Novel Anak-anak Novel Simbolik Latar Alur

melakukan taktik tertentu untuk membantu dan memenangkan pihak yang benar. Biasanya tokoh utama dalam novel ini bersifat misterius dn tidak banyak diketahui identitasnya oleh orang lain atau tokoh utama lebih banyak dikenal sebagai seorang detektif.

6. Novel Adat

Novel adat ialah novel yang berisi masalah adat. Biasanya mengisahkan pertentangan adat lama yang dianggap tak lekang oleh panas dan tak lekang oleh hujan, dengan kaum muda yang ingin merombak adat lama yang mereka anggap mengekang dan menghambat kemajuan.

7. Novel Percintaan

Novel percintaan ialah novel yang mengisahkan hubungan percintaan antara pria dan wanita dengan berbagai rintangan dan cobaan- cobaan. Melalui cobaan, penderitaan dan perjuangan yang teguh akirnya cinta kasih kedua insan itu terpadu.

8. Novel Anak-anak

Novel anak-anak ialah novel yang isinya menceritakan dunia anak- anak. Kisahnya melukiskan perilaku anak-anak, kecerdikannya, pengalamannya, suka-dukanya, dan sebagainya.

9. Novel Simbolik

Novel simbolik ialah novel yang isi dan maksudnya dilambangkan atau disimbolkan terhadap Sesutu yng dikisahkan atau yang diceritakan. Namun bukan berarti novel ini disajikan dalam bentuk gambar-gambar tertentu untuk mengungkapkan kisah yang terkandung didalamnya.

2.2.3 Elemen Pokok Novel

Dalam sebuah novel terdapat beberapa elemen yang patut diketahui, antara lain Hendy, 1991:175-176:

1. Latar

Latar setting ialah segala kterangan mengenai waktu, ruang tempat, dan suasana yang dilukiskan dalam suatu karya sastra. Sebuah krya sastra yang berlatar lengkap akan memiliki aspek-aspek tersebut sehingga jelas kepada pembaca tentang kapan, Dimana, dan bagaimana peristiwa yang diceritakan itu terjadi.

2. Alur

Alur plot ialah jalinan atau rangkaian peristiwa dalam sebuah karya sastra sebuah cerita sehingga jalan cerita dari aal sampai akhir tersusun sebagai satu kesatuan yang terpadu. Rangkaian peristiwa tersebut dapat terjalin berdasarkan hubungan waktu temporal atau berdasrkan hubungan sebab-akibat kausal. Bila jalinan peristiwa itu tersusun secara seksama, jalan crita akan terpadu secara baik melalui tahapan-tahapan sebagai berikut: a Pengenalan Tokoh, pada tahap ini diceritakan beberapa pelaku. Selain itu juga diceritakan dimana dan kapan cerita itu terjadi. Dalam tahap inilah keterangan-keterangan penting dalam hubungannya dengan tahapan berikutnya dapat diperoleh. b Komplikasi atau Permulaan Konflik, pda tahap ini tokoh cerit mendapatkan berbagai kesulitan dan hambatan. Kesulitan dan hambatan itu bisa menyangkut fisik dan dapat pula berhubungan dengan batin yang dialami tokoh cerita, tetapi intensitasnya masih lemah dan biasa- biasa saja. c Krisis atau Penanjakan Konflik, tahap ini muncul ketika mulai terjadi peristiwa ketik tokoh antagonis berusaha memaksakan keinginannya kepada tokoh protagonist. Sebaliknya, tokoh protagonist menolak pemksaan tersebut, sehingga konflik semakin meningkat. d Klimaks, padatahap ini tokoh utama ingin memecahkan diri dari keruwetan masalahnya. Tetapi keinginannya gagal karena tidak menemukan jalan keluar yang tercetus dari benaknya. Oleh sebab itu, tokoh utama tadi tetap pada kenyataan semula. Pada tahap ini pula perubahan-perubahan dalam hubungannya dengan nasib, sukses atau tidaknya tokoh utama dalam cerita ini dapat dilihat. e Penyelesaian, di tahap ini tokoh utama masih berusaha mencari jalan dari keruwetan masalahnya tapi dalam situasi baru. Kemungkinan munculnya orang ketiga memaksa tokoh utama memenuhi kewajiban yang belum diselesaikan. Konflik terasa mulai mengendur dan secara lambat mengarah pada penyelesaian. Namun dalam kenyataannya, tahapan-tahapan tersebut tidak selalu diawali dengan tahap perkenalan hingga tahap penyelesaian. Semuanya itu diserahkan sepenuhnya pada pengarang, tetapi tahap-tahap diatas hampir selalu ada dalam setiap cerita. Alur sebuah cerita dapat merupakan alur erat ketat, alur longgar kurang terpadu, alur bawahan alur pada cerita yang disisipkan, dan alur menanjak yang semakin meninggi sifatnya.

3. Perwatakan

Dokumen yang terkait

Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Remaja Menjadi Pekerja Seks Komersial (Studi Deskriptif : Psk Dampingan Perempuan Peduli Pedila Medan Lokalisasi Losmen Cibulan)

1 74 108

Hubungan Sosiodemografi, Pengetahuan, dan Sikap Pekerja Seks Komersial (PSK) dengan Upaya Pencegahan HIV/AIDS di Kecamatan Bangko Kabupaten Rokan Hilir Propinsi Riau

0 80 120

Pandangan Waria Penjaja Seks Komersial Tentang Kesehatan (Studi Administrasi Kesehatan di Pelabuhan Belawan Kota Medan Propinsi Sumatera Utara Tahun 2003)

0 31 85

Pengetahuan Dan Sikap Pekerja Seks Komersial (PSK) Tentanginfeksi Menular Seksual (IMS) Di Desa Naga Kesiangan Kecamatan Tebing Tinggi Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2010

4 49 92

Hubungan Perilaku Pekerja Seks Komersial Dengan Kejadian Penyakit Sifilis Dan HIV Di Lokalisasi Perbatasan Kecamatan Bagan Sinembah Kabupaten Rokan Hilir Tahun 2008

1 58 92

Persepsi Pekerja Seks Komersial Terhadap Pemanfaatan Klinik IMS Dan VCT Di Klinik VCT Kantor Kesehatan Pelabuhan Belawan Kota Medan Tahun 2009

1 44 97

Pekerja Seks Komersial Di Sekitar Kawasan Wisata Bandungan

6 298 126

MEMAHAMI KEHIDUPAN PEKERJA SEKS KOMERSIAL DALAM LINGKUNGAN SOSIO-KULTURAL MEREKA :Kajian Tentang Wanita Pekerja Seks komersial Di Kotamadya Bandung.

2 3 36

NOVEL CHRYSAN KARYA HAPIE JOSEPH ALOYSIA: Sebuah Pendekatan Psikologi Sastra

0 4 111

REPRESENTASI PEKERJA SEKS KOMERSIAL YANG LESBIAN DALAM NOVEL “CHRYSAN” ( Studi Semiotik Kehidupan Pekerja Seks Komersial Yang Lesbian dalam Novel “Chrysan” Karya Hapie Joseph Aloysia ) SKRIPSI

0 0 21