Coping Stres mahasiswa Penulis Skripsi Angkatan 2012 Prodi BK

58 semangat yang tinggi atau bergairah dalam mengerjakan skripsi, sehingga lulus dengan tepat waktu. Skripsi adalah pekerjaan yang sangat berat tetapi mahasiswa mampu melakukan coping dengan cukup baik. Safaria dan Saputra 2009 menjelaskan bahwa, coping yang baik menghasilkan dua tujuan yaitu: a. Mahasiswa yang mencoba untuk mengubah hubungan antara dirinya dengan lingkungannya akan menghasilkan dampak yang lebih baik sehingga skripsi dapat selesai dengan tepat waktu. b. Mahasiswa berusaha untuk meredakan atau menghilangkan beban emosional yang dirasakan saat sedang mengerjakan skripsi, maka stres yang timbul tidak akan membuat mahasiswa merasa terpuruk, karena mereka tahu bagaimana mengatasinya. Mahasiswa yang memiliki rasa humor yang tinggi akan mudah meredakan emosional. Humor memungkinkan individu yang bersangkutan untuk memandang persoalan dari sudut manusiawinya, sehingga persoalan diartikan secara baru, yaitu sebagai persoalan yang biasa, wajar dan dialami oleh orang lain juga. Mereka akan cenderung mencari situasi yang menyenangkan agar bisa melupakan masalah, tekanan-tekanan yang dirasakan. Memberi waktu kepada diri sendiri untuk bersantai dari pekerjaan rutinitas yang berat akan membuat seseorang merasa lebih bugarsantai. Coping stres yang baik untuk dilaksanakan adalah coping yang membantu seseorang untuk mentoleransi dan menerima situasi menekan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 59 dan tidak merisaukan tekanan yang tidak dapat dikuasainya Lazarus dan Folkman dalam Safaria Saputra, 2009. Berdasarkan hasil uji normalitas di atas, diketahui bahwa nilai dari data antara coping dan stres signifikan sebesar 1.000 lebih besar dari pada taraf signifikan yang ditetapkan 0,05 1.000 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa data coping stres mahasiswa penulis skripsi dikatakan normal.

3. Perbedaan Coping Stres Pada Mahasiswa Yang Cenderung

Mengalami Stres Tinggi Dan Rendah Berdasarkan hasil uji independen sample t-test, Ho ditolak artinya terdapat perbedaan antara coping stres pada mahasiswa yang tingkat stresnya tinggi dengan tingkat stresnya rendah. Semakin tinggi tingkat stres mahasiswa maka diharapkan semakin baik pula coping yang dilakukan mahasiswa guna untuk mengurangimenghilangkan stres yang dirasakan pada saat penulisan skripsi. Cara individu dalam melakukan coping stres berbeda-beda ada yang memilih untuk jalan-jalanliburan, ada yang pergi berolahraga, ada yang mencari topikn untuk berdiskusi dan sebagainya. Coping tersebut dikatakan positif karena melakukan kegiatan-kegiatan yang membantu dirinya keluar dari tekanan-tekanan yang ia rasakan. Ada juga bagi sebagian mahasiswa melakukan coping negatif dengan merokok berlebihan, minum-minuman keras, mengurung diri dalam kamar, makan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 60 berlebihan dan lain-lain, hal ini akan membahayakan atau merugikan diri individu tersebut, akibatnya skripsi menjadi sasaranya. Mengambil keputusan yang kurang tepat dalam memanajemenkan emosiperasaan akan membuat seseorang semakin merasa tertekan dan akan menimbulkan stres. Stres dan coping bagi sebagian mahasiswa penulis skripsi tidak bisa dipisahkan karena saling berkaitan satu sama lain. Tugas akhir bisa selesai dengan baik apabila mahasiswa tersebut bijak dalam mengatasi setiap masalah yang timbul karena skripsi. 4. Usulan Topik-topik Kegiatan Untuk Meningkatkan Kinerja Mahasiswa Dalam Mengerjakan Skripsi Berdasarkan Butir-Butir Item Coping Stres Yang Teridentifikasi Sedang Berdasarkan dari hasil penelitian ada 18 skor item 34 dikategorikan tinggi, ada 25 skor item 47 dikategorikan sedang, dan ada 0 skor item 0 dikategorikan rendah. Dari hasil yang ditemukan tidak terdapat item yang teridentifikasi rendah, maka peneliti akan mengusulkan beberapa topik-topik kegiatan guna untuk meningkatkan semangat mahasiswa 2012 dalam menyusun skripsi. Topik-topik tersebut disusun berdasarkan skor item yang teridentifikasi sedang, artinya masih ada beberapa mahasiswa yang belum mampu mengelola emosionalnya pada saat menyusun skripsi. Pengaturan waktu dalam menyusun skripsi juga sangat penting bagi semua orang terkhusus bagi mahasiswa penulis skripsi yang sudah mempunyai target kelulusan dengan prodi. Seperti dalam Smith dan Noi 61 1991 menjelaskan bahwa pengaturan waktu bisa dipandang dari dua bagian seperti: a. Mengatur waktu jangka pendek Salah satu cara agar waktu tidak terbuang sia-sia setiap harinya adalah membuat jadwal harian. Memaksimalkan waktu antara status sebagai anak kos rumah dengan mahasiswa tingkat akhir yang sedang menuntaskan tugas akhir skripsi. Mahasiswa yang suka mengulur- ulur waktu dalam mengerjakan skripsi bisa disebabkan karena beberapa hal seperti tidak adanya niat untuk mengerjakan skripsi, setiap hari dihabiskan dengan kegiatan lain, dan tidak mempunyai tujuan jangka pendek. Pekerjaan skripsi adalah pekerjaan yang membutuhkan waktu yang rutin setiap harinya agar bisa selesai sesuai dengan perjanjian. b. Mengatur waktu jangka panjang Pengelolaan waktu jangka panjang perlu diperhatikan bagi mahasiswa penulis skripsi. Mahasiswa harus punya tujuan kedepannya harus seperti apa dan target apa yang harus dicapai. Mahasiswa tingkat akhir yang sudah membuat kesepakatan dengan prodi, maka kesepakatan itu harus dikerjakan tepat pada waktunya. Mahasiswa penulis skripsi perlu menargetkan pencapaian yang harus kejar. Dari item sedang tersebut akan menjadi dasar bagi peneliti untuk mengusulkan beberapa topik-topik kegiatan yang dapat bermanfaat