Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN
3
seseorang merasa tertekan karena banyaknya tuntutan-tuntutan baik dari dalam maupun dari luar diri individu yang harus dipenuhi.
Judul skripsi dan isi pembahasannya harus sinkron atau sesuai dengan hasil penelitian. Unversitas sangat menuntut agar mahasiswa kreatif dan bijak
dalam menyusun skripsi sebagai tugas akhir. Prodi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma menghasilkan mahasiswa yang berpotensi cerdas
dan humanis. Para dosen prodi Bimbingan dan Konseling bekerja keras mengolah dan memproses mahasiswa-mahasiswi menjadi tangguh, memiliki
ilmu akademik dan profesional dalam bidangnya. Banyak kemungkinan hal yang membuat mahasiswa penulis skripsi
mengalami stres dalam menyusun skripsi seperti kesulitan menentukan judul, kesulitan dalam mencari sumber atau buku referensi, kesulitan menuliskan
hasil dalam bentuk karangan ilmiah, kesulitan merumuskan masalah, kesulitan mengikuti sistopiktika penulisan skripsi, takut bertemu dengan dosen
pembimbing, kekurangan dana dan penelitian yang disusun terkadang tidak sesuai dengan bidangnya. Membuat karangan ilmiah yang sesuai dengan
bidang keilmuan menjadi beban tersendiri bagi sebagian mahasiswa. Hasil wawancara yang diperoleh dari responden A terungkap bahwa, ia
sudah bosan menjadi mahasiswi tetapi kesulitan untuk mengakhirinya. Mahasiswi tersebut mengatakan stres dalam menyusun skripsi, karena ia
merasa kurang teliti dalam mengerjakan skripsi dan malas untuk memperbaiki revisian dari dosen. Mahasiswi tersebut juga mengatakan sulit untuk
merumuskan kalimat yang tepat ke dalam skripsi, oleh karena itu ia sering PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
kebingungan dalam menyelesaikan skripsi. Hal tersebut membuat A merasa tertekan dan malas untuk melanjutkan skripsi. Salah satu cara yang dilakukan
oleh responden A saat pikirannya sudah mulai pusing adalah ia menghidupkan TV untuk menonton film. Cara itu ia lakukan agar bisa lebih rileks, lalu ia bisa
melanjutkan menulis skripsi lagi. Selanjutnya, data yang diperoleh dari mahasiswi B mengungkapkan
bahwa ia sulit untuk berkonsultasi dengan dosen, karena adanya rasa canggung saat berbicara berdua di dalam ruangan. Maka mahasiswa ini sering
menunda-nunda apa yang sudah ia tulis untuk dikonsultasikan. Hal tersebut menjadi beban baginya karena memiliki kelemahan dalam berkomunikasi
dengan dosen. Ia sering menulis skripsi sampai banyak, lalu dikumpul untuk direvisi setelah dilihat banyak kalimat yang kurang tepat dan salah.
Sama halnya dengan responden C mengatakan sulit mencari buku referensi, oleh sebab itu ia merasa tertekan harus bagaimana ia mendapatkan
buku yang disarankan oleh dosen pembimbing. Mahasiswa C juga mempunyai kebiasaan buruk yaitu suka menunda-nunda pekerjaan. Responden C
mengatakan bahwa daya juangnya rendah untuk segera menyelesaikan skripsi. Dosen pembimbing sudah sering mengingatkan agar skripsinya cepat
diselesaikan, tetapi ia malah putus asa karena buku pedoman susah dicari. Maka hal yang dilakukan oleh mahasiswa C saat ia merasa stres adalah pergi
ke pantai bersama topikn-topiknnya. Mahasiswa tersebut mempunyai prinsip kalau sedang lagi jalan-jalan dengan topikn, ia harus melupakan skripsi
sejenak agar ia tidak merasa tertekan lagi. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
Dari hasil wawancara dengan responden tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa dampak stres sangat berpengaruh bagi kelangsungan hidup
mahasiswa serta berpengaruh besar terhadap kelancaran menyusun skripsi. Stres yang dirasakan mahasiswa akhir datang dari permasalahan yang
berbeda-beda selama menyusun skripsi dan strategi yang digunakan responden juga berbeda-beda. Strategi mahasiswa dalam mengatasi masalah disebut
coping. Menurut Siswanto 2007, coping adalah suatu cara untuk menguasai situasi yang dinilai sebagai suatu tantangan, luka, kehilangan, atau ancaman
serta bagaimana seseorang bereaksi ketika menghadapi stres atau tekanan. Cohen Smet, 1994 mendefinisikan coping stres sebagai suatu proses
dimana individu mencoba untuk mengelola jarak antara tuntutan-tuntutan yang berasal dari dalam diri individu maupun tuntutan yang berasal dari luar
diri individu. Manfaat yang dapat dipetik oleh mahasiswa yang mampu melakukan coping stres dengan baik, jelas yang bersangkutan memiliki gaya
hidup yang sehat, memiliki semangat yang tinggi atau bergairah, sehingga lulus dengan tepat waktu. Mahasiswa penulis skripsi bisa menggunakan
coping stres untuk meminimalisir stres saat mengerjakan skripsi. Sebagian mahasiswa tahu bagaimana cara mengatasinya, namun ada juga mahasiswa
yang tidak tahu bagaimana meminimalisir stres. Oleh sebab itu peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul
“Coping Stres Penulis Skripsi Studi Deskriptif Mahasiswa Angkatan 2012 Program Studi
Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Tahun Ajaran 20152016
”. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6