46
Tabel 4.5, nilai R
Square
sebesar 0,599 lebih rendah dari 0,8, sehingga dapat disimpulkan bahwa distribusi data untuk motivasi
belajar dengan persepsi tentang kompetensi siswa adalah tidak normal.
b. Pengujian normalitas minat bekerja dengan persepsi tentang
kompetensi
Hasil uji normalitas variabel minat bekerja dengan persepsi tentang kompetensi siswa adalah sebagai berikut:
Tabel 4.6 Hasil Pengujian Normalitas Bivariat Variabel Minat Bekerja
Model Summary and Parameter Estimates
Dependent Variable:
chisquare Equatio
n Model Summary
Parameter Estimates
R Square
F df1
df2 Sig.
Constant
b1 Linear
,684 442,887 1
205 ,000
,033 ,018
The independent variable is Mahalanobis Distance.
Tabel 4.4, nilai R
Square
sebesar 0,689 lebih rendah dari 0,8, sehingga dapat disimpulkan bahwa distribusi data untuk minat bekerja
dengan persepsi tentang kompetensi siswa adalah tidak normal.
C. Pengujian Hipotesis
1. Hubungan Motivasi Belajar dengan Persepsi tentang Kompetensi
Siswa
a. Rumusan Hipotesis
H = Tidak ada hubungan motivasi belajar dengan persepsi tentang
kompetensi siswa SMK Program Keahlian Akuntansi
47
H
1
= Ada hubungan motivasi belajar dengan persepsi tentang kompetensi siswa SMK Program Keahlian Akuntansi
b. Pengujian Hipotesis
Hasil pengujian hipotesis dengan menggunakan korelasi
Spearman Rank
adalah sebagai berikut:
Tabel 4.7 Hasil Uji Korelasi Hubungan Motivasi Belajar dengan
Kompetensi Siswa
Correlations
Motivasi_Be lajar
Kompetensi_ Siswa
Spearmans rho
Motivasi_Belajar
Correlation Coefficient
1,000 ,341
Sig. 2-tailed
. ,000
N
207 207
Kompetensi_Sisw a
Correlation Coefficient
,341 1,000
Sig. 2-tailed
,000 .
N
207 207
. Correlation is significant at the 0.01 level 2-tailed.
Tabel 4.6 menunjukkan bahwa nilai probabilitas
Sig. 2- tailed
untuk hubungan motivasi belajar dengan persepsi tentang kompetensi sebesar 0,000. Nilai ini lebih rendah dari 0,05. Hal ini
berarti bahwa rumusan hipotesis yang diterima adalah H
1
. Sementara itu, nilai koefisien korelasi
Spearman
sebesar + 0,341 tanda plus menunjukkan bahwa hubungan motivasi belajar dengan persepsi
tentang kompetensi mempunyai korelasi positif. Nilai 0,341 dapat diinterprstasikan bahwa kedua variabel memiliki hubungan yang
cukup kuat karena berada di interval 0,21 – 0,40. Dengan demikian
48
disimpulkan ada hubungan positif motivasi belajar dengan persepsi tentang kompetensi.
2. Hubungan Minat Bekerja dengan Kompetensi
a. Rumusan Hipotesis
Ho = Tidak ada hubungan minat bekerja dengan persepsi tentang kompetensi siswa SMK Program Keahlian Akuntansi.
H
1
= Ada hubungan minat bekerja dengan persepsi tentang kompetensi siswa SMK Program Keahlian Akuntansi.
b. Pengujian Hipotesis
Hasil pengujian hipotesis dengan menggunakan korelasi
Spearman Rank
adalah sebagai berikut:
Tabel 4.8 Hasil Uji Korelasi Hubungan Minat Bekerja dengan
Kompetensi Siswa
Correlations
Minat_Kerja Kompetensi_
Siswa
Spearmans rho
Minat_Kerja
Correlation Coefficient
1,000 ,692
Sig. 2-tailed
. ,000
N
207 207
Kompetensi_Siswa
Correlation Coefficient
,692 1,000
Sig. 2-tailed
,000 .
N
207 207
. Correlation is significant at the 0.01 level 2-tailed. Tabel 4.6 menunjukkan bahwa nilai probabilitas
Sig. 2-tailed
untuk hubungan motivasi belajar dengan persepsi tentang kompetensi siswa sebesar 0,000. Nilai ini lebih rendah dari 0,05. Hal ini berarti
49
bahwa rumusan hipotesis yang diterima adalah H
1
. Sementara itu, nilai koefisien korelasi
Spearman
sebesar + 0,692 tanda plus menunjukkan bahwa hubungan motivasi belajar dengan persepsi
tentang kompetensi siswa mempunyai korelasi positif. Nilai 0,692 dapat diinterprstasikan bahwa kedua variabel memiliki hubungan yang
kuat karena berada di interval 0,41 – 0,70. Dengan demikian motivasi
belajar dengan persepsi tentang kompetensi siswa berhubungan positif.
D. Pembahasan Hasil Penelitian