Analisis butir soal pilihan ganda ulangan akhir semester genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran matematika kelas IV SD di Kecamatan Depok.

(1)

Pelajaran 2014/2015 Mata Pelajaran Matematika Kelas IV SD Di Kecamatan Depok

Oleh:

Yosica Ronandha (NIM: 121134036)

UPTD Kecamatan Depok selama ini belum pernah melakukan analisis butir soal, penelitian ini ingin mengetahui analisis butir soal UAS tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran matematika kelas IV SD di Kecamatan Depok. Analisis soal ini meliputi validitas isi, reliabilitas, tingkat kesukaran, daya beda, dan efektivitas pengecoh.

Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif, dengan menggunakan populasi berupa seluruh SD di Kecamatan Depok yang mengimplementasikan KTSP. Sampel yang didapatkan dalam penelitian ini adalah 28 SD di Kecamatan Depok. Teknik pengumpulan data menggunakan dokumentasi dan wawancara. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan SK KD untuk menganalisis validitas isi, dan aplikasi komputer MicroCat Iteman versi 3.00 untuk menganalisis reliabilitas, tingkat kesukaran, daya beda, dan efektivitas pengecoh.

Hasil dari penelitian ini menujukkan bahwa validitas isi 100% sudah sesuai. Reliabilitas soal tergolong tinggi dengan koefisien alpha 0,852. Tingkat kesukaran menunjukkan 50% butir soal tergolong sedang dan 50% butir soal tergolong mudah. Berdasarkan hasil analisis daya beda sudah mampu membedakan siswa berprestasi atas dan siswa berprestasi rendah. Analisis efektivitas pengecoh menunjukkan bahwa efektivitas butir soal 46% belum berfungsi.


(2)

Year 2014/2015 Grade 4 Elementary School in District of Depok By:

Yosica Ronandha (NIM: 121134036)

UPTD Depok has not been analyzing the item, this study wanted to know about the 2014/2015 UAS item analysis for mathematics courses in 4th grade primary school in Depok. Analysis of this problem include the content validity, reliability, level of difficulty, differentiational power and detractors effectivity .

This research is a descriptive study, using an entire elementary school population in Depok implementing the KTSP. Samples were obtained in this study were 28 primary schools in Depok. Using documentation and interviews for data collection technique.Data analysis techniques in this study using the SK KD method to analyze the validity of the content, and MICROCAT Iteman 3:00 version to analyze the reliability, level of difficulty, differentiational power and detractors effectivity.

Results from this study showed that the validity of the content is 100% appropriate. Reliability matter is classified as high in alpha coefficient 0.852. Difficulty level showed 50% items classified as moderate and 50% relatively easy items. Based on the results of the analysis can distinguish the differentiational power between upper performance students and lower performance students. Detractors effectivity analysis showed that the effectiveness of the items 46% not yet functioning.


(3)

ANALISIS BUTIR SOAL PILIHAN GANDA ULANGAN AKHIR SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2014/2015 MATA PELAJARAN

MATEMATIKA KELAS IV SD DI KECAMATAN DEPOK SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh: Yosica Ronandha NIM: 121134036

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA 2016


(4)

i

ANALISIS BUTIR SOAL PILIHAN GANDA ULANGAN AKHIR SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2014/2015 MATA PELAJARAN

MATEMATIKA KELAS IV SD DI KECAMATAN DEPOK SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh: Yosica Ronandha NIM: 121134036

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA 2016


(5)

ANALISIS BUTIR SOAL PILIHAN GANDA ULANGAN AKHIR

SEMttSTER GENAP TAttUN P鏃

2機14蝿ι警

15 MATA PE蝕

RAN

騒 TE■ttTI彊も仁

KELASIV SD DI KECA酔

ATAN DEPOK

01ehi

轟 趣e Kttasluti,s.Ps:`,Lf_P嚢 :

2◎15

Tattggal∫ 27 Janua壼 2016

1:11:1.:fi31

卜,〔


(6)

SK冨 適PSI

ANALISIS BUTIR SOAL PILIEAN GANDA ULANGAN AKIIIR

SEMttSTER GENAP TAttUN PEL_4JARAN 2参 14略播

15蝿

ATA PttJARAN

TEMATIKA KELASIV SD DII KECA酔

ATAN DEPOK

DttCrSittktt dtt dittlis oleh:

Lroslca Ronandha

l

卜『I卜∫f f21134036

卜,111■ 1ど,i'3,ト

Kctua Scqstaris

Anggota I

饉lggola II AlrLggo包 III

Yogyakarta,02 Fc軸重2016

F懸銀ltas Keglll■ lan daI■ IImu Pcndidikala

﹂ 義

一 ヽ


(7)

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN

Karya ini saya persembahkan kepada:

1. Tuhan Allahku yang selalu memberikan saya nafas kehidupan untuk menjalani kehidupan ini dengan lebih baik.

2. Papa dan mama tercinta yang selalu memberikan saya yang terbaik. 3. Keluarga, sahabat, dan teman yang selalu mendukung saya.


(8)

v

MOTTO

“Don’t think too much it’s simple”

(Bigbang – Tonight)

“Why so serious”

(G Dragon – Crayon)

“Live as if you were to die tomorrow. Learn as if you were to live forever”

(Mahatma Gandhi)

“Even if you failed for 1000 times, never stop trying and improve”

(Loon)

“Not bad meaning bad, but bad meaning good”


(9)

vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali telah disebutkan dalam kutipan dan daftar referensi, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 02 Februari 2016 Penulis,


(10)

vii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama : Yosica Ronandha

Nomor Mahasiswa : 121134036

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah yang berjudul:

ANALISIS BUTIR SOAL PILIHAN GANDA ULANGAN AKHIR

SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2014/2015 MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS IV SD DI KECAMATAN DEPOK

Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelola dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk keperluan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya atau memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal: 02 Februari 2016 Yang menyatakan,


(11)

viii

ABSTRAK

Analisis Butir Soal Pilihan Ganda Ulangan Akhir Semester Genap Tahun Pelajaran 2014/2015 Mata Pelajaran Matematika Kelas IV SD Di Kecamatan

Depok Oleh:

Yosica Ronandha (NIM: 121134036)

UPTD Kecamatan Depok selama ini belum pernah melakukan analisis butir soal, penelitian ini ingin mengetahui analisis butir soal UAS tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran matematika kelas IV SD di Kecamatan Depok. Analisis soal ini meliputi validitas isi, reliabilitas, tingkat kesukaran, daya beda, dan efektivitas pengecoh.

Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif, dengan menggunakan populasi berupa seluruh SD di Kecamatan Depok yang mengimplementasikan KTSP. Sampel yang didapatkan dalam penelitian ini adalah 28 SD di Kecamatan Depok. Teknik pengumpulan data menggunakan dokumentasi dan wawancara. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan SK KD untuk menganalisis validitas isi, dan aplikasi komputer MicroCat Iteman versi 3.00 untuk menganalisis reliabilitas, tingkat kesukaran, daya beda, dan efektivitas pengecoh.

Hasil dari penelitian ini menujukkan bahwa validitas isi 100% sudah sesuai. Reliabilitas soal tergolong tinggi dengan koefisien alpha 0,852. Tingkat kesukaran menunjukkan 50% butir soal tergolong sedang dan 50% butir soal tergolong mudah. Berdasarkan hasil analisis daya beda sudah mampu membedakan siswa berprestasi atas dan siswa berprestasi rendah. Analisis efektivitas pengecoh menunjukkan bahwa efektivitas butir soal 46% belum berfungsi.


(12)

ix

ABSTRACT

Multiple Choice Items Analysis of Mathematics Final Examination Academic Year 2014/2015 Grade 4 Elementary School in District of Depok

By:

Yosica Ronandha (NIM: 121134036)

UPTD Depok has not been analyzing the item, this study wanted to know about the 2014/2015 UAS item analysis for mathematics courses in 4th grade primary school in Depok. Analysis of this problem include the content validity, reliability, level of difficulty, differentiational power and detractors effectivity .

This research is a descriptive study, using an entire elementary school population in Depok implementing the KTSP. Samples were obtained in this study were 28 primary schools in Depok. Using documentation and interviews for data collection technique.Data analysis techniques in this study using the SK KD method to analyze the validity of the content, and MICROCAT Iteman 3:00 version to analyze the reliability, level of difficulty, differentiational power and detractors effectivity.

Results from this study showed that the validity of the content is 100% appropriate. Reliability matter is classified as high in alpha coefficient 0.852. Difficulty level showed 50% items classified as moderate and 50% relatively easy items. Based on the results of the analysis can distinguish the differentiational power between upper performance students and lower performance students. Detractors effectivity analysis showed that the effectiveness of the items 46% not yet functioning.


(13)

x

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas kasih karunia-Nya sehingga peneliti dapat melaksanakan penelitian serta menyelesaikan penulisan

skripsi yang berjudul “Analisis Butir Soal Pilihan Ganda Ulangan Akhir Semester

Genap Tahun Pelajaran 2014/2015 Mata Pelajaran Matematika Kelas IV SD Di

Kecamatan Depok.” Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat memperoleh gelar

Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Peneliti penyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak akan berhasil tanpa arahan, bimbingan, dan bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu peneliti menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

1. Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. 2. Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd. selaku Ketua Program Studi PGSD.

3. Apri Damai Sagita Krissandi, S.S., M.Pd. selaku Wakil Ketua Program Studi PGSD.

4. Maria Melani Ika Susanti, S.Pd., M.Pd. selaku dosen pembimbing I, yang telah memberikan bimbingan, arahan, dukungan, tenaga, dan pikiran sehingga penulisan skripsi dapat berjalan lancar.

5. Irine Kurniastuti, S.Psi., M.Psi. selaku dosen pembimbing II, yang telah memberikan bimbingan, arahan, dukungan, tenaga, dan pikiran sehingga penulisan skripsi dapat berjalan lancar.

6. Maria Agustina Amelia, S.Si., M.Pd. selaku dosen penguji skripsi. 7. Pihak sekolah yang telah memberikan ijin untuk melakukan penelitian.

8. Keluarga peneliti Mikael Ronny Yose Yusman (Alm), Monica Lusiana Wiwiek Sumiyati, Rafael Renier Yosendhi, Gabriela Shierly Martha Yosendha, Mama Sinta, dan Mak Tik yang telah mendukung dan memberikan semangat kepada peneliti selama proses penulisan skripsi ini.


(14)

xi

9. Teman satu kelompok payung Sinta, Titis, Moay, Erlin, Anton, Intan, Feriza, Boni, Wawan, Natalia, Tina, dan Arum yang telah berjuang bersama.

10.Sahabatku Shierly, Stefi, Cean, Mba Linda, dan teman-teman PGSD 2012 atas segala kebaikannya.

11.Semua pihak yang tidak dapat peneliti sebutkan satu persatu yang telah memberikan dukungan dan bantuan selama penelitian dan penyusunan skripsi.

Peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, dengan rendah hati peneliti mengharapkan saran dan kritik yang membangun untuk menyempurnakan penulisan skripsi. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi peneliti dan pembaca umumnya.

