konsep diri yang dimiliki anak tersebut bisa meningkat dan tidak lagi malu-malu. Peran mitra kolaboratif juga sangat diperlukan
dikarenakan mitra kolaboratif yang akan menjadi observer untuk mengamati gerak gerik para lakon peserta layanan dalam drama.
D. Jadwal Kegiatan
Adapun jadwal pelaksanaan penelitian dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 1 Jadwal Kegiatan Penelitian
E. Prosedur Penelitian
Pelaksanaan penelitian tindakan ini dilakukan sebanyak 2 siklus pada materi layanan bimbingan kelompok. Siklus pertama menyampaikan
layanan bimbingan yang bertujuan membangkitkan konsep diri remaja dengan menggunakan metode sosiodrama, siklus kedua menggunakan
No Kegiatan
Bulan Maret
April Mei
Juni Juli
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 1.
Penyusunan Proposal
√ √ √ √ √ √ √ 2.
Persiapan Penelitian
SPB, Instrumen
Penelitian, Naskah
Drama √ √ √
3. Pelaksanaan
Penelitian √ √ √ √ √ √
4. Penyusunan
Laporan √ √ √
metode sosiodrama yang lebih meningkatkan dan membangkitkan
konsep diri remaja panti asuhan.
Prosedur kerja dalam penelitian tindakan ini meliputi tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan, dan refleksi. Tahap-
tahap penelitian tersebut dimunculkan dalam setiap siklus. Sebelum
masuk ke siklus I, peneliti melakukan observasi terlebih dahulu.
Setelah melakukan observasi dan telah menentukan subyek yang akan diteliti, peneliti melakukan 2 kali pertemuan pada setiap siklusnya
agar peforma pementasan sosiodrama yang dihasilkan dapat maksmial. Selanjutnya secara rinci prosedur penelitian tindakan bimbingan dan
konseling ini dijabarkan sebagai berikut.
Siklus I
1. Perencanaan Planing Adapun kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah
sebagai berikut : a. Menyiapkan Satuan Pelayanan Bimbingan SPB dengan
topik Percaya Diri. b. Mempersiapkan lembar observasi kegiatan bimbingan,
lembar catatan lapangan yang akan digunakan untuk mengetahui dan sebagai catatan aktivitas siswa selama
proses bimbingan berlangsung. lembar observasi terlampir c. Menyiapkan lembar evaluasi untuk evaluasi siklus I.
d. Menyusun dan
mempersiapkan angketskala
untuk mengukur capaian skor konsep diri remaja panti asuhan
dalam proses bimbingan ketika menggunakan metode sosiodrama.lembar angketskala terlampir.
2. Pelaksanaan tindakan Action Pada tahap ini, peneliti melaksanakan kegiatan bimbingan
kelompok dengan metode sosiodrama sesuai dengan rencana bimbingan yang telah dipersiapkan. Sebelum proses tindakan
bimbingan dengan
menggunakan metode
sosiodrama dilakukan, siswa diberikan suatu angket untuk mengukur
konsep diri awal subjek atau partisipan. 3. Observasi
Observasi dilakukan ketika peneliti melaksanakan tindakan.
Peneliti juga
sebagai observer
melakukan pengamatan terhadap tindakan yang diterapkan peneliti.
Peneliti mengamati respon remaja terhadap penerapan bimbingan siklus I. Observasi dilaksanakan bersama dengan
kegiatan bimbingan di panti asuhan di aula. Peran mitra kolaboratif juga penting karena yang diamati
adalah masing-masing anak yang nantinya akan memainkan drama. Catatan-catatan yang diberikan oleh mitra kolaboratif
juga menjadi penting untuk dianalisis.
4. Refleksi Refleksi merupakan tahap pengolahan batin dan pengalaman,
kejadian-kejadian positif dan negatif, perasaan-perasaan puas dan tidak puas yang dialami selama berlangsungnya proses
tindakan bimbingan dan konseling. Refleksi pada siklus I dilengkapi dengan panduan hasil analisis data dan masukan-
masukan yang diberikan mitra kolaboratif atau pengamat.
Siklus II Pelaksanaan tindakan pada siklus II merupakan perbaikan atas
kekurangan-kekurangan yang terjadi tindakan bimbingan pada siklus I. 1. Perencanaan Planing
Adapun kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah sebagai berikut :
a. Menyiapkan Satuan Pelayanan Bimbingan SPB dengan topik Tanggung Jawab.
b. Mempersiapkan lembar observasi kegiatan bimbingan dan lembar catatan lapangan.
c. Menyiapkan lembar evaluasi untuk evaluasi siklus II. d. Menyusun dan mempersiapkan angketskala untuk mengukur
capaian skor konsep diri remaja panti asuhan dalam proses bimbingan ketika menggunakan metode sosiodrama.
2. Pelaksanaan Action Pada tahap ini, peneliti melaksanakan kegiatan bimbingan kelompok
dengan metode sosiodrama sesuai dengan rencana bimbingan yang telah dipersiapkan. Pada Pelaksanaan siklus II ini, anak-anak sudah
mulai mengerti dan memahami cara mempraktekkan drama yang diberikan oleh peneliti. Bahkan pada hasil angketnya menunjukkan
peningkatan konsep diri yang baik pada masing-masing anak. 3. Observasi
Observasi dilakukan ketika peneliti melaksanakan tindakan. Pada observasi di siklus II ini terjadi peningkatan hasil observasi yang telah
peneliti analisi. Adanya peningkatan yang terjadi pada setiap observasi yang dilakukan oleh mitra kolaboratif, yang kemudian di
analisis oleh peneliti. 4. Refleksi
Refleksi yang dilakukan pada siklus II ini berguna untuk melihat bagaimana perkembangan konsep diri remaja yang tinggal di panti
asuhan selama kegiatan berlangsung. Masing-masing anak membuat refleksi mengenai perasaan puas dan tidak puas mereka..
F. Teknik Pengumpulan dan Instrumen Penelitian