Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kesejahteraan Psikologis

28 dewasa. Masa ini sering disebut sebagai masa peralihan dari kanak-kanak menuju ke arah kedewasaan yang diikuti dengan berbagai perubahan perkembangan yakni perubahan secara fisik, kognitif dan psikososial. Dengan demikian, remaja akan melakukan penyesuaian diri terhadap berbagai tahapan perkembangan yang terjadi di dalam dirinya beserta tugas-tugas di setiap tahap perkembangannya. Kesejahteraan psikologis menurut Ryff 1995 adalah kondisi seseorang yang bukan hanya terbebas dari tekanan atau masalah-masalah mental saja, melainkan lebih dari itu yaitu individu yang mampu menerima diri sendiri saat ini maupun masa lalu self acceptance, pengembangan atau pertumbuhan diri personal growth, keyakinan bahwa hidupnya bermakna dan memiliki tujuan purpose in life, memiliki kualitas hubungan positif dengan orang lain positive relationship with other, kapasitas untuk mengukur kehidupan dan lingkungannya secara efektif enviromental mastery dan kemampuan untuk menentukan tindakan sendiri autonomy. Seorang remaja piatu harus menyesuaikan diri terhadap berbagai perubahan yang terjadi dalam hidupnya tanpa didampingi oleh ibu. Sementara itu, ibu merupakan sosok yang memberikan kehangatan, kasih sayang, perhatian dan rasa aman kepada anak-anaknya. Ibu memiliki peranan yang sangat penting dalam mengasuh anak sejak kecil hingga dewasa. Dengan demikian, situasi tersebut mempengaruhi seorang anak dalam memandang dirinya dan lingkungan yang dapat mempengaruhi kesejahteraan psikologisnya. 29

E. Pertanyaan Penelitian Skema

Pertanyaan yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana kesejahteraan psikologis pada remaja piatu. Skema 1. Kesejahteraan Psikologis Remaja Piatu Remaja Piatu Ketidakhadiran ibu mengakibatkan fungsi dan peran keluarga tidak dapat berjalan optimal Ketidaknyamanan secara psikologis Kesejahteraan Psikologis Penerimaan Diri Otonomi Penguasaan Lingkungan Tujuan Hidup Pertumbuhan Pribadi Hubungan Positif dengan Orang Lain 30

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang menghasilkan dan mengolah data yang bersifat deskriptif Poerwandari, 1998. Menurut Creswell 2012, penelitian kualitatif merupakan metode-metode untuk mengeksplorasi dan memahami makna masalah sosial atau kemanusiaan dari sejumlah individu atau sekelompok orang. Peneliti akan mengumpulkan, menganalisis dan menginterpretasi data yang berbentuk narasi dan visual bukan angka, untuk mendapatkan pemahaman yang mendalam dari sebuah fenomena Leo, 2013. Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif kualitatif, dimana peneliti akan fokus pada fenomena tertentu penelitian fenomenologis. Peneliti akan memahami berbagai fenomena yang dialami oleh subjek penelitian seperti perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan sebagainya secara holistik dengan cara mendeskripsikannya dalam kata-kata dan bahasa, pada konteks khusus yang alamiah dan menggunakan berbagai metode yang alamiah pula Moleong, 2006.