Yogyakarta, 02 Februari 2016 Penulis


(15)

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

HALAMAN MOTTO ... v

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS... vi

PERSETUJUAN PUBLIKASI ... vii

ABSTRAK ... viii

ABSTRACT... ix

KATA PENGANTAR ... x

DAFTAR ISI ... xii

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR GAMBAR ... xv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Batasan Masalah ... 6

C. Rumusan Masalah ... 7

D. Tujuan Penelitian ... 8

E. Manfaat Penelitian ... 9

F. Definis Operasional ... 10

BAB II LANDASAN TEORI ... 11


(16)

xiii

1. Teori-teori yang Mendukung ... 11

2. Hasil Penelitian yang Relevan ... 35

B. Kerangka Berpikir ... 39

C. Hipotesis ... 40

BAB III METODE PENELITIAN ... 42

A. Jenis Penelitian ... 42

B. Waktu dan Tempat Penelitian ... 43

C. Populasi dan Sampel ... 44

D. Variabel Penelitian ... 46

E. Teknik Pengumpulan Data ... 47

F. Instrumen ... 48

G. Teknik Analisis ... 49

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... 58

A. Deskripsi Penelitian ... 58

B. Hasil Penelitian ... 58

C. Pembahasan ... 88

BAB V PENUTUP ... 102

A. Kesimpulan ... 102

B. Keterbatasan Masalah ... 103

C. Saran ... 104

DAFTAR PUSTAKA... 105


(17)

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 SK dan KD mata pelajaran matematika kelas IV berdasarkan KTSP ... 24

Tabel 2.2 Kriteria Reliabilitas ... 29

Tabel 2.3 Kriteria Tingkat Kesukaran ... 30

Tabel 2.4 Kriteria Daya Beda ... 31

Tabel 2.5 Kriteria Efektivitas Pengecoh ... 33

Tabel 3.1 Populasi Penelitian ... 44

Tabel 3.2 Sampel Penelitian ... 45

Tabel 3.3 Pedoman Wawancara ... 48

Tabel 4.1 Analisis Validitas Isi Berdasarkan SK dan KD KTSP ... 59

Tabel 4.2 Persentase Butir Soal Berdasarkan SK dan KD... 61

Tabel 4.3 Kriteria Reliabilitas ... 63

Tabel 4.4 Kriteria Tingkat Kesukaran ... 64

Tabel 4.5 Distribusi Tingkat Kesukaran Aitem ... 64

Tabel 4.6 Persentase Jumlah Soal Berdasakan Tingkat Kesukaran ... 65

Tabel 4.7 Kriteria Daya Beda ... 67

Tabel 4.8 Distribusi Daya Beda ... 67

Tabel 4.9 Persentase Jumlah Soal Berdasarkan Daya Beda Soal ... 68

Tabel 4.10 Kriteria Efektivitas Pengecoh ... 70

Tabel 4.11 Hasil Analisis Efektivitas Pengecoh ... 71

Tabel 4.12 Persentase Efektivitas Pengecoh ... 87


(18)

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Literatur Map Hasil Penelitian yang Relevan ... 38

Gambar 3.1 Reliabilitas ... 51

Gambar 3.2 Tingkat Kesukaran ... 53

Gambar 3.3 Daya Beda ... 55

Gambar 3.4 Efektivitas Pengecoh ... 57

Gambar 4.1 Persentase Berdasarkan Kesesuaian dengan SK KD ... 62

Gambar 4.2 Reliabilitas ... 63

Gambar 4.3 Diagram Persentase Tingkat Kesukaran ... 66

Gambar 4.4 Diagram Persentase Daya Beda Butir Soal ... 69

Gambar 4.5 Persentase Efektivitas Pengecoh ... 88


(19)

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1Surat Perijinan ... 109

Lampiran 2 Surat Keterangan telah melaksanakan penelitian ... 110

Lampiran 3 Daftar Nama Mahasiswa ... 111

Lampiran 4 Soal Pilihan Ganda UAS genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran matematika kelas IV di Kecamatan Depok ... 112

Lampiran 5 Kunci Jawaban Soal Pilihan Ganda UAS genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran matematika kelas IV di Kecamatan Depok ... 118

Lampiran 6 Sampel Jawaban Siswa Soal Pilihan Ganda UAS genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran matematika kelas IV di Kecamatan Depok ... 119

Lampiran 7 Hasil Wawancara ... 120

Lampiran 8 Daftar Centang (check llist) ... 121

Lampiran 9 Output Iteman ... 122


(20)

1

BAB I

BAB I PENDAHULUAN

Bab I dalam penelitian ini membahas tentang latar belakang penelitian, pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan definisi operasional.

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk membangun suasana belajar dan proses pembelajaran sehingga peserta didik mampu berperan secara aktif mengembangkan potensinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, yang diperlukan masyarakat, bangsa dan negara (Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003). Pendidikan adalah usaha yang ditempuh sebagai upaya untuk mengembangkan kemampuan dan kepribadian yang dimiliki seseorang melalui pembelajaran serta menjalin hubungan dengan lingkungan sekitar (Arifin, 2009: 39).

Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas, 2012) mengungkapkan bahwa sekolah dasar merupakan jenjang pendidikan paling dasar di Indonesia. Sesuai dengan tiga pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa pendidikan merupakan hak setiap orang untuk membangun potensi dirinya dan mampu menjalin relasi dengan lingkungan. Pendidikan juga erat kaitannya dengan cara pengajaran yang baik, hal ini dapat dilihat melalui penilaian dari setiap pembelajaran. Penilaian hasil belajar


(21)

2

peserta didik merupakan sesuatu yang sangat penting dan strategis dalam kegiatan belajar mengajar (Kunandar, 2014: 61).

Permendiknas Nomor 27 Tahun 2007 dan Nomor 66 Tahun 2013 tentang Standar Penilaian Pendidikan ditemukan pengertian penilaian pendidikan adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk menentukan pencapaian hasil belajar peserta didik yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan sehingga menjadi informasi yang bermakna (Majid, 2014: 35). Melalui hasil penilaian guru dapat melakukan refleksi dan evaluasi terhadap kualitas pembelajaran yang telah dilakukan (Kunandar, 2014: 11).

Penilaian bertujuan untuk mengukur ketercapaian siswa terhadap materi yang telah disampaikan. Ketercapaian tersebut dapat dilihat melalui kualitas pembelajaran. Tercapainya kualitas pembelajaran yang baik harus ada kualitas soal yang baik juga. Setiap butir soal yang ditulis harus berdasarkan pada rumusan indikator dan berdasarkan pada kaidah penulisan soal (Kunandar, 2014: 182). Perlunya memperhatikan kaidah penyusunan soal akan menghasilkan instrumen yang valid dan reliabel.

Ciri-ciri soal yang baik harus memenuhi lima syarat, yaitu validitas, reliabilitas, objektivitas, praktibilitas, dan ekonomis (Arikunto, 2012: 72). Djiwandono (2008: 164) menyatakan bahwa validitas adalah relevansi, kecocokan, atau kesesuaian antara suatu tes dengan jenis kemampuan yang merupakan tujuan dari pengukuran. Arifin (2009: 247) menyatakan bahwa tes dikatakan valid apabila dapat memberikan


(22)

3

informasi yang sesuai dan dapat digunakan untuk mencapai tujuan tertentu. Relibilitas soal merupakan ukuran yang menyatakan tingkat keajegan atau kekonsistenan suatu soal tes (Jihad & Haris, 2012: 180). Arifin (2009: 258) menjelaskan bahwa reliabilitas adalah tingkat atau derajat konsistensi dari suatu instrumen. Jika dihubungkan dengan validitas dan reliabilitas maka, validitas adalah ketepatan, sedangkan reliabilitas adalah ketetapan (Arifin, 2009: 75). Objektivitas dimaksudkan tidak adanya unsur pribadi yang memperngaruhi dalam pembuatan sebuah tes (Arikunto, 2012: 75). Praktikabilitas berarti tes tersebut memiliki sifat praktik, mudah pengadministrasiannya (Arikunto, 2012: 77). Sedangkan ekonomis dimaksudkan pelaksanaan tes tersebut tidak memerlukan biaya yang mahal, tenaga yang banyak, dan waktu yang lama (Arikunto, 2012: 77).

Analisis kualitas tes merupakan suatu tahap yang harus ditempuh untuk mengetahui derajat kualitas suatu tes, baik tes secara keseluruhan maupun butir soal yang menjadi bagian dari tes tersebut (Arifin, 2009: 246). Analisis butir soal adalah cara untuk menguji kecocokan atau kesesuaian, tingkat kesukaran, dan perbedaan dari setiap soal yang diujikan kepada para siswa (Basuki & Hariyanto, 2014: 129). Item

Analysis adalah analisis yang dilakukan terhadap item tes untuk menentukan tingkat

kesukaran, daya beda, dan efektivitas pengecoh (distractor) (Uno & Koni, 2012: 156).


(23)

4

Endrayanto dan Harumurti (2014: 260-265) menyatakan bahwa tingkat kesukaran butir soal dilakukan untuk menelaah apakah butir soal tersebut berhasil dijawab dengan benar oleh sebagian besar siswa atau hanya beberapa siswa saja. Tingkat daya beda merupakan kemampuan butir soal untuk membedakan siswa yang termasuk berprestasi tinggi dengan siswa yang berprestasi rendah. Miller et al ; Kubizyn dan Borich, (dalam Endrayanto & Harumurti, 2014: 270) menjelaskan bahwa sebuah pilihan jawaban dalam soal pilihan ganda dikatakan sebagai pengecoh apabila lebih banyak siswa yang berprestasi rendah memilih jawaban tersebut dibandingkan siswa berprestasi tinggi.

Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa kepala sekolah dan guru, selama ini belum ada penelitian setiap butir soal pada Ujian Akhir Semester (UAS) melalui tahap analisis yang meliputi validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, daya beda, dan efektivitas pengecoh. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian di kelas IV pada mata pelajaran matematika. Johnson dan Rising (dalam Runtukahu & Kandou, 2014: 28) menjelaskan matematika adalah pengetahuan terstruktur, dimana sifat dan teori dibuat secara deduktif berdasarkan unsur-unsur yang didefinisikan atau tidak didefinisikan dan berdasarkan aksioma, sifat, atau teori yang telah dibuktikan kebenarannya. Beth dan Piaget (dalam Runtukahu & Kandou, 2014: 28) mengatakan bahwa matematika adalah pengetahuan yang berkaitan dengan berbagai struktur abstrak dan hubungan antar-struktur tersebut sehingga terorganisasi dengan baik.


(24)

5

Kecamatan Depok memiliki beberapa SD favorit (SD N Percobaan 2, SD N Babarsari, SD N Gambir Anom, SD Muhammadiyah Colombo, dan SD Kanisius Demangan) yang menjadikan sekolah di Kecamatan Depok cukup diminati. Kecamatan Depok juga dikelilingi oleh banyak universitas seperti Universitas Sanata Dharma, UNY, UGM, dan lain sebagainya, hal ini berdampak pada kesadaran orangtua tentang pentingnya pendidikan dan cita-cita para anaknya. Berdasarkan hasil wawancara dengan pemimpin UPTD dan beberapa guru SD di Kecamatan Depok, mengenai apakah selama ini sudah pernah ada analisis butir soal di Kecamatan Depok? Pemimpin UPTD dan beberapa SD mengatakan bahwa sebelumnya memang belum pernah ada penelitian tentang analasis butir soal.

Berdasarkan dari masalah yang telah diuraikan sebelumnya, bahwa belum pernah adanya penelitian tentang analisis soal UAS, peneliti tertarik untuk mengangkat masalah ini karena ingin mengetahui validitas, realiabilitas, tingkat kesukaran, daya beda, dan efektivitas pengecoh dari setiap butir soal UAS. Peneliti ingin mengetahui apakah soal UAS yang telah dibuat sudah memenuhi kriteria, peneliti juga ingin belajar untuk menganalisis soal agar mampu membuat soal yang lebih baik dikemudian hari. Ketertarikan ini yang membuat peneliti memilih judul “Analisis Butir Soal Pilihan Ganda Ulangan Akhir Semester Genap Tahun Pelajaran


(25)

6

B. Batasan Masalah

Pembatasan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis butir soal pilihan ganda UAS genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran matematika kelas IV SD di Kecamatan Depok, Yogyakarta yang mengimplementasikan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Terdapat 49 SD yang mengimplementasikan KTSP, akan tetapi peneliti hanya mendapatkan 28 SD di Kecamatan Depok. Hal ini terjadi karena kurangnya komunikasi peneliti dengan pihak kepala sekolah atau guru wali kelas, sehingga beberapa diantaranya tidak menberikan ijin dan beberapa lembar jawaban sudah dikembalikan kepada siswa.

2. Analisis butir soal pilihan ganda UAS genap tahun ajaran 2014/2015 mata pelajaran matematika kelas IV SD di Kecamatan Depok, meliputi analisis validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, daya beda, dan efektivitas pengecoh. 3. Analisis validitas dalam penelitian ini menganalisis validitas isi, dengan cara

menganalisis kesesuaian butir soal dengan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) pada KTSP. Analisis reliabilitas, tingkat kesukaran, daya beda, dan efektivitas pengecoh dianalisis menggunakan aplikasi komputer MicroCat Iteman versi 3.00.


(26)

7

C. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Bagaimana validitas butir soal pilihan ganda UAS genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran matematika kelas IV sekolah dasar di Kecamatan Depok?

2. Bagaimana reliabilitas butir soal pilihan ganda UAS genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran matematika kelas IV sekolah dasar di Kecamatan Depok?

3. Bagaimana tingkat kesukaran soal pilihan ganda UAS genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran matematika kelas IV sekolah dasar di Kecamatan Depok?

4. Bagaimana daya beda butir soal pilihan ganda UAS genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran matematika kelas IV sekolah dasar di Kecamatan Depok?

5. Bagaimana efektivitas pengecoh butir soal pilihan ganda UAS genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran matematika kelas IV sekolah dasar di Kecamatan Depok?


(27)

8

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah disebutkan sebelumnya, tujuan yang ingin dicapai oleh peneliti adalah sebagai berikut.

1. Untuk mengetahui validasi dari butir soal pilihan ganda UAS genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran matematika kelas IV sekolah dasar di Kecamatan Depok.

2. Untuk mengetahui reliabilitas dari butir soal pilihan ganda UAS genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran matematika kelas IV sekolah dasar di Kecamatan Depok.

3. Untuk mengetahui tingkat kesukaran dari butir soal pilihan ganda UAS genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran matematika kelas IV sekolah dasar di Kecamatan Depok.

4. Untuk mengetahui daya beda dari butir soal pilihan ganda UAS genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran matematika kelas IV sekolah dasar di Kecamatan Depok.

5. Untuk mengetahui efektifitas pengecoh dari butir soal pilihan ganda UAS genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran matematika kelas IV sekolah dasar di Kecamatan Depok.


(28)

9

E. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Manfaat Teoritis

Manfaat penelitian ini secara teoritis adalah untuk mengembangkan ilmu pengetahuan khususnya untuk evaluasi pembelajaran matematika kelas IV semester genap tahun pelajaran 2014/2015.

2. Manfaat Praktis a) Bagi Peneliti

Melalui penelitian ini peneliti dapat mengetahui kualitas soal dengan menganalisis validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, daya beda, dan efektivitas pengecoh dari setiap butir soal.

b) Bagi Guru

Penelitian ini berguna bagi guru agar lebih baik dalam menyusun soal yang berkualitas.

c) Bagi Sekolah

Penelitian ini bermanfaat bagi sekolah sehingga dapat mengembangkan dan memperbaiki kualitas soal yang telah dibuat.

d) Bagi UPT

Penelitian ini bermanfaat bagi UPT dalam membuat soal yang lebih berkualitas guna mencapai tujuan pendidikan yang lebih baik.


(29)

10

F. Definisi Operasional

Peneliti menyusun definisi operasional sebagai berikut.

1. Analisis butir soal adalah cara yang digunakan untuk menguji validitas, reliabilitas, daya beda, tingkat kesukaran, dan efektivitas pengecoh suatu soal. 2. Validitas adalah suatu kecocokan, ketepatan suatu tes dengan tujuan yang

ingin diukur.

3. Validitas isi adalah untuk melihat sejauhmana sebuah tes mencakup keseluruhan materi yang ingin diukur.

4. Reliabilitas adalah analisis soal mengenai keajegan dan kekonsistenan hasil dari tes tersebut.

5. Tingkat kesukaran adalah untuk melihat sulit atau mudahnya suatu butir soal tes.

6. Daya beda adalah kemampuan butir soal tes untuk membedakan siswa berprestasi tinggi dengan siswa berprestasi rendah.

7. Efektivitas pengecoh adalah opsi jawaban pada soal pilihan ganda guna mengecoh siswa agar tidak memilih jawaban yang benar.

8. UAS merupakan tes yang digunakan untuk mengetahui ketercapaian tujuan pembelajaran pada akhir semester.

9. Tes pilihan ganda adalah sebuah tes yang menyediakan pilihan jawaban dan siswa memilih pilihan jawaban yang paling benar.


(30)

11

BAB II

BAB II LANDASAN TEORI

Bab II dalam penelitian ini akan membahas tentang kajian teori, kerangka berpikir, dan hipotesis.

A. Kajian Teori

1. Teori-teori yang Mendukung a. Evaluasi

Evaluasi merupakan proses yang menentukan, apakah suatu tujuan yang telah disepakati dapat tercapai (Sukardi, 2008: 1). Evaluasi pembelajaran adalah inti pembahasan evaluasi yang kegiatannya dalam lingkup kelas atau proses belajar mengajar (Sukardi, 2008: 5). Evaluasi perlu dilakukan dalam rangka untuk mengendalikan mutu pendidikan (UU RI No 20 Tahun 2003 pasal 57 ayat 1), evaluasi hasil belajar peserta didik juga dilakukan untuk memantau kemajuan dan perbaikan hasil belajar peserta didik secara berkesinambungan (UU RI No 20 Tahun 2003 pasal 58 ayat 1). Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa evaluasi sangat berguna bagi dunia pendidikan guna meningkatkan mutu pendidikan kita dengan melihat hasil belajar peserta didiknya.

Evaluasi berhubungan dengan penilaian, hal ini sesuai dengan pernyataan Gabel (1993) (dalam Majid, 2014: 38) bahwa evaluasi adalah proses pemberian penilaian terhadap suatu data atau hasil yang diperoleh melalui penilaian.


(31)

12

Groundlund (1984) (dalam Jihad & Haris, 2012: 54) menyatakan penilaian sebagai proses sistematik pengumpulan, penganalisisan dan penafsiran informasi untuk menentukan sejauh mana siswa dapat mencapai tujuan. Adapun tujuan dari evaluasi (Sukardi, 2008: 8) :

1) Menilai ketercapaian tujuan

Tujuan belajar, metode evaluasi, dan cara belajar siswa, ketiga aspek tersebut saling berkaitan. Cara evaluasi dapat menentukan cara belajar siswa, dan tujuan evaluasi akan menentukan metode evaluasi yang akan digunakan oleh guru.

2) Mengukur macam-macam aspek belajar yang bervariasi

Aspek belajar ada tiga macam yaitu kognitif, psikomotor, dan afektif. Semua aspek tersebut harus dievaluasi dalam porsi yang tepat.

3) Sebagai sarana untuk mengetahui apa yang siswa telah ketahui

Kebutuhan siswa harus diperhatikan seperti kekuatan, kelemahan, dan minat siswa, sehingga siswa mampu termotivasi untuk belajar berdasarkan pada minat dan kebutuhan mereka.

4) Memotivasi belajar siswa

Guru harus menguasai bermacam-macam teknik motivasi, agar guru dapat membangkitkan semangat siswa untuk tekun belajar secara kontinu.


(32)

13

5) Menyediakan informasi untuk tujuan bimbingan dan konseling

Guru dapat menyediakan informasi yang berkaitan dengan problem pribadi seperti data kemampuan, kualitas pribadi, adaptasi sosial, kemampuan membaca, dan skor hasil belajar, apabila informasi tersebut dibutuhkan untuk bimbingan dan konseling yang efektif. Infomasi tersebut juga diperlukan untuk bimbingan karier.

6) Menjadikan hasil evaluasi sebagai dasar perubahan kurikulum

Evaluasi merupakan salah satu bagian dari instruksional. Instruksional juga berkaitan erat dengan kurikulum, sebagai salah komponen penting dalam suatu kurikulum. Perubahan kurikulum akan berubah dengan tepat sesuai dengan hasil evaluasi dengan skop yang lebih luas.

b. Instrumen Penilaian

Penyusunan instrumen tes dimaksud untuk mengukur sejauh mana siswa mampu memahami materi suatu pokok bahasan yang telah disampaikan. Penyusunan instrumen dibagi menjadi (Jihad & Haris, 2012: 67):

1) Tes

Tes merupakan himpunan pertanyaan yang harus dijawab, dikerjakan, harus ditanggapi, atau tugas yang harus dilaksanakan oleh seseorang yang dites. Tes berguna untuk mengukur sejauh mana siswa mampu menguasai pelajaran yang disampaikan. Alat penilaian teknik tes, yaitu:


(33)

14

a) Tes tertulis

Tes tertulis merupakan tes yang harus dijawab oleh siswa secara tertulis.

b) Tes lisan

Tes lisan adalah suatu tes berupa pertanyaan yang diberikan kepada siswa secara tanya-jawab.

c) Tes perbuatan

Tes perbuatan adalah tugas yang berupa kegiatan praktek atau melakukan kegiatan guna mengukur keterampilan seseorang.

Adapun ciri-ciri butir soal yang baik sebagai alat ukur (Arikunto, 2012: 72-77):

i. Validitas

Suatu tes dikatakan valid apabila sesuai dengan keadaan senyatanya. Validitas adalah sebuah ketepatan.

ii. Reliabilitas

Suatu tes dapat dikatakan reliabel apabila memberikan hasil yang sama ketika diujikan berulang kali. Reliabilitas adalah sebuah ketetapan.


(34)

15

iii. Objektivitas

Sebuah tes dikatakan memiliki objektivitas apabila saat penilaiannya tidak ada faktor subjektif (terdapat unsur pribadi yang mempengaruhi dalam penilaian).

iv. Praktikabilitas

Sebuah tes dikatakan praktikabilitas apabila tes tersebut bersifat praktis, mudah pengadministrasiannya.

v. Ekonomis

Ekonomis dimaksudkan bahwa pelaksanaan sebuah tes sebaiknya tidak membutuhkan biaya yang mahal, memerlukan banyak tenaga, dan waktu yang lama.

