Kerangka Berfikir Pelacuran dalam pandangan Budha

keburukan, serta merupakan perbuatan sesat yang menyalahi kodrat manusia yang fitrah. Selain itu Alkitab Rom 1:27 menerangkan bahwa hubungan sejenis itu adalah salah karena membawa hubungan yang tidak sehat, Alkitab iut juga menerangkan dengan sangat jelas bahwa tuhan tidak menciptakan seorangpun sebagai homoseks. Tuhan menciptakan laki – laki dan perempuan dan ia memerintahkan untuk menjadi satu daging. Menurut paparan definisi diatas mengenai homoseksualitas dapat ditarik kesimpulan bahwa homoseksual sendiri adalah kelainan terhadap orientasi seksual yang ditandai dengan timbulnya rasa suka terhadp orang lain yang mempunyai kelamin sejenis atau identitas gender yang sama. Istilah yang sudah umum dikenal masyrakat untuk orang yang termasuk homoseksual adalah gay untuk laki-laki, Lesbian untuk perempuan, selain itu ada pula transgenderwaria, dan biseksual orientasi seksual kepada laki-laki dan perempuan.

2.5 Kerangka Berfikir

Setiap individu memiliki latar belakang yang berbeda-beda dalam memaknai suatu peristiwa ataupun objek. Hal ini dikarenakan pengaruh yang didapat dari latar belakang pengalaman field of experience dan pengetahuan frame of reference yang berbeda-beda pada setiap individu. Dalam hal ini pesan komunikasi disampaikan melalui teks novel, maks penulis novel juga tidak dapat terlepas dari field of experience dan frame of reference. Dua hal di atas yang nantinya mempengaruhi peneliti dalam memaknai pesan yang terdapat dalam teks novel tersebut. Novel “ Chrysan” yang merupakan karya Hapie Joseph Aloysia yang terbit pada Januari 2011 menceritakan tentang tokoh utama seorang perempuan berusia 24 tahun yang bernama Chantal Olgivie adalah seorang bayi malang yang dibuang oleh neneknya didepan sebuah rumah dilingkungan prostitusi, dia diasuh oleh seorang pelacur sekaligus seorang germo yang cukup terkenal didaerah tersebut. Chantal tumbuh menjadi seorang gadis yang cantik, karena lingkungan dengan segala aspek sosial ataupun ekonominya yang terbatas, kecantikan Chantal dimanfaatkan oleh ibu angkatnya dengan menjual keperawanan Chantal disaat dia berusia 15 tahun. Mulai dari situlah Chantal melakoni profesi sebagai seorang pelacur yang mau tidak mau dia harus melakoninya, semua itu dia lakukkan karena demi ibu yang telah mengangkatnya. Ditahun kelima Chantal melakoni profesinya tersebut, dia bertemu dengan seorang perempuan bernama Devara atau biasa dipanggil Dev. Dev adalah teman satu kost Chantal, dev memiliki perilaku penyimpangan seksual, yakni dia adalah seorang Homoseksual Lesbian. Dari pertemuan itulah Chantal merasakan memiliki perasaan yang tidak biasa ia rasakan terhadap wanita lain bahkan terhadap laki – laki lain yang sering dia layani. Tanpa dia sadari telah tumbuh rasa cinta dalam diri Chantal terhadap Dev. Sehingga lengkap sudah penderitaan seorang Chantal, dimana sebelumnya dia telah dicap sebagai seorang pelacur dan sekarang pun dia menjadi seorang Lesbian. Banyak tekanan yang terjadi menimbulkan pertentangan batin dalam diri Chantal. Sehingga pada akhir cerita Chantal mengakhiri profesinya sebagai seoarang pelacur dan memilih hidup dengan Dev sebagai sepasang Lesbiannya. Dalam hal ini novel “Chrysan” akan dianalisis dengan menggunakan teori analisis semiologi milik Roland Barthes, dengan menggunakan leksia dan lima kode pembacaan. Profesi pekerja seks komersial dan perilaku homoseksual lesbian yang terdapat dalam novel “Chrysan” ini akan di interpretasikan melalui dua tahap pemaknaan. Tahap pertama novel “Chrysan” akan dipilah penanda-penandaannya ke dalam serangkaian frakmen ringkas dan beruntun yang disebut dengan leksia, yaitu satuan pembacaan units of reading dengan menggunakan kode-kode pembacaan yang terdiri dari lima kode. Kelima jenis kode tersebut meliputi kode hermeneutic, kode semik, kode simbolik, kode proaretik, dan kode gnomic kode kultural. Pada tahap kedua novel “Chrysan” sebagai sebuah bahasa pada tataran signifikasi akan dianalisa secara mitologi pada tataran bahasa atau system semiologi tingkat pertama sebagai landasannya. Dengan cara sebagai berikut: 1. Dalam tataran linguistic, yaitu sistek semiologi tingkat pertama, “penanda-penanda” berhubungan dengan “petanda-petanda” sedemikian sehingga menghasilkan “tanda”. 2. Selanjutnya, di dalam tataran mitos, yakni semiologi lapis kedua, “tanda-tanda” pada tataran pertama ini ada pada gilirannya hanya akan menjadi “penanda-penanda” yang berhubungan pula pada “petanda- petanda” pada tataran kedua. Dengan demikian pada akhirnya peneliti akan menghasilkan interpretasi yang mendalam dan tidak dangkal. Seluruh makna yang tersembunyi dalam keseluruhan teks pada novel “Chrysan” dapat terungkap dan dipaparkan dengan benar dan terperinci sehingga menimbulkan sebuah pemahaman yang benar juga. Dari penggunaan metode Barthes yang menitik beratkan pada makna denotasi makna harfiahmakna sesungguhnya dan makna konotasi makna tambahan yang pda akhirnya dapat diperoleh signifikasi, sehingga menghasilkan suatu interpolasi mengenai perilaku menyimpang pekerja seks komersial dalam novel “Chrysan”. Secara sistematis dapat ditunjukkan bagan kerangka sebagia berikut: Novel “ Chrysan” Karya. Hapie J.A Analisis menggunakan metode Semiologi Roland Hasil Interpretasi Data 52 BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Dokumen yang terkait

Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Remaja Menjadi Pekerja Seks Komersial (Studi Deskriptif : Psk Dampingan Perempuan Peduli Pedila Medan Lokalisasi Losmen Cibulan)

1 74 108

Hubungan Sosiodemografi, Pengetahuan, dan Sikap Pekerja Seks Komersial (PSK) dengan Upaya Pencegahan HIV/AIDS di Kecamatan Bangko Kabupaten Rokan Hilir Propinsi Riau

0 80 120

Pandangan Waria Penjaja Seks Komersial Tentang Kesehatan (Studi Administrasi Kesehatan di Pelabuhan Belawan Kota Medan Propinsi Sumatera Utara Tahun 2003)

0 31 85

Pengetahuan Dan Sikap Pekerja Seks Komersial (PSK) Tentanginfeksi Menular Seksual (IMS) Di Desa Naga Kesiangan Kecamatan Tebing Tinggi Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2010

4 49 92

Hubungan Perilaku Pekerja Seks Komersial Dengan Kejadian Penyakit Sifilis Dan HIV Di Lokalisasi Perbatasan Kecamatan Bagan Sinembah Kabupaten Rokan Hilir Tahun 2008

1 58 92

Persepsi Pekerja Seks Komersial Terhadap Pemanfaatan Klinik IMS Dan VCT Di Klinik VCT Kantor Kesehatan Pelabuhan Belawan Kota Medan Tahun 2009

1 44 97

Pekerja Seks Komersial Di Sekitar Kawasan Wisata Bandungan

6 298 126

MEMAHAMI KEHIDUPAN PEKERJA SEKS KOMERSIAL DALAM LINGKUNGAN SOSIO-KULTURAL MEREKA :Kajian Tentang Wanita Pekerja Seks komersial Di Kotamadya Bandung.

2 3 36

NOVEL CHRYSAN KARYA HAPIE JOSEPH ALOYSIA: Sebuah Pendekatan Psikologi Sastra

0 4 111

REPRESENTASI PEKERJA SEKS KOMERSIAL YANG LESBIAN DALAM NOVEL “CHRYSAN” ( Studi Semiotik Kehidupan Pekerja Seks Komersial Yang Lesbian dalam Novel “Chrysan” Karya Hapie Joseph Aloysia ) SKRIPSI

0 0 21