Pengertian Metode Sosiodrama Metode Sosiodrama

4. Keuntungan-keuntungan Bimbingan Kelompok

Bimbingan kelompok memiliki beberapa keuntungan seperti pada berikut ini : a. Anak bermasalah dapat mengenal dirinya melalui teman-teman kelompok. Anak dibantu yang lain dalam menemukan dirinya dan sebaliknya, anak dapat membantu kawannya untuk menemukan dirinya. b. Sikap-sikap positif anak dapat dikembangkan seperti toleransi, saling menghargai, kerjasama, tanggungjawab, disiplin, kreativitas, dan sikap- sikap kelompok lainnya. c. Dapat menghilangkan beban-beban moril seperti malu, penakut dan sifat-sifat egoistis, agresif, manja, dan sebagainya. d. Dapat menghilangkan ketegangan-ketegangan emosi, konflik-konflik, kekecewaan-kekecewaan, curiga-mencurigai, iri hati, dan sebagainya. e. Dapat mengembangkan gairah hidup dalam melakukan tugas, suka menolong, disiplin, dan sikap-sikap lainnya.

E. Metode Sosiodrama

1. Pengertian Metode Sosiodrama

Sosiodrama terdiri dari dua suku kata “sosio” yang artinya masyarakat, dan “drama” yang artinya keadaan seseorang atau peristiwa yang dialami orang, sifat dan tingkah lakunya, hubungan seseorang, hubungan seseorang dengan orang lain dan sebagainya. Wina 2006: 160 mengatakan bahwa sosiodrama adalah metode pembelajaran bermain peran untuk memecahkan masalah-masalah yang berkaitan dengan fenomena sosial, permasalahan yang menyangkut hubungan antara manusia, seperti masalah kenakalan remaja, narkoba, gambaran keluarga yang otoriter, dan lain sebagainya. Sosiodrama digunakan untuk memberikan pemahaman dan penghayatan akan masalah-masalah sosial serta mengembangkan kemampuan siswa untuk memecahkannya. Winkel 1991: 107, sosiodrama adalah salah satu problem yang kerap dihadapi oleh murid dalam pergaulan sehari-hari diperankandimainkan oleh beberapa murid dengan tujuan untuk bersama-sama mencari penyelsaiannya. Sosiodrama dapat diselenggarakan dalam pelajaran bimbingan atau dalam home room, semua murid dilibatkan secara aktif dengan mendiskusikan masalahanya atau dengan memegang salah satu peran dalam drama role playing. Kegiatan sosiodrama merupakan suatu dramatisasi dari konflik-konflik yang biasanya timbul dalam pergaulan sehari-hari, melalui dramatisasi ini para pemain memproyeksikan sikap, perasaan, dan tingkah laku yang diperankan. Dengan demikian mereka menjadi lebih sadar akan “bagaimanakah perasaan orang lain”. Metode sosiodrama adalah suatu metode mengajar dimana guru atau pembimbing memberikan kesempatan kepada murid untuk melakukan kegiatan memainkan peran tertentu seperti yang terdapat dalam kehidupan masyarakat sosial. Sosiodrama adalah suatu cara mengajar dengan jalan mendramatisasikan bentuk tingkah laku dalam hubungan sosial. Metode sosiodrama dalam penelitian ini, didefinisikan sebagai suatu teknik bimbingan dan konseling dimana guru pembimbing memberikan kesempatan keapada siswa untuk melakukan kegiatan memerankan peranan tertentu seperti yang terdapat dalam masalah-masalah sosial yang menghambat atau yang menyebabkan konsep diri menjadi rendah. Selain itu dengan menggunakan metode sosiodrama siswa mampu melihat keadaan dirinya, kemampuan yang dimilikinya serta memahami dirinya. Metode sosiodrama merupakan tindakan yang dilakukan secara sadar dan diskusi tentang peran dalam kelompok. Di dalam kelas, suatu masalah diperagakan secara singkat sehingga siswa bisa mengenali tokohnya. Engkoswara 1984: 60-62 menyatakan langkah-langkah sosiodrama adalah sebagai berikut : a. Persiapan Persiapan sosiodrama terdiri dari menentukan pokok atau masalah sosial yang akan disosiodramakan, mempersiapkan pemilihan pelaku, mempersiapkan para pelaku dan penonton. b. Pelaksanaaan Para pemain yang telah dipersiapkan dipersilahkan untuk mendramatisasikan suatu peristiwakejadian menurut kemampuan yang dimilikinya. Pembimbing mengawasi dan memberikan kebebasan para pemain dan menjaga ketertiban. Pelaksanaan sosiodrama tidak perlu selesai. Hal ini bermanfaat untuk kemudian diteruskan untuk dipikirkan kemungkinannya oleh anak-anak lainnya. c. Tindak lanjut Sosiodrama sebagai metode mengajar tidak berakhir pada pelaksanaan dramatisasi melainkan ada tindak lanjut berupa tanya jawab, diskusi, untuk memecahkan masalah. Bahkan siswa lain bisa disuruh untuk memainkan kembali jika dramatisasi dirasa kurang baik. Jadi diketahui bahwa dalam melaksanakan sosiodrama perlu memperhatikan suasana kelompok dan langkah-langkah yang akan dilakukan agar diskusi kelompok dapat berjalan secara efektif.

2. Unsur-unsur Drama