2) Non tes

Penilaian non tes merupakan prosedur yang dilakukan untuk memperoleh informasi mengenai karakteristik minat, sifat, dan kepribadian. Penilaian non tes dapat dilakukan melalui:

a) Pengamatan

Pengamatan adalah alat penilaian yang dilakukan oleh guru berdasarkan pada pengamatan terhadap perilaku siswa, baik secara individu maupun kelompok, di dalam kelas maupun di luar kelas.


(35)

16

b) Skala sikap

Skala sikap merupakan alat penilaian yang digunakan untuk memperoleh informasi tentang sikap siswa melalui pengerjaan tugas tertulis yang bersifat mengukur daya nalar dan pendapat siswa.

c) Angket

Angket adalah alat penilaian yang menyajikan tugas-tugas dengan cara tertulis.

d) Catatan harian

Catatan harian adalah catatan berisi tentang perkembangan sikap siswa.

e) Daftar cek

Daftar cek adalah daftar yang digunakan untuk mengecek atau memeriksa apakah perilaku siswa sudah sesuai dengan yang diharapkan atau belum.

c. Tes Prestasi

Tes dalam pendidikan adalah alat atau metode penilaian yang sah, sistematis, dapat dipercaya, dan objektif untuk menentukan kecakapan, keterampilan, dan tingkat pengetahuan siswa terhadap bahan ajar, berupa sejumlah soal yang harus dikerjakan atau diselesaikan oleh siswa atau sekelompok siswa (Basuki & Hariyanto, 2014: 22). Majid (2014: 37) mengungkapkan tes adalah seperangkat alat yang berisi sejumlah pertanyaan yang harus dijawab oleh siswa untuk


(36)

17

mengukur tingkat pemahaman dan penguasaannya dalam sebuah materi yang dipersyaratkan dan sesuai dengan tujuan pembelajaran. Tes merupakan suatu alat pengumpul informasi, tes lebih bersifat resmi karena penuh dengan batasan, tes berfungsi untuk mengukur siswa dan keberhasilan program pembelajaran (Arikunto, 2012: 47). Berdasarkan ketiga pendapat tersebut dapat dilihat bahwa ketiganya mengungkapkan hal yang sama yaitu tes merupakan serangkaian alat pengukur yang berisi pertanyaan untuk mengukur kemampuan siswa dalam memahami dan menguasai suatu cakupan materi sesuai dengan tujuan pembelajaran. Tes juga merupakan alat pengukur yang bersifat resmi, sah, dapat dipercayai dan objektif.

Tes sebagai pengukur prestasi atau tes prestasi belajar bertujuan untuk mengukur prestasi untuk mengukur prestasi atau hasil belajar siswa (Azwar, 2015 a: 13). Gronlund (dalam Azwar, 2015 a: 18-22) mengemukakan tentang prinsip-prinsip pengukuran prestasi belajar sebagai berikut:

1) Tes prestasi harus mengukur hasil belajar yang telah dibatasi secara jelas sesuai dengan tujuan instruksional.

Prinsip ini merupakan langkah pertama yaitu menentukan pembatasan tujuan ukur.


(37)

18

2) Tes prestasi harus mengukur suatu sampel yang representatif dari hasil belajar dan dari materi yang dicakup oleh program instruksional atau pengajaran.

Sampel belajar maksudnya adalah perwujudan soal tes dalam bentuk aitem-aitem keseluruhan pertanyaan mengenai materi pelajaran. Suatu tes tidak mungkin memuat seluruh permasalahan dalam suatu materi pembelajaran, hal ini menyebabkan penyajian tes hanya terbatas pada sebagian dari keseluruhan pertanyaan. Sampel pertanyaan yang termuat harus representatif, maksudnya harus menanyakan semua bagian materi.

3) Tes prestasi harus berisi aitem-aitem dengan tipe yang paling cocok guna mengukur hasil belajar yang diinginkan.

Hasil belajar hendaknya diukur menggunakan aitem yang sesuai dengan tujuan pengukuran.

4) Tes prestasi dirancang sedemikian rupa agar sesuai dengan tujuan penggunaan hasilnya.

Hal ini berkaitan dengan fungsi evaluasi, untuk tes yang digunakan sebagai dasar penempatan, biasanya aitem tidak terlalu tinggi tingkat kesukarannya dan cakupannya tidak terlalu luas. Untuk tes sumatif guna mengukur kemajuan belajar, aitem harus mencakup bagian penting tertentu dari keseluruhan materi pelajaran. Tes sumatif yang mengacu pada kriteria penguasaan materi harus berisi aitem yang mengungkap seluruh bagian materi dengan tingkat kesukuran yang rendah. Sedangkan, tes sumatif untuk melihat


(38)

19

posisi relatif siswa dalam kelompok hendaknya terdiri dari aitem yang memiliki tingkat kesukaran yang bervariasi. Tes yang berfungsi untuk diagnostik akan berisi aitem dalam jumlah besar dari setiap materi pelajaran. Karena tes ini bertujuan untuk mendeteksi masalah kesukaran belajar maka tingkat kesukaran aitemnya dibuat rendah.

5) Realibilitas tes prestasi harus diusahakan setinggi mungkin ( = 1,00) dan hasil ukurnya harus ditafsirkan dengan hati-hati.

Reliabilitas hasil ukur merupakan salah satu ciri kualitas tes yang tidak dapat diabaikan. Sejauhmana pengukuran tersebut dapat dipercaya, dapat dilihat dari keajegan (reliabel) tes tersebut.

6) Tes prestasi belajar harus dapat digunakan untuk meningkatkan belajar para anak didik.

Manfaat inilah yang sebenarnya lebih penting dibanding menggunakan hasil tes prestasi hanya untuk mengisi rapor siswa. Tujuan utama dari pengukuran prestasi belajar, baik formatif maupun sumatif adalah untuk membantu siswa dalam belajar haruslah dikomunikasikan kepada para siswa. Tes pretasi merupakan jenis tes berdasarkan tujuanan penggunaannya. Tes prestasi adalah suatu tes baku yang digunakan untuk mengukur tingkat kemampuan seseorang dalam bidang studi tertentu (Basuki & Hariyanto, 2014: 30). Basuki dan Hariyanto (2014: 32-33) juga membagi tes berdasarkan keruntutan pelaksanaannya, yaitu tes formatif dan tes sumatif. Dalam penelitian


(39)

20

ini menggunakan soal UAS yang merupakan jenis tes sumatif sesuai dengan pernyataan dari Basuki dan Hariyanto (2014: 32-33) bahwa tes atau ulangan sumatif adalah suatu proses dari bagian final evaluasi untuk mengetahui apakah tujuan pembelajaran terpenuhi. Tes ini biasanya digunakan pada akhir semester atau akhir tahun pembelajaran. Tes sumatif identik dengan ulangan akhir semester dan ulangan kenaikan kelas (Basuki & Hariyanto, 2014: 32-33). Berdasarkan pernyataan tesebut dapat disimpulkan bahwa UAS merupakan tes yang digunakan untuk mengetahui ketercapaian tujuan pembelajaran pada akhir pada akhir semester.

d. Tes Pilihan Ganda

Aitem pilihan ganda termasuk dalam tipe aitem memilih alternatif, dengan tipe meminta siswa untuk memilih satu pilihan jawaban dari beberapa pilihan jawaban (Azwar, 2015 a: 73). Soal tes bentuk pilihan ganda dapat digunakan untuk mengukur hasil belajar yang lebih kompleks dan berkenaan dengan aspek ingatan, pengertian, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi (Arifin, 2009: 138). Tes pilihan ganda adalah suatu tes yang menyediakan 3 sampai 5 pilihan jawaban tetapi hanya satu pilihan yang paling benar (Jihad & Haris, 2012: 81). Djiwandono (2008:41) mengungkapkan tes pilihan ganda adalah jenis tes objektif yang masing-masing butir soalnya memiliki dua atau lebih pilihan jawaban. Berdasarkan definisi tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa tes pilihan ganda


(40)

21

adalah sebuah tes yang menyediakan pilihan jawaban dan siswa memilih pilihan jawaban yang paling benar.

Tes pilihan ganda terdiri dari suatu keterangan atau pernyataan yang belum lengkap, siswa diminta untuk memilih salah satu jawaban untuk melengkapi keterangan atau pernyataan tersebut. Pilihan jawaban terdiri dari jawaban yang sebenarnya dan pengecoh-pengecoh (Basuki & Hariyanto, 2014: 43). Tes pilihan ganda dapat digunakan untuk menilai kemampuan mengingat dan memahami, serta mengenal kembali fakta-fakta, memahami hubungan antara dua hal atau lebih, dan mengaplikasikan prinsip-prinsip (Kunandar, 2014: 175).

Basuki dan Hariyanto (2014: 44-45) menyatakan beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menyusun tes pilihan ganda, diantaranya: 1). Jaminlah bahwa setiap pertanyaan memiliki gagasan pokok yang jelas, 2). Pilihlah pilihan jawaban salah yang masuk akal, 3). Buatlah pilihan yang sama panjangnya, jangan ada yang terlalu panjang atau pendek, 4). Nyatakanlah secara jelas kepada siswa untuk memilih jawaban yang paling benar bukan alternatif jawaban yang benar.

Kunandar (2014: 201), menyatakan syarat tes tertulis pilihan ganda yang baik sebagai berikut:

1. Memiliki validitas yang tinggi, artinya mampu mengungkapkan hasil belajar secara tepat.

2. Memiliki reliabilitas yang tinggi, artinya mampu memberikan ketetapan pengukuran tentang kompetensi yang miliki siswa.


(41)

22

3. Tiap butir soal memiliki daya beda yang memadai, artinya tiap butir soal mampu membeda siswa prestasi atas dan siswa prestasi bawah.

4. Tingkat kesukaran tes kira-kira 30% soal mudah, 50% soal sedang, dan 20% soal sulit dari keseluruhan soal tes.

5. Mudah diadministrasi, artinya tes tersebut memiliki petunjuk bagaimana cara pelaksanaanya, pengerjaannya, dan pemeriksaannya.

e. Analisis Butir Soal

Analisis kualitas tes merupakan suatu tahap yang harus ditempuh untuk mengetahui derajat kualitas suatu tes, baik tes secara keseluruhan maupun butir soal yang menjadi bagian dari tes tersebut (Arifin, 2009: 246). Analisis butir soal adalah cara untuk menguji kecocokan atau kesesuaian, tingkat kesukaran, dan perbedaan dari setiap soal yang diujikan kepada para siswa (Basuki & Hariyanto, 2014: 129). Item Analysis adalah analisis yang dilakukan terhadap item tes untuk menentukan tingkat kesukaran, daya pembeda, dan efektivitas pengecoh (distractor) (Uno & Koni, 2012: 156). Berdasarkan definisi yang telah diuraikan dapat disimpulkan bahwa analisis butir soal adalah cara yang digunakan untuk menguji validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, daya beda, dan efektivitas pengecoh suatu soal.


