jika r
xy
≥  r
tabel
, maka item tersebut dikatakan valid sebaliknya jika r
xy
r
tabel
, maka item tersebut dikatakan tidak valid. 2.  Reliabilitas
Reliabilitas  berarti  alat  ukur  yang  menunjuk  pada  ketepatan  dan kemantapan  hasil  pengukuran  yang  dilakukan  terhadap  suatu  subyek
penelitian.  Suatu  intrument  dikatakan  reliabel  jika  instrumen  tersebut mempunyai  ketepatan  hasil  walaupun  digunakan  berulang-ulang.
Maksudnya intrument tersebut akan memberikan hasil yang sama. Cara  mencari  relibilitas  instrumen  yang  skornya  bukan  1  dan  0
misalnya  angket  atau  soal  bentuk  uraian  Suharsimi  Arikunto,  2006: 196 adalah hanya menghitung reliabilitas menggunakan rumus alpha,
yaitu :
r
ii =
[
n
]
1
-
n-1
di mana : r
ii
= koefisien reliabilitas n
= banyaknya item yang valid = jumlah varians skor item
= jumlah varians skor total
H. Teknik Analisis Data
Data  yang  terkumpul  berupa  hasil  observasi,  hasil  wawancara, angket,  catatan  lapangan,  dan  dokumentasi  bimbingan.  Data  yang
∑ѳ
1 2
∑ѳ
1 2
∑ѳ
1 2
∑ѳ
1 2
diperoleh dianalisis secara deskriptif untuk mengetahui pelaksanaan dan hambatan-hambatan  yang  terjadi  selama  bimbingan  kelompok.  Analisis
data  dilakukan  sejak  data  diperoleh  dari  hasil  observasi.  Hal  ini bermanfaat  untuk  bahan  pertimbangan  dalam  membuat  rencana
perbaikan  bimbingan  pada  siklus  berikutnya.  Lebih  rinci,  analisis  data
penelitian ini adalah sebagai berikut:
a.  Analisis Data Kuesioner Analisis  data  kuesioner  dilakukan  untuk  mengukur  capaian  skor
konsep diri remaja Panti Asuhan Ghifari Turi Yogyarakta tahun 2013. Teknik  analisis  data  yang  digunakan  dalam  penelitian  ini  adalah
teknik pengkategorisasian
jenjang ordinal
dengan norma
pengkategorisasian  menurut  Azwar  2011:  108.  Terdapat  lima kategorisasi  yang  digunakan  untuk  mengelompokkan  capaian  skor
konsep  diri  dalam  penelitian  ini  yaitu  sangat  tinggi,  tinggi,  sedang, rendah,  dan  sangat  rendah.  Kategorisasi  dapat  dilihat  pada  tabel
berikut :
Tabel 5 Kriteria Hasil Persentase Skor Konsep Diri
Kriteria Skor Kategori
Capain Skor Makna
X  -1,5σ Sangat Rendah
Cukup Negatif -1,5σ    X  - 0,5σ
Rendah Kurang Positif
- 0,5σ  X  + 0,5σ Sedang
Cukup Positif + 0,5σ X +1,5σ
Tinggi Positif
+1,5σ   X Sangat Tinggi
Sangat Positif
Keterangan :
X maximum teoritik   : Rata-rata skor total tinggi X minimum teoritik   : Rata-rata skor total rendah
σ : Standar deviasi yaitu luas jarak
rentang yang dibagi dalam 6 satuan M
: Mean teoritik yaitu rata-rata teoritis dari skor maximum dan minimum
b.  Analisis Data Observasi dan Catatan Lapangan Data  hasil  observasi  dianalisis  dengan  mendeskripsikan
aktivitas  anak  dalam  kegiatan  layanan  bimbingan  kelompok dengan  menggunakan  lembar  observasi  konsep  diri  anak.
Penilaian  dapat  dilihat  dari  skor  pada  lembar  observasi  yang digunakan.  Persentase  perolehan  skor  dari  lembar  observasi
dikualifikasi  untuk  menentukan  seberapa  besar  skor  aktivitas
anak  dalam  mengikuti  layanan  bimbingan  kelompok.  Untuk siklus, persentase diperoleh dari rata-rata persentase konsep diri
anak pada tiap pertemuan bimbingan.  Ini berdasarkan pedoman penskoran  yang  telah  dibuat,  maka  dalam  menghitung
persentase skor hasil observasi digunakan cara sebagai berikut: q
=
r
x100 t
q = persentase skor hasil observasi konsep diri
r = jumlah keseluruhan skor yang dipeoleh
t = skor maksimal
Selanjutnya  persentase  skor  hasil  observasi  konsep  diri dianalisis  sesuai  dengan  pedoman  kriteria  observasi  konsep  diri  anak
sebagai berikut:
Tabel 6 Kriteria Hasil Persentase Skor Observasi Konsep Diri
Ridwan, 2007: 15 q
= persentase kriteria skor hasil observasi motivasi siswa
Persentase Yang Diperoleh Keterangan
85 ≤   ≤ 100 Sangat Tinggi
70 ≤    85 Tinggi
55 ≤    70 Sedang
40 ≤    55 Rendah
0 ≤    40 Sangat Rendah
Selain pedoman observasi, digunakan juga catatan lapangan untuk
melengkapi catatan
hasil observasi
dalam mendiskripsikan hasil pengamatan tentang aktivitas siswa dalam
kegiatan layanan bimbingan. c.  Analisis data hasil wawancara
Data  hasil  wawancara  dianalisis  dengan  mendiskripsikan atau  merangkum  hasil  wawancara  dengan  berpedoman  pada
pedoman wawancara yang digunakan.
I. Indikator Keberhasilan
Indikator keberhasilan tindakan bimbingan dapat dilihat dari capaian skor-skor  konsep  diri  subyek  penelitian  yang  semakin  meningkat  dari
satu  siklus  ke  siklus  berikutnya  dalam  mengikuti  layanan  bimbingan kelompok.  Selain  itu,  indikasi  peningkatan  konsep  diri  remaja  Panti
Asuhan  Ghifari  melalui  layanan  bimbingan  kelompok  dengan menggunakan  metode  sosiodrama  dapat  ditunjukkan  dengan  kenaikan
persentase  hasil  observasi  konsep  diri  peserta  layanan  dari  siklus  I  ke siklus  II  dengan  kriteria  sebagian  besar  peserta  telah  mencapai  kategori
skor konsep diri tinggi.
55
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN