggunaan obat sakit kepala tidak dipengaruhi adanya
informasi kontraindikasi, penggunaan obat sakit kepala yang diiklankan di televisi dapat memberikan efek meringankan sakit kepala segera sesudah penggunaan,
dan penggunaan obat sakit kepala dengan merek dagang yang sama apabila terbukti menyembuhkan sakit kepala tersebut cenderung dijawab benar oleh
responden. Padahal WHO tahun 1988 mengatakan bahwa informasi perhatian dan kontraindikasi harus ada dalam iklan obat. Hal ini juga bertolak belakang dengan
Keputusan Menteri Kesehatan RI No 386MENKESSKIV1994 tentang Pedoman Periklanan: Obat Bebas, Obat Tradisional, Alat Kesehatan, Kosmetika,
Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga dan Makanan-Minuman bagian A poin ke- 11a dan bagian A poin ke 13 yang ditampilkan pada Lampiran 3 MenKes, 1994.
Gambar 7.Tindakan penggunaan obat sakit kepala oleh responden
Berdasarkan pernyataan-pernyataan
untuk mengetahui
tindakan penggunaan obat oleh responden 66,7 responden memiliki tindakan yang
sesuai, sedangkan 33,3 responden memiliki tindakan yang tidak sesuai.
D. Hubungan antara Tingkat Pengetahuan mengenai Iklan Obat Sakit