(42)

23

Manfaat analisis butir soal adalah sebagai berikut (Basuki & Hariyanto, 2014: 130) :

1) Membantu para pengguna tes dalam evaluasi terhadap tes yang digunakan. 2) Mendukung penulis butir soal yang efektif.

3) Meningkatkan validitas dan realibilitas soal.

4) Memberikan masukan kepada peserta didik tentang kemampuannya.

5) Memberikan masukan pada guru tentang kesulitan-kesulitan peserta didiknya. 6) Memberikan masukan kepada guru tentang efektifitas pembelajaran.

7) Merevisi butir soal yang dinilai tingkat kesukarannya terlalu tinggi atau terlalu rendah, yang validitas dan reliabilitasnya rendah.

8) Meningkatkan keterampilan guru dalam menulis soal.


(43)

24

f. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar

Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) mata pelajaran matematika kelas IV berdasarkan KTSP 2006, akan dipaparkan sebagai berikut.

Tabel 2.1 SK dan KD mata pelajaran matematika kelas IV berdasarkan KTSP 2006

Semester I

SK KD

Bilangan

1. Memahami dan

menggunakan sifat-sifat operasi hitung bilangan dalam pemecahan masalah

1.1 Mengidentifikasi sifat-sifat operas hitung 1.2 Mengurutkan bilangan

1.3 Melakukan operasi perkalian dan pembagian 1.4 Melakukan operasi hitung campuran

1.5 Melakukan penaksiran dan pembulatan 1.6 Memecahkan masalah yang melibatkan uang 2. Memahami dan

menggunakan faktor dan keli-patan dalam

pemecahan masalah

2.1 Mendeskripsikan konsep faktor dan kelipatan 2.2 Menentukan kelipatan dan faktor bilangan

2.3 Menentukan kelipatan persekutuan terkecil (KPK) dan faktor persekutuan terbesar (FPB)

2.4 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan KPK dan FPB

Geometri dan Pengukuran

3. Menggunakan pengukuran sudut, panjang, dan berat dalam pemecahan masalah

3.1 Menentukan besar sudut dengan satuan tidak baku dan satuan derajat

3.2 Menentukan hubungan antar satuan waktu, antar satuan panjang, dan antar satuan berat

3.3 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan satuan waktu, panjang dan berat

3.4 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan satuan kuantitas

4. Menggunakan konsep keliling dan luas bangun datar sederhana dalam pemecahan masalah

4.1 Menentukan keliling dan luas jajargenjang dan segitiga

4.2 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan keliling dan luas jajargenjang dan segitiga Semester II

SK KD

Bilangan

5. Menjumlahkan dan mengurangkan bilangan bulat

5.1 Mengurutkan bilangan bulat 5.2 Menjumlahkan bilangan bulat 5.3 Mengurangkan bilangan bulat 5.3 Melakukan operasi hitung campuran 6. Menggunakan pecahan

dalam pemecahan masalah

6.1 Menjelaskan arti pecahan dan urutannya 6.2 Menyederhanakan berbagai bentuk pecahan 6.3 Menjumlahkan pecahan


(44)

25

6.4 Mengurangkan pecahan

6.5 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan pecahan

7. Menggunakan lambang bilangan Romawi

7.1 Mengenal lambang bilangan Romawi

7.2 Menyatakan bilangan cacah sebagai bilangan Romawi dan sebaliknya

Geometri dan Pengukuran

8. Memahami sifat bangun ruang sederhana dan hubungan antar bangun datar

8.1 Menentukan sifat-sifat bangun ruang sederhana 8.2 Menentukan jaring-jaring balok dan kubus 8.3 Mengidentifikasi benda-benda dan bangun datar

simetris

8.4 Menentukan hasil pencerminan suatu bangun datar

(Sumber: Permendiknas No. 22 dan No. 23 tahun 2006 tentang Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan untuk satuan pendidikan dasar dan menengah).

Berdasarkan tabel 2.1 SK dan KD mata pelajaran matematika kelas IV yang menggunakan KTSP dapat dilihat bahwa dalam setiap semester mengajarkan dua materi pokok yaitu bilangan; geometri dan pengukuran. Pada semester I materi bilangan membahas sifat operasi hitung; faktor dan kelipatan, sedangkan materi geometri dan pengukuran membahas pengukuran sudut, panjang, dan berat; konsep keliling dan luas bangun datar sederhana. Pada semester II materi bilangan membahas tentang bilangan bulat; pecahan; dan bilangan romawi, sedangkan materi geometri dan pengukuran membahas sifat bangun ruang sederhana dan hubungan antar bangun datar.

g. Validitas

Validitas berasal dari kata validity yang memiliki arti sejauhmana akurasi suatu tes dalam menjalankan fungsi pengukurannya (Azwar, 2015 b: 8). Validitas adalah relevansi, kecocokan, atau kesesuaian antara suatu tes dengan jenis kemampuan yang merupakan tujuan dari pengukuran (Djiwandono, 2008: 164). Validitas digunakan sejauh mana alat ukur mampu memenuhi tujuan alat ukur


(45)

26

tersebut (Siregar, 2013: 46). Suatu tes dikatakan valid apabila dapat memberikan informasi yang sesuai dan dapat digunakan untuk mencapai tujuan tertentu (Arifin, 2009: 247). Berdasarkan definisi yang telah diuraikan dapat disimpulkan bahwa validitas adalah suatu kecocokan, ketepatan suatu tes dengan tujuan yang ingin diukur.

Validitas dibagi dalam tiga jenis menurut konsep baru (Basuki & Hariyanto, 2014: 123-124

1) Validitas Isi

Validitas ini digunakan untuk mengukur kesesuaian antara soal dengan materi ajar dan tujuan yang ingin diukur (Jihad & Haris, 2012:179). Validtas ini mengukur kemampuan tes dengan ranah yang ingin diukur (Basuki & Hariyanto, 2014: 124). Validitas isi adalah bertujuan melihat tes evaluasi mengukur cakupan yang ingin diukur (Sukardi, 2008: 32). Validitas isi menunjukkan sejauhmana sebuah aitem dalam tes mencakup keseluruhan isi yang ingin diukur melalui tes tersebut (Azwar, 2015 a: 175). Berdasarkan beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa validitas isi adalah untuk melihat sejauhmana sebuah tes mencakup keseluruhan materi yang ingin diukur.


(46)

27

2) Validitas Kriteria

Validitas kriteria menggunakan tes lain yang menjadi kriteria sebagai bahan pembanding untuk melihat hubungan dengan tes akan dievaluasi (Endrayanto & Harumurti, 2014: 84). Validitas terkait kriteria didasarkan pada hubungan antara skor dalam suatu tes dengan kemampuan yang lainnya (Basuki & Hariyanto, 2014: 124). Dalam pengujian validitas terkait kriteria dapat dilihat melalui adanya hubungan skor tes dengan skor suatu kriteria (Azwar, 2015 a: 176). Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa validitas kriteria melihat adanya hubungan tes yang akan diukur dengan tes yang digunakan sebagai pembanding (kriteria). 3) Validitas Konstrak

Validitas konstrak digunakan untuk menilai kemampuan tes dalam menafsirkan suatu ukuran dari sejumlah karakteristik (Basuki & Hariyanto, 2014: 124). Sebuah tes dikatakan memiliki validitas konstruk apabila setiap butir soal memiliki aspek berpikir (Arikunto, 2012: 83). Validitas konstruk berkenaan dengan sejauhmana suatu tes mampu mengobservasi dan mengukur suatu fungsi (Arifin, 2009: 257). Validitas konstrak adalah validitas yang menunjukkan sejauhmana suatu tes mengukur yang hendak diukur (Azwar, 2015 a: 175). Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa validitas konstruk hampir mirip dengan validitas isi, akan tetapi validitas kontruk lebih


(47)

28

banyak dikenal dalam tes psikologi karena mengukur gejala perilaku yang abstrak (Arifin, 2009: 257).

h. Reliabilitas

Reliabilitas adalah tingkat atau derajat konsistensi dari suatu instrumen (Arifin, 2009: 258). Reliabilitas adalah indeks untuk mengetahui seberapa jauh hasil pengukuran suatu alat ukur dapat konsisten, apabila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih (Siregar, 2013: 55). Relibilitas soal merupakan ukuran yang menyatakan tingkat keajegan atau kekonsistenan suatu soal tes (Jihad & Haris, 2012: 180). Berdasarkan definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa reliabilitas adalah analisis soal mengenai keajegan dan kekonsistenan hasil dari tes tersebut.

Relibilitas menurut Pearson (dalam Arifin, 2009: 259) terdiri dari tiga macam: 1) Koefisien Stabilitas

Reliabilitas jenis ini menggunakan teknik test dan retest, yaitu memberikan tes kepada sekelompok individu, kemudian diadakan kembali tes dengan kelompok yang sama diwaktu yang berbeda.

2) Koefisien Ekuivalen

Koefisien ekuivalen adalah jika mengorelasikan dua buah tes yang paralel pada kelompok dan waktu yang sama.

3) Koefisien Konsistensi Internal

Koefisien konsistensi internal adalah reliabilitas yang didapat dengan jalan mengorelasikan dua buah tes dari kelompok yang sama, tetapi


(48)

29

diambil butir-butir yang bernomor genap untuk tes yang pertama dan mengambil butir-butir yang bernomor ganjil untuk tes yang kedua.

Guilford (dalam Jihad & Haris, 2012: 181) menyatakan kriteria reliabilitas: Tabel 2.2 Kriteria Reliabilitas

Rentang Kriteria

≤ 0,20 Sangat rendah

0,20 < < 0,40 Rendah 0,40 < < 0,70 Sedang 0,70 < < 0,90 Tinggi

0,90 < ≤1,00 Sangat tinggi

(Sumber: Jihad & Haris, 2012: 181)

Berdasarkan kriteria reliabilitas pada tabel 2.2 menunjukkan bahwa kriteria dibagi menjadi lima, yaitu sangat rendah, rendah, sedang, tinggi dan sangat tinggi. i. Tingkat Kesukaran

Tingkat kesukaran item atau yang sering disebut sebagai indeks kesulitan item adalah angka yang menunjukan proporsi siswa yang menjawab betul dalam suatu soal tes yang dilakukan dengan menggunakan tes objektif (Sukardi, 2008: 136). Tingkat kesulitan tes biasanya ditunjukkan dengan persentase siswa yang memperoleh jawaban item benar. Tingkat kesukaran adalah pengukuran seberapa besar kesukaran suatu soal (Arifin, 2009: 266). Analisis tingkat kesulitan butir tes dimaksudkan untuk mengetahui seberapa sulit dan mudah suatu soal tes yang telah diselenggarakan, baik secara keseluruhan maupun masing-masing butir soal tersebut (Djiwandono, 2008: 219). Berdasarkan definisi yang telah diuraikan sebelumnya dapat disimpulkan bahwa tingkat kesulitan adalah untuk melihat sulit atau mudahnya suatu butir soal tes.


(49)

30

Pada analisis tingkat kesukaran soal pada umumnya dirumuskan dengan (Djiwandono, 2008: 218):

Keterangan:

p : tingkat kesulitan butir tes

Pada umumnya tingkat kesulitan dibedakan menjadi (Uno & Koni, 2012: 156):

Tabel 2.3 Kriteria Tingkat Kesukaran Rentang Kriteria

0 – 0,30 Tergolong sukar 0,31 – 0,70 Tergolong sedang

0,71 – 1 Tergolong mudah

(Sumber: Uno & Koni, 2012: 156)

Berdasarkan tabel 2.3 kriteria tingkat kesukaran dibedakan menjadi tiga kriteria, yaitu sukar, sedang, dan mudah dengan rentang yang berbeda-beda. j. Daya Beda

Analisis daya pembeda dalam tes dimaksudkan untuk mengetahui kemampuan soal untuk membedakan antara siswa yang berprestasi tinggi dengan siswa berprestasi rendah (Uno & Koni, 2012: 157). Tingkat daya beda adalah kemampuan butir soal untuk membedakan siswa berpretasi tinggi dan siswa berprestasi rendah (Endrayanto & Harumurti, 2014: 256). Daya pembeda adalah kemampuan butir soal untuk membedakan siswa yang mampu dan kurang mampu dalam menjawab pertanyaan tes tersebut (Djiwandono, 2008: 220). Berdasarkan


(50)

31

definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa daya beda adalah kemampuan butir soal tes untuk membedakan siswa berprestasi tinggi dengan siswa berprestasi rendah.

Penghitungan daya pembeda pada butir soal dapat dilakukan dengan rumus (Djiwandono, 2008: 221) :

Keterangan:

D : Daya pembeda (biasa dinotasikan DB)

: Kelompok siswa berprestasi tinggi (kadang dinotasikan BA) : Kelompok siswa berprestasi rendah (kadang dinotasikan BB)

: Setengah dari jumlah peserta tes kedua kelompok (kelompok atas dan kelompok bawah).

Berikut adalah tingkat daya pembeda (Djiwandono, 2008: 224): Tabel 2.4 Kriteria Daya Beda

Rentang Kriteria

0,40 atau lebih Amat baik

0,30 – 0,39 Cukup baik, namun perlu perbaikan 0,20 – 0,29 Kurang baik, perlu perbaikan

0,19 atau kurang Tidak baik, perlu revisi atau ditiadakan

(Sumber: Djiwandono, 2008: 224)

Berdasarkan tabel 2.4 dapat diketahui bahwa daya beda memiliki empat kriteria dengan rentang yang berbeda-beda pula, yaitu amat baik, cukup baik, kurang baik, dan tidak baik.


(51)

32

k. Efektivitas Pengecoh

Khusus untuk tes pilihan ganda, selain analisis tingkat kesulitan dan daya pembeda, juga diperlukan analisis efektivitas pengecoh atau distractor (Uno & Koni, 2012: 157). Miller et al, 2009; Kubizyn dan Borich, 2013 (dalam Endrayanto & Harumurti, 2014: 270) menjelaskan bahwa sebuah pilihan jawaban dalam soal pilihan ganda dikatakan sebagai pengecoh apabila lebih banyak siswa yang berprestasi rendah memilih jawaban tersebut dibandingkan siswa berprestasi tinggi. Distractor disiapkan untuk mengecoh siswa yang tidak benar-benar belajar agar tidak memilih jawaban yang benar (Sukardi, 2008: 143). Berdasarkan definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa efektivitas pengecoh adalah opsi jawaban pada soal pilihan ganda guna mengecoh siswa agar tidak memilih jawaban yang benar.

Efektivitas pengecoh dapat dihitung dengan rumus (Arifin, 2009: 279):

Keterangan:

IP : Indeks pengecoh

P : jumlah peserta didik yang memilih pengecoh N : jumlah peserta didik yang ikut tes

B : jumlah peserta didik yang menjawab benar pada setiap soal n : jumlah alternatif jawaban (opsi)


(52)

33

Kualitas pengecoh berdasarkan indeks pengecoh adalah (Arifin, 2009: 280): Tabel 2.5 Kriteria Efektivitas Pegecoh

Rentang Kriteria

76% - 100% Sangat baik

51% - 75% Baik

26% - 50% Kurang baik

0% - 25% Jelek

(Sumber: Arifin, 2009: 280)

Berdasarkan tabel 2.5 dapat dilihat bahwa kriteria efektivitas pengecoh dibedakan menjadi lima kriteria, yaitu sangat baik, baik, kurang baik, jelek, dan sangat jelek. Kriteria efektivitas pengecoh juga menggunakan kriteria dari Basuki dan Hariyanto (2014: 144) yaitu pengecoh dapat dikatakan berfungsi apabila pengecoh tersebut paling sedikit telah dipilih oleh 5% dari keseluruhan peserta tes.

l. Matematika

Beth dan Piaget (dalam Runtukahu & Kandou, 2014: 28) mengemukakan bahwa matematika adalah pengetahuan yang berkaitan dengan unsur abstrak dan hubungan antar strukturnya sehingga terorganisasi dengan baik. Kline (dalam Runtukahu & Kandou, 2014: 28) cenderung mengatakan bahwa matematika adalah pengetahuan yang tidak berdiri sendiri, tetapi dapat membantu manusia dalam memahami dan menyelesaikan persoalan sosial, ekonomi, dan alam. Johnson dan Rising (dalam Runtukahu & Kandou, 2014: 28) mengatakan matematika merupakan ilmu pengetahuan terstruktur, dimana sifat dan teori dibuat secara deduktif berdasarkan pada unsur-unsur yang didefinisikan atau tidak


(53)

34

didefinisikan dan berdasarkan aksioma, sifat, atau teori yang telah dibuktikan kebenarannya. Berdasarkan pada definisi matematika yang telah diuraikan sebelumnya dapat disimpulkan bahwa matematika adalah ilmu abstrak yang terstruktur guna membantu kehidupan sehari-hari manusia.

Bishop (1988) (dalam Runtukahu & Kandou, 2014: 29) mengemukakan bahwa dalam setiap kebudayaan bangsa terdapat enam kegiatan matematika diantaranya yaitu menghitung; menempatkan (locating); mengukur; mendesain; bermain; dan menjelaskan.

Adapun hakikat konsep matematika (Runtukahu & Kandou, 2014: 45-48) : a) Hakikat bilangan dan operasi bilangan

Simbol-simbol yang menyatakan nama bilangan disebut sebagai angka. Pengetahuan dasar pada setiap operasi bilangan merupakan dasar dari operasi hitung. Siswa dapat memperoleh pengalamannya tentang operasi hitung melalui penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian.

b) Hakikat geometri dan pengukuran

Geometri adalah ilmu yang membahas tentang ruang dan berbagai bentuk ruang. Geometri dapat membantu kita dalam menyampaikan dan menguraikan tentang keteraturan dunia tempat kita tinggal. Pengukuran adalah suatu proses yang menghubungkan bilangan dengan atribut sebuah


(54)

35

objek atau peristiwa. Atribut dalam pengukuran seperti panjang, lebar, tinggi, luas, keliling, volum, temperatur, dan waktu.

Kegiatan dan hakikat matematika yang telah diuraikan sebelumnya dapat membantu guru dalam menjelaskan dan mempelajari matematika dengan lebih mudah. Pemahaman guru terkait dengan hakikat matematika akan mempermudah guru dalam menyampaikan pembelajaran matematika terhadap perserta didiknya.

2. Hasil Penelitian yang Relevan

Penelitian pertama yang relevan yaitu penelitian yang dilakukan oleh Wirastri (2014) dengan judul “Analisis Kualitas Soal Pilihan Ganda Ujian Tengah Semester II Mata Pelajaran Matematika Kelas I Tahun Ajaran 2013/2014”.

Tujuan dari penelitian tersebut adalah untuk menganalisis kualitas soal UTS pada mata pelajaran matematika kelas I TA 2013/2014 di salah satu sekolah di Yogyakarta. Penelitian Wirastri (2014) menggunakan jenis penelitian kuantitatif deskriptif non eksperimental. Hasil dalam penelitian tersebut adalah analisa perintah soal menyatakan kurang baik. Analisis struktur kalimat dan ambiguitas kata-kata menunjukan bahwa soal nomor 1 masih ambigu dan nomor 5 dan 7 menunjukkan struktur kalimat yang kurang baik. Analisis validitas isi menunjukkan sebagian besar sudah memenuhi hal yang ingin diukur. Analisis tingkat kesukaran masih belum baik, karena soal dominan pada tingkat kesukaran mudah. Analisis tingkat kesukaran sudah dinilai cukup mampu membedakan


(55)

36

siswa prestasi atas dan prestasi bawah, dengan rata-rata tingkat kesukaran 0,22. Analisis efektivitas pengecoh menunjukkan hasil bahwa dua soal tidak berfungsi.

Penelitian kedua yang relevan berupa jurnal penelitian yang dilakukan oleh Amalia dan Widayati (2012) dengan judul “Analisis Butir Soal Tes Kendali Mutu Kelas XII SMA Mata Pelajaran Ekonomi Akuntansi Di Kota Yogyakarta Tahun

2012”. Tujuan jurnal tesebut adalah untuk mengetahui kualitas butir soal tes kendali mutu kelas XII SMA mata pelajaran Ekonomi Akuntansi di Kota Yogyakarta tahun 2012. Jurnal ini menggunakan jenis penelitian analisis dokumen dengan menggunakan deskriptif kuantitatif. Hasil dari penelitian tersebut adalah soal TKM kelas XII SMA mata pelajaran Ekonomi Akuntasi di kota Yogyakarta tahun 2012 baik seri A, B, C, D, dan E menunjukkan validitas butir soal valid dengan persentase sekitar 75% - 95%. Hasil analisis reliabilitas memiliki reliabilitas yang tinggi sekitar 0,768 – 0,843. Berdasarkan hasil tingkat kesukaran menunjukkan hasil tingkat kesukaran yang sedang sekitar 47,5% - 70%. Hasil analisis daya beda sudah menujukkan daya beda yang baik yaitu sekitar 55% - 60%. Hasil efektivitas pengecoh menunjukkan hasil bahwa soal memiliki kualitas efektivitas pengecoh yang baik, dengan persentase 35% - 62,5%.

Penelitian ketiga yang relevan adalah penelitian dari Ariyana (2011).

Penelitian ini berjudul “Analisis Butir Soal Ulangan Akhir Semester Gasal IPA Kelas IX SMP di Kabupaten Grobogan”. Tujuan penelitian adalah untuk


(56)

37

mengukur validitas logis, tingkat kesukaran, daya beda, efektifitas pengecoh, dan reliabilitas soal Ulangan Akhir Semester gasal IPA kelas IX di Kabupaten Grobogan. Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian dari Ariyana (2011) adalah soal Ulangan Akhir Semester gasal IPA SMP kelas IX di Kabupaten Grobogan memiliki validasi logis, karena soal suadah sesuai dengan standar akan tetapi memerlukan perbaikan pada beberapa bagian soal, kategori reliabilitas tinggi yaitu 0,711. Analisis tingkat kesukaran sedang dengan persentase 70%, memiliki daya beda yang baik dengan persentase 62%, dan memiliki efektifitas pengecoh yang 82% berfungsi. Analisis dilakukan pada Soal Ulangan Akhir Semester gasal IPA kelas IX SMP di Kabupaten Grobogan memiliki kualitas yang sesuai standar.


(57)

38

Berikut akan diperjelas persamaan dan perbedaan tentang hasil penelitian yang relevan.

