Pertumbuhan Pribadi Profil Subjek Penelitian

60 menceritakan tentang ibunya masing-masing. Dalam wawancara, subjek berkata demikian: “...Yo njuk mulai kerasa banget disitu. Eh kok yo pada akrab banget e ma ibu. Sedangkan aku ming bapak. Yo maksute ma bapak yo deket, tapi kan nggak ada ibu njuk nggak ada sing tak ceritake. Yo gitu itu lah mbak. Yo kadang kalau pas kumpul ma temen-temen di sekolah dulu, pada cerita-cerita tentang ibu . Njuk nek sekarang ini misal ada acara-acara, misal kumpul kelurga apa kondangan gitu sok pada duduk-duduk ro ibu e. Yo irine ya karna hal-hal kayak gitu lah mbak. Kok do karo ibu, sedangkan aku tidak gitu lo.” Subjek 2, 1026-1046 Menurut subjek keadaan ekonomi keluarganya pasti akan lebih baik apabila ibu masih ada, karena ibu bisa membantu bapak bekerja. Subjek mengatakan demikian: “Kan bapak sendirian, otomatis kebutuhan keluarga kan ya cuma dari penghasilane bapak. Nek misal masih ada ibu kan ya setidaknya bisa membantu, kan pasti juga bisa bantu bapak kerja.” Subjek 2, 840-845 Subjek juga merasa dirimya akan lebih baik di agama jika ibu masih ada, karena ibu akan membimbingnya untuk mempelajari agama. Berikut pernyataan subjek saat wawancara: “.. Jane nek ada ibu mesti kan iso pengajian bareng, yo di ajar-ajari ngono lah. La tapi nek sekarang kan kabeh-kabeh kudu dewe. Ya punya keinginan, tapi le melakukan kui lo. Nek misal masih ada ibu kan terus ada yang memotivasi.” Subjek 2, 886-895 61 Subjek menyadari akan kesalahannya yang tidak pernah mengerjakan pekerjaan rumah, karena malas dan sudah lelah dengan pekerjaan di kantor. Subjek mengatakan demikian: “Ya bagi-bagi. Ya pengene mbakku sih mungkin aku suruh nyapu sik sebelum kerja. Tapi kan aku ra ono waktu kan mbak. Ya meskipun kerja gak banyak kerjaan, tapi kan yo kesel kan mbak. Yo aku yo salah juga sih. Cuma kan yo kesel. Yo janne yo iso sih, aku le bangun rodo gasik njuk iso nyapu-nyapu sik. Yo tapi piye ya, aku ki sok males juga sih mbak. Maksute orange wegahan mbak. Soale ya wis kesel kui.” Subjek 2, 779-785 dan 803-804 Meskipun demikian, subjek masih bisa mensyukuri dengan