45
Selain itu, terkadang subjek ingat dengan almarhum ibu ketika belajar yang kemudian membuat semangat belajarnya menurun.
Subjek merasa kehilangan semangat untuk menjalani hari-harinya ketika ia ingat dengan almarhum ibu. Oleh sebab itu, subjek selalu
berusaha untuk menyibukkan diri. Subjek mengatakan demikian: “Kadang ya pas belajar gitu jadi sok inget ibu, nanti kalau
udah pikirane kesana trus jadi agak males-malesan le belajar wong trus jadi inget.…Soalnya nanti nek keinget tu trus jadi
kayak apa-apa males. Emoh ah. Nggarap ini nggo opo. Buat besuk yo ngge apa. Njuk kayak, eh emoh. Ya itu tadi suka
menyibukkan diri”
Subjek 1, 541-545 dan 1416-1426 Di sisi lain, subjek bisa mensyukuri hidupnya saat ini yang
tinggal memiliki bapak. Subjek merasa bangga memiliki bapak yang bisa berperan sebagai bapak dan juga ibu. Subjek mengatakan
demikian: “Terus ibu nggak ada tu, wah tinggal bapak. Njuk kayak, wah
ho’o ya bapak tu nggak kayak bapak yang lain. Bisa jadi kayak ibu juga.Bangga.Bisa kek deket sama bapak tu juga habis ibu
meninggal. Kalau dulu cuma sekedar ada bapak, ya. Kayak bapak-bapak yang biasa, gitu lo.”
Subjek 1, 1148-1156
2. Relasi Positif dengan Orang Lain
Subjek merupakan pribadi yang senang bekerja di organisasi karena bisa untuk menambah relasi pertemanan. Hal tersebut sesuai
dengan pernyataan subjek ketika wawancara:
46
“Bisa nambah temen. Kayak cepet gitu lo. Aku liat anak-anak yang nggak ikut, pasti dia tu kayak yang kenal kakak kelas ya
cuma yang itu-itu. Terus, cepet gitu lo. Baru berapa bulan di SMA udah aku tahu dia, tahu dia, tahu dia kayak gitu.”
Subjek 1, 235-242 Selain itu, subjek juga memiliki hubungan yang baik dengan
guru-guru di sekolahnya. Subjek suka bercanda dengan beberapa gurunya karena merasa nyambung dan nyaman. Akan tetapi, subjek
memiliki hubungan yang biasa saja dengan guru-guru yang tidak disenangi, bahkan subjek merasa malas untuk bertanya. Hal ini
tampak dari perkataan subjek saat wawancara yang demikian: “Ya suka guyon-guyon sih, beberapa tapi. Pernah bilang apa
trus kayak, eh kok aku bilang gitu. Hahaha. Gurunya tu malah ketawa malah, “Napa C?” “Nggak papa kok pak. Hahaha,”
kayak gitu. Cuman trus yaudah nggak papa. Karena udah nyaman, udah klop =cocok. Terus kayak, “Eh keceplosan”.
Ya itu kalau sama guru-guru yang nggak suka, ya nggak deket lah. Kepengen tanya pun males.”
Subjek 1, 610-619 dan 570-573 Subjek menganggap kedekatannya dengan semua teman-
temannya sama, seperti yang dikatakan saat wawancara: “Deket, banyak sih. Nggak ada yang terus aku paling deket
sama ini. Aku tu dari dulu nggak pernah yang terus paling deket tu sama ini. Apa-apa cerita sama dia, terus dia cerita
sama aku tu nggak pernah.
Subjek 1, 687-716 Subjek sering menjadi tempat curhat oleh teman-temannya.
Ketika teman-teman curhat dengannya, subjek akan berusaha untuk menjadi pendengar yang baik dan akan memberi pendapat jika