Literatur Map Hasil Penelitian yang Relevan

Gambar 2.1 Literatur Map Hasil Penelitian yang Relevan

Berdasarkan gambar 2.1 terdapat tiga penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya, penelitian tersebut berbeda dengan penelitian yang peneliti akan dilakukan. Perbedaannya adalah penelitian yang pertama pernah dilakukan pada analisis soal kelas I pada mata pelajaran matematika, penelitian yang kedua pada mata pelajaran akuntansi ekonomi pada soal kelas XII, dan penelitian yang ketiga

Wirastri (2014) “Analisis Kualitas Soal Pilihan Ganda

Ujian Tengah Semester II Mata Pelajaran Mateatika

Kelas I Tahun Ajaran 2013/2014

Amalia dan Widayati (2012)

Analisis Butir Soal Tes Kendali Mutu Kelas XII SMA Mata

Pelajaran Ekonomi Akuntansi Di Kota Yogyakarta Tahun

2012”.

Yang Perlu Diteliti:

“Analisis Butir Soal UAS Semester Genap Tahun Ajaran

2014/2015 Mata Pelajaran Matematika Kelas IV Sekolah Dasar Di Kecamatan Depok Yogyakarta”

Ariyana (2011) “Analisis Butir Soal Ulangan Akhir Semester Gasal Kelas IX

SMP Di Kabupaten


(58)

39

analisis soal IPA pada kelas IX. Sedangkan, penelitian ini meneliti soal UAS kelas IV pada mata pelajaran matematika.

Berdasarkan ketiga penelitian tersebut juga memiliki kesamaan dengan penelitian yang akan dilakukan. Penelitian yang pertama memiliki kesamaan yaitu melakukan penelitian pada mata pelajaran matematika, penelitian yang kedua memiliki kesamaan melakukan penelitian berupa analisis soal, sedangkan penelitian yang ketiga memiliki kesamaan yaitu menggunakan aplikasi MicroCat

Iteman versi 3.00 untuk mengolah data yang telah didapatkan.

B. Kerangka Berpikir

Dunia pendidikan harus berjalan maju sesuai dengan perkembangan zaman. Melalui pendidikan kita mampu memperbaiki dan menambah kualitas penerus bangsa. Evaluasi pendidikan sangat diperlukan guna memperbaiki kualitas pendidikan. Penilaian dalam evaluasi bertujuan untuk melihat ketercapaian peserta didik dalam mengikuti pembelajaran. Untuk melihat ketercapaian materi yang diperoleh siswa perlu adanya soal tes. Ciri-ciri soal tes yang baik adalah harus memenuhi lima syarat, yaitu valid, reliabel, objektif, praktis, dan ekonomis. Hal tersebut juga perlu dilihat dari segi daya beda, tingkat kesukaran, dan pengecoh dalam setiap butir soalnya.


(59)

40

UPTD Kecamatan Depok sebelumnya belum pernah melakukan analisis butir soal. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis validitas, reliabilitas, daya beda, tingkat kesukaran, dan efektivitas pengecoh dari soal UAS genap mata pelajaran matematika kelas IV dari 28 SD di Kecamatan Depok Yogyakarta. Melalui penelitian ini peneliti akan mengetahui bagaimana analisis soal UAS mata pelajaran matematika kelas IV dari 28 SD di Kecamatan Depok. Analisis validitas menggunakan validitas isi berupa menyesuaikan butir soal dengan SK KD di KTSP. Pengolahan data dalam penelitian ini juga menggunakan program komputer berupa MicroCat Iteman versi 3.00 untuk melihat hasil analisis soal berupa reliabilitas, daya beda, tingkat kesukaran, dan efektivitas pengecoh. Hasil dari penelitian ini dapat berguna untuk refleksi untuk melihat sejauh mana kualitas soal yang diujikan kepada siswa.

C. Hipotesis

Berdasarkan kajian teori yang telah diuraikan sebelumnya, maka peneliti merumuskan hipotesis sebagai berikut:

1. Validitas butir soal pilihan ganda UAS genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran matematika kelas IV sekolah dasar di Kecamatan Depok, sudah valid.

2. Reliabilitas butir soal pilihan ganda UAS genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran matematika kelas IV sekolah dasar di Kecamatan Depok, sudah reliabel.


(60)

41

3. Tingkat kesukaran soal pilihan ganda UAS genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran matematika kelas IV sekolah dasar di Kecamatan Depok, sudah memadai.

4. Daya beda butir soal pilihan ganda UAS genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran matematika kelas IV sekolah dasar di Kecamatan Depok, sudah sesuai.

5. Efektivitas pengecoh butir soal pilihan ganda UAS genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran matematika kelas IV sekolah dasar di Kecamatan Depok, sudah berfungsi.


(61)

42

BAB III

BAB III METODE PENELITIAN

Bab III dalam penelitian ini membahas tentang jenis penelitian, waktu dan tempat penelitian, populasi dan sampel, variabel, teknik pengumpul data, instrumen penelitian, dan teknik analisis data.

A. Jenis Penelitian

Penelitan ini termasuk dalam jenis penelitian kuantitatif deskriptif, penelitian deskriptif bertujuan untuk menjelaskan realitas sosial yang kompleks di suatu masyarakat (Mantra, 2004: 38). Penelitian ini menggunakan cara penelitian deskriptif, karena menunjukkan adanya deskripsi terhadap fenomena tentang kelayakan soal tes yang diujikan saat UAS genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran matematika kelas IV SD di Kecamatan Depok. Hal tersebut juga sesuai dengan pendapat dari Sangadji dan Sopiah (2010: 24) penelitian deskriptif adalah metode penelitian yang berusaha menggambarkan dan menginterpretasikan objek apa adanya, penelitian ini sering disebut penelitian non eksperimental karena peneliti tidak melakukan kontrol maupun manipulasi pada variabel penelitian.

Kelayakan soal tes dapat dibuktikan dengan kesesuaian SK KD dan perhitungan angka, pengukuran tersebut digunakan untuk menganalisis kualitas soal yang ditinjau dari aspek validitas isi, reliabilitas, tingkat kesukaran, daya beda, dan efektivitas pengecoh soal. Penelitian ini menggambarkan hasil dari analisis validitas isi,


(62)

43

reliabilitas, tingkat kesukaran, daya beda, dan efektivitas pengecoh pada soal ujian akhir sekolah semester genap mata pelajaran Matematika kelas IV tahun pelajaran 2014/2015 di SD di Kecamatan Depok, kabupaten Sleman, Yogyakarta.

B. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan selama 10 bulan, yaitu pada bulan April 2015 – Januari 2016. Peneliti melakukan pengambilan data berupa soal, kunci jawaban, dan lembar jawab siswa soal UAS genap mata pelajaran matematika tahun pelajaran 2014/2015 kelas IV SD di Kecamatan Depok, pada tanggal 3

8 Juni 2015 sesuai dengan jadwal UAS SD di Kecamatan Depok. 2. Tempat Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan pada SD di Kecamatan Depok, khususnya kelas IV. Penelitian juga melakkukan penelitian pada SD yang mengimplementasikan KTSP, yang berdasarkan hasil pra-survei didapatkan hasil bahwa ada 49 SD di Kecamatan Depok yang mengimplementasikan KTSP. Akan tetapi, peneliti hanya mendapatkan 28 SD, yaitu 24 SD Negeri dan 4 SD Swasta. Sedangkan, 21 SD yang lainnya tidak dapat digunakan sebagai tempat penelitian karena beberapa diantaranya tidak mengijinkan, terjadi kesalahpahaman, dan beberapa lembar jawab siswa telah dikembalikan.


(63)

44

C. Populasi dan Sampel

Sumanto (2014: 159) menyatakan populasi adalah seluruh subjek di dalam wilayah penelitian yang dijadikan subjek penelitian. Populasi adalah wilayah generalisai yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualiatas dan karakteristik tertentu yang telah disesuaikan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2012: 80). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh SD yang berada di Kecamatan Depok, Sleman, Yogyakarta.

Tabel 3.1 Populasi Penelitian

Nama Sekolah

1. SDN Adisucipto 1 26. SD Perumnas Condongcatur 2. SDN Adisucipto 2 27. SDN Puren

3. SDN Ambarukmo 28. SDN Ringinsari 4. SDN Bhaktikarya 29. SDN Samirono 5. SDN Caturtunggal 1 30. SDN Sarikarya 6. SDN Caturtunggal 3 31. SDN Tajem 7. SDN Caturtunggal 4 32. SDN Timbulharjo 8. SDN Caturtunggal 6 33. SDN Percobaan 2 9. SDN Caturtunggal 7 34. SDN Nogopuro 10. SDN Condongcatur 35. SDN Perumnas 3 11. SDN Corongan 36. SDN Nolobangsan

12. SDN Depok 1 37. SD Muhammadiyah Kayen

13. SDN Depok 2 38. SD Muhammadiyah Komplek Kolombo 14. SDN Deresan 39. SD Teruna Bangsa

15. SDN Gambiranom 40. SD Bopkri Demangan III 16. SDN Gejayan 41. SD Kanisius Demangan Baru 1 17. SDN Kalongan 42. MI Sultan Agung

18. SDN Karangasem 43. MI Wahid Hasyim 19. SDN Karangwuni 1 44. MI Al Huda 20. SDN Kentungan 45. MI Bego

21. SDN Kledokan 46. SD Cahaya Bangsa Utama 22. SDN Maguwoharjo 1 47. SDK Condongcatur 23. SDN Mustokorejo 48. SDK Sengkan 24. SDN Nanggulan 49. SD Islam Al-Islam 25. SDN Ngringin


(64)

45

Berdasarkan tabel 3.1 populasi penelitian dapat dilihat bahwa seluruh SD di Kecamatan Depok ada 49 sekolah, dengan 36 SD Negeri dan 13 SD Swasta.

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Sugiyono, 2012: 81). Sampel merupakan sebagian dari subjek penelitian yang dipilih untuk mewakili keseluruhan subjek (Sumanto, 2014: 159). Dalam penelitian ini digunakan teknik sampeling yaitu purposive sampling. Purposive sampling merupakan metode pengambilan sampel dengan pertimbangan tertentu yang dianggap relevan atau dapat mewakili objek yang diteliti (Taniredja, 2012: 172). Teknik penarikan sampel purposive disebut juga judgmental sampling, dimana pengambilan sampel dengan menentukan kriteria khusus (Prasetyo & Lina, 2005: 135). Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah SD di Kecamatan Depok, Sleman yang menggunakan kurikulum KTSP. Sekolah Dasar di Kecamatan Depok, Sleman yang menggunakan kurikulum KTSP yaitu berjumlah 28 SD.

