4.3 Penggambaran Pekerja Seks Komersial yang Lesbian dalam Novel “Chrysan”
Melihat penggambaran pekerja seks komersial yang lesbian diatas, sangat jelas sekali bahwa
novel “Chrysan” karya Hapie Joseph Aloysia, adalah novel yang menceritakan perilaku yang dilakukan seorang perempuan yang disatu sisi dia menjual
diri dan tubuhnya,dengan melayani para lelaki yang hanya menginginkan tubuhnya untuk tetap bisa bertahan hidup dan mendapatkan uang, disisi lain ia juga menjalin hubungan
antara perempuan dengan perempuan
yang disini melibatkan perasaan emosional,yaitu perasaan sayang dan cinta. Dalam penelitian ini terdadapat
perilaku Homoseksual Lesbian Genital dan Non Genital. Novel tersebut menyebutkan bahwa tokoh dalam novel ini adalah
seorang perempuan berumur 24, bernama Chantal yang dari dia lahir merasakan tidak pernah bisa melarikan diri dari takdir. Dimulai dengan dirinya yang dibuang
kesebuah keluarga oleh neneknya sendiri. Sayangnya, nenek yang membuangnya salah memilih tempat untuk membuang si anak yang ternyata mereka
membuangnya pada sebuah keluarga yang istrinya bekerja sebagai Germo. Disinilah kehidupan Chantal dimulai. Dimana dia kehilangan keperawanan disaat
dia berusia 15 tahun, karena desakan ibunya sendiri. Dimana sejak umur 8 tahun dia sudah harus membantu ibunya bekerja. Dimana dari sini dia menafkahi
hidupnya. Suatu saat Chantal memilih untuk meninggalkan rumah dan ngekos,
disinilah dia bertemu dengan Devara yang biasa dipanggil Dev. Awalnya hubungan Chantal dan Dev tidak baik. Akan Tetapi lama kelamaan Chantal
penasaran dengan sikap Dev. Dari sinilah Chan mengetahui bahwa Dev adalah seorang lesbian dan akhirnya mereka menjadi sepasang kekasih. Yang kemudian
lambat laun mampu membuat Chan keluar dari dunia prostitusi. Fenomena diatas menujukkan bahwa adanya respon negative dari
masyarakat atas fenomena pekeja seks komersial yang lesbian yang sedang dialaminya tersebut. Apabila diruntut pada konsep bahwa realitas yang terdapat
dalam suatu karya sastra merupakan cerminan dari realitas social masyarakat yang ada, maka hal tersebut sangatlah wajar. Meskipun permasalahan pekeja seks
komersial yang lesbian sudah mulai diangkat di Indonesia, tetapi masih belum bisa merubah sebagaian besar opini yang ada di masyarakat bahwa
homoseksualitas masih merupakan aib. Dengan dominannya peradaban barat dan islam modernis sejak pergantian abad ke 20 di Indonesia, sikap menolak,
mengharamkan dan melecehkan perilaku homoseksual menjadi sangat dominan. Oleh sebab itu, gambaran pekeja seks komersial yang lesbian dalam novel
“Chrysan” lebih banyak didominasi oleh hubungan non – genital dan pandangan yang negative terhadap fenomen pekeja seks komersial yang lesbian.
Peneliti beranggapan bahwa Hapie Joseph Aloysia sebagai penulis novel ini, sudah berusaha menggambarkan tentanng realita terhadap konsep
pekeja seks komersial yang lesbian pada masyarakat Indonesia sekarang. Dengan terbitnya novel “Chrysan” lebih menegaskan bahwa kaum pekeja seks komersial
yang lesbian ada dalam kelompok masyarakat kita., namun dengan adanya perilaku – perilaku yang digambarkan penulis novel diharapkan bahwa
masyarakat bisa mendapatkan suatu fakta tentang pemikiran mereka selama ini
bahwa pekeja seks komersial yang lesbian sebenarnya memang tidak pantas dilakukan oleh siapapun yang memiliki moral dan agama.
Tidak dapa dipungkiri bahwa kita jiga harus berbagi tempat dengan kaum pekeja seks komersial yang lesbian. Mereka selalu ada, baik dikota – kota
besar ataupun di pedesaan terpencil sekalipun. Sebagaian besar masyarakat menganggap kaum pekeja seks komersial yang lesbianadalah orang – orang yang
terganggu jiwanya dan harus dikucilkan. Tetapi, ada juga masyarakat yang mau meneriam keberadaan kaum pekeja seks komersial yang lesbian dilingkungannya.
Di Indonesia sendiri perbuatan pekeja seks komersial yang lesbian juga dilarang oleh seluruh agama,budaya, maupun masyarakat manapun perbuatan terseut betul-
betul dukecam. Sebagai masyarakat yang beragama kita memang diwajibkan untuk
saling menghargai sesama, namun bukan berarti pekeja seks komersial yang lesbian dapat diterima dengan baik pula di masyarakat ini. Kehadiran novel ini
mrupakan suatu bentuk wacana tentang pekeja seks komersial yang lesbian yang disuhkan oleh Hapie Joseph Aloysia. Melalui novelnya, penulis novel ingin
memberikan informasi kepadad pembaca bahwa kaum pekeja seks komersial yang lesbianmemang ada dalam masyarakat, dan tidak sedikit dari mereka yang
menduduki jabatan tinggi disuatu bidang pekerjaan, namun semua kembali lagi pada pemikiran tiap – tiap individu untuk menerima keberadaan kaum pekeja seks
komersial yang lesbian sebagai bagian masyarakat.
102
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan