Instrumen Penilaian Teori-teori yang Mendukung

15 iii. Objektivitas Sebuah tes dikatakan memiliki objektivitas apabila saat penilaiannya tidak ada faktor subjektif terdapat unsur pribadi yang mempengaruhi dalam penilaian. iv. Praktikabilitas Sebuah tes dikatakan praktikabilitas apabila tes tersebut bersifat praktis, mudah pengadministrasiannya. v. Ekonomis Ekonomis dimaksudkan bahwa pelaksanaan sebuah tes sebaiknya tidak membutuhkan biaya yang mahal, memerlukan banyak tenaga, dan waktu yang lama. 2 Non tes Penilaian non tes merupakan prosedur yang dilakukan untuk memperoleh informasi mengenai karakteristik minat, sifat, dan kepribadian. Penilaian non tes dapat dilakukan melalui: a Pengamatan Pengamatan adalah alat penilaian yang dilakukan oleh guru berdasarkan pada pengamatan terhadap perilaku siswa, baik secara individu maupun kelompok, di dalam kelas maupun di luar kelas. 16 b Skala sikap Skala sikap merupakan alat penilaian yang digunakan untuk memperoleh informasi tentang sikap siswa melalui pengerjaan tugas tertulis yang bersifat mengukur daya nalar dan pendapat siswa. c Angket Angket adalah alat penilaian yang menyajikan tugas-tugas dengan cara tertulis. d Catatan harian Catatan harian adalah catatan berisi tentang perkembangan sikap siswa. e Daftar cek Daftar cek adalah daftar yang digunakan untuk mengecek atau memeriksa apakah perilaku siswa sudah sesuai dengan yang diharapkan atau belum.

c. Tes Prestasi

Tes dalam pendidikan adalah alat atau metode penilaian yang sah, sistematis, dapat dipercaya, dan objektif untuk menentukan kecakapan, keterampilan, dan tingkat pengetahuan siswa terhadap bahan ajar, berupa sejumlah soal yang harus dikerjakan atau diselesaikan oleh siswa atau sekelompok siswa Basuki Hariyanto, 2014: 22. Majid 2014: 37 mengungkapkan tes adalah seperangkat alat yang berisi sejumlah pertanyaan yang harus dijawab oleh siswa untuk 17 mengukur tingkat pemahaman dan penguasaannya dalam sebuah materi yang dipersyaratkan dan sesuai dengan tujuan pembelajaran. Tes merupakan suatu alat pengumpul informasi, tes lebih bersifat resmi karena penuh dengan batasan, tes berfungsi untuk mengukur siswa dan keberhasilan program pembelajaran Arikunto, 2012: 47. Berdasarkan ketiga pendapat tersebut dapat dilihat bahwa ketiganya mengungkapkan hal yang sama yaitu tes merupakan serangkaian alat pengukur yang berisi pertanyaan untuk mengukur kemampuan siswa dalam memahami dan menguasai suatu cakupan materi sesuai dengan tujuan pembelajaran. Tes juga merupakan alat pengukur yang bersifat resmi, sah, dapat dipercayai dan objektif. Tes sebagai pengukur prestasi atau tes prestasi belajar bertujuan untuk mengukur prestasi untuk mengukur prestasi atau hasil belajar siswa Azwar, 2015 a: 13. Gronlund dalam Azwar, 2015 a: 18-22 mengemukakan tentang prinsip- prinsip pengukuran prestasi belajar sebagai berikut: 1 Tes prestasi harus mengukur hasil belajar yang telah dibatasi secara jelas sesuai dengan tujuan instruksional. Prinsip ini merupakan langkah pertama yaitu menentukan pembatasan tujuan ukur. 18 2 Tes prestasi harus mengukur suatu sampel yang representatif dari hasil belajar dan dari materi yang dicakup oleh program instruksional atau pengajaran. Sampel belajar maksudnya adalah perwujudan soal tes dalam bentuk aitem-aitem keseluruhan pertanyaan mengenai materi pelajaran. Suatu tes tidak mungkin memuat seluruh permasalahan dalam suatu materi pembelajaran, hal ini menyebabkan penyajian tes hanya terbatas pada sebagian dari keseluruhan pertanyaan. Sampel pertanyaan yang termuat harus representatif, maksudnya harus menanyakan semua bagian materi. 3 Tes prestasi harus berisi aitem-aitem dengan tipe yang paling cocok guna mengukur hasil belajar yang diinginkan. Hasil belajar hendaknya diukur menggunakan aitem yang sesuai dengan tujuan pengukuran. 4 Tes prestasi dirancang sedemikian rupa agar sesuai dengan tujuan penggunaan hasilnya. Hal ini berkaitan dengan fungsi evaluasi, untuk tes yang digunakan sebagai dasar penempatan, biasanya aitem tidak terlalu tinggi tingkat kesukarannya dan cakupannya tidak terlalu luas. Untuk tes sumatif guna mengukur kemajuan belajar, aitem harus mencakup bagian penting tertentu dari keseluruhan materi pelajaran. Tes sumatif yang mengacu pada kriteria penguasaan materi harus berisi aitem yang mengungkap seluruh bagian materi dengan tingkat kesukuran yang rendah. Sedangkan, tes sumatif untuk melihat