motivasi hedonis, kebiasaan terhadap variabel niat dan perilaku penggunaan berdasarkan kelompok data usia, jenis kelamin dan tingkat pengalaman, dilakukan
analisis multigrup menggunakan PLS-MGA
Partial Least Square
–
Multiple Group Analysis
. Berdasarkan Henseler 2009, analisis
multiple group
memungkinkan untuk menguji apakah kelompok data yang telah ditetapkan memiliki perbedaan yang signifikan dalam estimasi parameter kelompok-spesifik
misalnya, bobot luar, beban luar dan koefisien jalur. Proses PLS-MGA melibatkan data yang akan dibagi menjadi subsamples berdasarkan variabel
moderasi yang berteori dan model jalur masing-masing sub-sampel kelompok untuk dibandingkan. Dengan kata lain, model yang sama dapat digunakan untuk
memperkirakan setiap kelompok diskrit menggunakan rumus Henseler, 2012:498.
Dalam penelitian ini penulis mengelompokkan responden dalam 3 kelompok berdasarkan jenis kelamin, usia dan tingkat pengalaman menggunakan
Exelsa. Setelah itu penulis mengukur pengaruh variabel eksogen terhadap variabel endogen berdasarkan pengelompokan tersebut menggunakan PLS-MGA
Partial Least Square
–
Multiple Group Analysis
.
4.4.1 Kelompok berdasarkan usia
Pengelompokan berdasarkan usia bertujuan untuk mengetahui tingkat pengaruh variabel eksogen terhadap variabel endogen dari segi usia.
Pengelompokan usia dibedakan menjadi kelompok usia 1 ≤ 30 tahun, usia 2 31-
40 tahun, usia 3 41-50 tahun, usia 4 51-60 tahun dan usia 5 60 tahun. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Menurut Henseler 2012, untuk perbandingan kelompok minimal 30 responden setiap kelompok. Berdasarkan tabel 4.2 deskripsi responden berdasar usia, bahwa
jumlah kelompok usia yang memenuhi syarat PLS-MGA adalah kelompok usia 2 38 responden, usia 3 80 responden, dan usia 4 40 responden.
Tabel 4.19 : Hasil PLS-MGA Kelompok Usia Usia
31-40 tahun 41-50 tahun
51-60 tahun Hubungan
t- statistic
p-value t-
statistic p-value
t- statistic
p-value
HK – NP
1.628 0.052
1.350 0.089
0.769 0.221
PU – NP
0.316 0.376
0.527 0.299
0.702 0.242
FS – NP
0.830 0.204
0.142 0.444
0.359 0.360
DF – NP
2.634 0.004
0.071 0.472
1.069 0.143
DF – PP
1.850 0.032
1.296 0.098
0.545 0.293
MH – NP
0.469 0.320
2.119 0.017
1.877 0.031
K – NP
2.164 0.015
6.527 0.000
3.540 0.000
K – PP
3.244 0.001
7.330 0.000
2.977 0.002
NP – PP
5.898 0.000
0.683 0.247
1.877 0.031
Sumber : Data diolah 2016 menunjukkan p 0.05 berarti hipotesisi diterima didukung
Berdasarkan tabel 4.16 dapat dilihat bahwa hubungan variabel harapan kinerja, persepsi usaha, faktor sosial, dukungan fasilitas, motivasi hedonis, dan
kebiasaan terhadap variabel niat dan perilaku penggunaan tidak diperkuat atau tidak diperlemah oleh usia. Secara umum, pengaruh dari variabel eksogen
terhadap variabel endogen tidak dimoderasi oleh usia, akan tetapi berbeda dalam setiap kelompok data. Data dikelompokkan menurut usia 31-40 tahun, 41-50
tahun dan 51-60 tahun kemudian diuji kembali untuk masing-masing kelompok. PLS-MGA digunakan untuk membandingkan model jalur antara kelompok
usia 2 31-40 tahun, usia 3 41-50 tahun, dan usia 4 51-60 tahun. Terdapat perbedaan faktor yang mempengaruhi niat dan perilaku penggunaan antar setiap
kelompok usia. Bagi dosen yang berusia 31-40 tahun, faktor yang mempengaruhi penerimaan dan penggunaan Exelsa adalah harapan kinerja, dukungan fasilitas
dan kebiasaan. Sedangkan bagi dosen yang berusia 41-50 tahun, faktor yang mempengaruhi penerimaan dan penggunaan Exelsa adalah motivasi hedonis dan
kebiasaan dalam menggunakan Exelsa. Terakhir adalah bagi dosen yang berusia 51-60 tahun faktor yang mempengaruhi penerimaan dan penggunaan Exelsa
adalah motivasi hedonis, kebiasaan dan niat dalam menggunakan Exelsa. Dari ketiga kelompok usia ini, faktor utama yang paling menentukan
penerimaan dan penggunaan Exelsa adalah kebiasaan. Kebiasaan dalam hal ini mengacu pada kebiasaan berinteraksi menggunakan sistem informasi. Semakin
terbiasa berinteraksi dengan sistem informasi tersebut maka semakin bisa menerima dan menggunakannya, karena dengan frekuensi penggunaan yang
tinggi, individu tersebut dapat lebih terampil menggunakan system informasi sehingga mempermudah penggunaan.
4.4.2 Kelompok berdasarkan jenis kelamin