kelompok usia. Bagi dosen yang berusia 31-40 tahun, faktor yang mempengaruhi penerimaan dan penggunaan Exelsa adalah harapan kinerja, dukungan fasilitas
dan kebiasaan. Sedangkan bagi dosen yang berusia 41-50 tahun, faktor yang mempengaruhi penerimaan dan penggunaan Exelsa adalah motivasi hedonis dan
kebiasaan dalam menggunakan Exelsa. Terakhir adalah bagi dosen yang berusia 51-60 tahun faktor yang mempengaruhi penerimaan dan penggunaan Exelsa
adalah motivasi hedonis, kebiasaan dan niat dalam menggunakan Exelsa. Dari ketiga kelompok usia ini, faktor utama yang paling menentukan
penerimaan dan penggunaan Exelsa adalah kebiasaan. Kebiasaan dalam hal ini mengacu pada kebiasaan berinteraksi menggunakan sistem informasi. Semakin
terbiasa berinteraksi dengan sistem informasi tersebut maka semakin bisa menerima dan menggunakannya, karena dengan frekuensi penggunaan yang
tinggi, individu tersebut dapat lebih terampil menggunakan system informasi sehingga mempermudah penggunaan.
4.4.2 Kelompok berdasarkan jenis kelamin
Pengelompokan berdasarkan jenis kelamin bertujuan untuk mengetahui tingkat pengaruh variabel eksogen terhadap variabel endogen dari segi jenis
kelamin pria maupun wanita. Mayoritas responden dalam penelitian ini adalah pria 66,67 dan sisanya wanita 33,33. Menurut Henseler 2012, untuk
perbandingan kelompok, minimal 30 responden setiap kelompok. Henseler menambahkan bahwa PLS-MGA memungkinkan analisis yang akan dilakukan
antara kelompok dengan kesenjangan yang besar dalam jumlah responden dalam hal ini, pria 118 dan wanita 60.
Tabel 4.20 : Hasil PLS-MGA Kelompok Jenis Kelamin
Jenis Kelamin PRIA
WANITA Hubungan
t-statistic p-value
t-statistic p-value
HK – NP
0.137 0.446
2.266 0.012
PU – NP
0.937 0.175
1.286 0.100
FS – NP
1.325 0.093
1.118 0.132
DF – NP
1.703 0.045
1.134 0.129
DF – PP
0.775 0.219
1.596 0.056
MH – NP
2.658 0.004
0.501 0.308
K – NP
7.930 0.000
3.009 0.001
K – PP
6.891 0.000
3.362 0.000
NP – PP
0.962 0.168
2.842 0.002
Sumber: Data diolah 2016 menunjukkan p 0.05 berarti hipotesisi diterima didukung
Berdasarkan tabel 4.17 dapat dilihat bahwa hubungan variabel harapan kinerja, persepsi usaha, dukungan fasilitas, motivasi hedonis, dan kebiasaan
terhadap variabel niat dan perilaku penggunaan tidak dimoderasi oleh jenis kelamin. Sedangkan variabel faktor sosial terhadap niat penggunaan dimoderasi
oleh jenis kelamin. Secara umum, pengaruh dari variabel harapan kinerja, persepsi usaha, dukungan fasilitas, motivasi hedonis, dan kebiasaan terhadap variabel niat
dan perilaku penggunaan tidak dimoderasi oleh jenis kelamin, akan tetapi berbeda dalam setiap kelompok data. Data dikelompokkan menurut jenis kelamin pria dan
wanita kemudian diuji kembali untuk masing-masing kelompok. PLS-MGA digunakan untuk membandingkan model jalur antara dosen pria
dan wanita dalam menggunakan Exelsa. Terdapat adanya perbedaan faktor yang mempengaruhi niat dan perilaku penggunaan antara dosen pria dan wanita. Bagi
dosen pria, faktor yang mempengaruhi penerimaan dan penggunaan Exelsa adalah PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
faktor dukungan fasilitas, motivasi hedonis, dan kebiasaan. Sedangkan bagi dosen wanita, faktor yang mempengaruhi penerimaan dan penggunaan Exelsa adalah
harapan kinerja, kebiasaan dan niat untuk menggunakan Exelsa. Berdasarkan kelompok jenis kelamin, faktor utama yang paling
menentukan penerimaan dan penggunaan Exelsa adalah kebiasaan. Kebiasaan dalam hal ini mengacu pada kebiasaan berinteraksi menggunakan sistem
informasi. Semakin terbiasa berinteraksi dengan sistem informasi tersebut maka semakin bisa menerima dan menggunakannya, karena dengan frekuensi
penggunaan yang tinggi, individu tersebut dapat lebih terampil menggunakan system informasi sehingga mempermudah penggunaan.
4.4.3 Kelompok berdasarkan tingkat pengalaman menggunakan Exelsa