Tabel 3.2 Sampel Penelitian

No Nama SD Negeri dan Swasta Jumlah Siswa

1 SD N Deresan 50

2 SD N Samirono 10

3 SDN Corongan 30

4 SDN Gejayan 24

5 SDN Mustokorejo 12

6 SDN Nanggulan 65

7 SDN Adisucipto 1 65

8 SDN Adisucipto 2 31

9 SDN Kledokan 26

10 SDN Ambarukmo 23

11 SDN Condongcatur 61

12 SDN Tajem 23

13 SDN Timbulharjo 35

14 SDN Ringinsari 27


(65)

46

No Nama SD Negeri dan Swasta Jumlah Siswa

16 SDN Caturtunggal 4 54

17 SDN Caturtunggal 6 25

18 SDN Puren 17

19 SDN Sarikarya 31

20 SDN Karangasem 25

21 SDN Bhaktikarya 29

22 SDN Nolobangsan 12

23 SDN Ngringin 38

24 SDN Kalongan 27

25 SD Bopkri Demangan III 30

26 SDK Demangan Baru 1 80

27 SD Teruna Bangsa 29

28 SD Islam Al-Islam 11

Total 911

Berdasarkan tabel 3.2 sampel penelitian dapat dilihat bahwa sampel penelitian ini adalah 911 siswa kelas IV yang telah mengikuti UAS genap mata pelajaran matematika di Kecamatan Depok, Yogyakarta.

D. Variabel Penelitian

Variabel merupakan segala sesuatu yang menjadi obyek pengamatan (Mantra, 2004: 68). Variabel penelitian adalah atribut atau sifat atau nilai dari orang, subyek atau objek yang memiliki variasi tertentu yang telah ditentukan oleh peneliti untuk diteliti dan ditarik kesimpulan (Sugiyono, 2012: 38). Adapun macam-macam variabel meliputi variabel independen, variabel dependen, variabel moderator, variabel intervening, dan variabel kontrol (Sugiyono, 2012: 39-41). Dalam penelitian ini tidak menggunakan variabel penelitian karena penelitian ini termasuk dalam penelitian kuantitatif deskriptif.


(66)

47

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik penumpulan data adalah langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena bertujuan untuk mendapatkan data (Sugiyono, 2012: 224). Adapun beberapa cara untuk mendapatkan atau mengumpulkan sebuah data, seperti wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini berupa teknik dokumentasi dan teknik wawancara.

1. Teknik Dokumenatasi

Dokumen merupakan catatan peristiwa yang telah berlalu dan dapat berupa tulisan, gambar, atau karya monumental seseorang (Sugiyono, 2012: 240). Sedangkan menurut Arikunto (2013: 201) teknik dokumentasi adalah teknik pengumpulan data dengan menyelidiki data yang berupa benda-benda tertulis seperti, buku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan, notulen rapat, dan nilai raport, dan catatan harian. Teknik dokumentasi dalam penelitian ini adalah meneliti data berupa butir-butir soal UAS genap mata pelajaran Matematika kelas IV SD tahun pelajaran 2014/2015 di SD di Kecamatan Depok, Sleman dan meneliti jawaban siswa.

2. Teknik Wawancara

Wawancara adalah pertemuan dua orang atau lebih untuk bertukar informasi dan ide melalui kegiatan tanya-jawab (Sugiyono, 2012: 231). Teknik wawancara adalah teknik pengumpulan data untuk mengetahui informasi secara lebih mendalam melalui proses interaksi dan komunikasi


(67)

48

(Taniredja, 2012: 207). Teknik wawancara dalam penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi yang berkaitan dengan Kecamatan Depok dan penelitian analisis butir soal UAS genap tahun pelajaran 2014/2015 di SD di Kecamatan Depok.

F. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur suatu fenomena alam maupun sosial yang diamati (Sugiyono, 2012: 102). Sangadji dan Sopiah (2010: 46) menyatakan bahwa instrumen adalah alat yang digunakan utnuk mengumpulkan data guna memecahkan masalah atau mencapai tujuan penelitian. Instrumen yang digunakan saat wawancara adalah pedoman wawancara, sedangkan dokumentasi adalah daftar centang (check list). Daftar centang adalah berisi daftar data yang akan dikumpulkan (Sangadji & Sopiah, 2010: 154). Peneliti mengambil instrumen penelitian berupa soal, kunci jawaban, dan lembar jawab 911 siswa dalam UAS genap tahun ajaran 2014/2015 mata pelajaran matematika kelas IV SD di Kecamatan Depok, Yogyakarta, dengan bantuan daftar centang.

Tabel 3.3 Pedoman Wawancara

No. Pertanyaan

1 Apakah Kecamatan Depok pernah melakukan analisis butir soal UAS?

2 Berapa jumlah seluruh SD yang berada di Kecamatan Depok, Sleman, Yogyakarta?

Berdasarkan tabel 3.3 dapat dilihat bahwa terdapat empat pedoman pertanyaan wawancara yang akan dilakukan peneliti untuk mewawancarai kepala UPTD, kepala sekolah, dan guru wali kelas. Hasil wawancara dapat dilihat pada Lampiran 7 Hasil


(1)

132

D 0,091 9,1%  Efektivitas pengecoh: pilihan jawaban A, B, dan D berfungsi.

19 Sesuai 0,682 0,469 A 0,057 5,7%  Tingkat kesukaran: sedang

 Daya beda: baik

 Efektivitas pengecoh: pilihan jawaban A, B, dan C berfungsi.

B 0,110 11% C 0,144 14,4% D 0,682 68,2%

20 Sesuai 0,895 0,405 A 0,11 1,1  Tingkat kesukaran: mudah

 Daya beda: baik

 Efektivitas pengecoh: pilihan jawaban C berfungsi, sedangkan pilihan jawaban A dan D tidak berfungsi B 0,037 3,7%

C 0,052 5,2% D 0,895 89,5%

21 Sesuai 0,673 0,496 A 0,110 11%  Tingkat kesukaran: sedang

 Daya beda: baik

 Efektivitas pengecoh: pilihan jawaban A, C, dan D berfungsi.

B 0,673 67,3% C 0,113 11,3% D 0,090 9%

22 Sesuai 0,685 0,552 A 0,054 5,4%  Tingkat kesukaran: sedang

 Daya beda:baik

 Efektivitas pengecoh: pilihan jawaban A, C, dan D berfungsi.

B 0,685 68,5% C 0,175 17,5% D 0,080 8%

23 Sesuai 0,798 0,396 A 0,798 79,8%  Tingkat kesukaran: mudah

 Daya beda: cukup B 0,035 3,5%


(2)

133

D 0,141 14,1%  Efektivitas pengecoh: pilihan jawaban D berfungsi, sedangkan pilihan jawaban B dan C tidak berfungsi 24 Sesuai 0,827 0,327 A 0,827 82,7%  Tingkat kesukaran: mudah

 Daya beda: cukup

 Efektivitas pengecoh: pilihan jawaban B berfungsi, sedangkan pilihan jawaban C dan D tidak berfungsi B 0,239 23,9%

C 0,170 17% D 0,034 3,4%

25 Sesuai 0,348 0,238 A 0,348 34,8%  Tingkat kesukaran: sedang

 Daya beda: kurang

 Efektivitas pengecoh: pilihan jawaban C berfungsi, sedangkan pilihan jawaban B dan D tidak berfungsi B 0,033 3,3%

C 0,099 9,9% D 0,034 3,4%

26 Sesuai 0,779 0,484 A 0,066 6,6%  Tingkat kesukaran: mudah

 Daya beda: baik

 Efektivitas pengecoh: pilihan jawaban D tidak berfungsi, sedangkan pilihan jawaban A dan C berfungsi.

B 0,779 77,9% C 0,117 11,7% D 0,030 3%

27 Sesuai 0,763 0,536 A 0,763 76,3%  Tingkat kesukaran: mudah

 Daya beda: baik

Efektivitas pengecoh: pilihan jawaban A dan D berfungsi, sedangkan pilihan jawaban B tidak berfungsi.

B 0,021 2,1% C 0,137 13,7% D 0,074 7,4%

28 Sesuai 0,714 0,422 A 0,714 71,4%  Tingkat kesukaran: mudah

 Daya beda: baik B 0,101 10,1%


(3)

134

D 0,108 10,8%  Efektivitas pengecoh: pilihan jawaban B, C, dan D berfungsi.

29 Sesuai 0,384 0,368 A 0,293 29,3%  Tingkat kesukaran: sedang

 Daya beda: cukup

 Efektivitas pengecoh: pilihan jawaban A, B, dan C berfungsi.

B 0,0265 26,5% C 0,099 9,9% D 0,384 38,4%

30 Sesuai 0,778 0,451 A 0,076 7,6%  Tingkat kesukaran: mudah

 Daya beda:baik

 Efektivitas pengecoh: pilihan jawaban A, B, dan D berfungsi.

B 0,071 7,1% C 0,778 77,8% D 0,069 6,9%

2.

Reliabilitas

Koefisien Alpha Tingkat Reliabilitas Deskripsi

0,852 tinggi Soal pilihan ganda UAS genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran matematika kelas IV SD memiliki reliabilitas tinggi. Hal tersebut ditunjukkan dengan melihat koefisien Alpha berada pada rentang 0,70 – 0,90 sehingga dapat dikatakan bahwa soal UAS tesebut memiliki tingkat reliabilitas yang tinggi.


(4)

135

Tabel pedoman kriteria:

a.

Validitas Isi

Valid Materi yang terdapat pada butir soal sesuai dengan SK KD.

Tidak Valid Materi yang terdapat pada butir soal tidak sesuai dengan SK KD.

b.

Reliabilitas

Rentang Kriteria

≤ 0,20 Sangat rendah 0,20 < 0,40 Rendah 0,40 < 0,70 Sedang 0,70 < 0,90 Tinggi 0,90 < 1,00 Sangat tinggi (Sumber: Jihad & Haris, 2012: 181)

c.

Tingkat Kesukaran

Rentang Kriteria

0 – 0,30 Tergolong sukar 0,31 – 0,70 Tergolong sedang

0,71 – 1 Tergolong mudah (Sumber: Uno & Koni, 2012: 156)


(5)

136

d.

Daya Beda

Rentang Kriteria

0,40 atau lebih Amat baik

0,30 – 0,39 Cukup baik, namun perlu perbaikan 0,20 – 0,29 Kurang baik, perlu perbaikan

0,19 atau kurang Tidak baik, perlu revisi atau ditiadakan (Sumber: Djiwandono, 2008: 224)

e.

Efektivitas Pengecoh : Kriteria efektivitas pengecoh menggunakan kriteria dari Basuki dan Hariyanto (2014: 144)

yaitu pengecoh dapat dikatakan berfungsi apabila pengecoh tersebut paling sedikit telah dipilih oleh 5% dari

keseluruhan peserta tes.


(6)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Yosica Ronandha merupakan anak kedua dari pasangan

Mikaela Ronny Yose Yusman (Alm) dan Monica Lusiana Wiwiek

Sumiyati. Lahir di Magelang,18 April 1993. Pendidikan awal

dimulai di TK Pembina pada tahun 1998. Penulis melanjutkan

pendidikan dasar di SD Negeri V Kalinegoro pada tahun

1999-2006. Kemudian, melanjutkan ke jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP)

Pantekosta, Magelang pada tahun 2006-2009. Pada tahun 2009-2012 menulis

melanjutkan pendidikan di Sekolah Menengah Akhir (SMA) Tarakanita, Magelang.

Tahun 2012 penulis melanjutkan pendidikan kejenjang perguruan tinggi di

Universitas Sanata Dharma, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pengetahuan, Program

Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Selama SMA penulis rajin mengikuti kegiatan

taekwondo dan bola basket. Selama kuliah penulis juga rajin mngikuti seminar yang

diadakan pihak universitas.