138 Gambar 4.15 Nomogram II untuk IPt = 2,5 dan Ipo = 3,9 – 3,5
Dengan memplotkan pada nomogram II Gambar 4.15. Didapatkan nilai : ITP = 12 ;
ITP
: 13
4.5.6 Koefisien Kekuatan Relatif
Jenis lapis perkerasan ditentukan :
Lapis permukaan I LASTON MS 744
Lapis pondasi atas batu pecah kelas A CBR 100
Lapis pondasi bawah sirtu kelas A CBR 70
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
139 Dari Tabel 2.19 diperoleh :
Lapis permukaan a
1
= 0,40 Laston MS 744
Lapis pondasi atas a
2
= 0,14 Batu pecah kelas A
Lapis pondasi bawah a
3
= 0,13 Sirtu Kelas A
Lapis timbunan a
4
= 0,10 Tanah kepasiran
4.5.7 Batas Tebal Minimum Tiap Lapis Perkerasan
1. Dari Tabel 2.17 dengan
ITP
: 13, maka diperoleh lapis permukaan D
1
dengan tebal minimum 10 cm 2.
Dari Tabel 2.18 dengan
ITP
: 13, maka diperoleh lapis pondasi atas D
2
dengan tebal minimum 25 cm 3.
Untuk setiap nilai
ITP
, bila digunakan lapis pondasi bawah D
3
dengan tebal minimum 10 cm
Maka dicari lapis timbunan a
4
dari Persamaan 2.38 : ITP =
a
1
D
1
+ a
2
D
2
+ a
3
D
3
+ a
4
D
4
13 = 0,4 x 10 + 0,14 x 20 + 0,13 x 10 + 0,10 x D
4
13 = 4 + 2,8 + 1,3 + 0,10 x D
4
13 = 8,1 + 0,10 x D
4
D
4
= 49 ≈ 50 cm
Dari perhitungan tebal timbunan 50 cm cukup mampu berfungsi sebagai pelindung geotekstil agar tidak mudah rusak sobek jika bersentuhan
langsung dengan lapis pondasi bawah sirtu. Penempatan geotekstil sendiri dihamparkan di atas tanah dasar pada sepanjang pelebaran jalan.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
140 Gambar 4.16 Rencana Susunan Lapis Permukaan untuk Pelebaran
4.5.8 Perhitungan Tebal Lapis Ulang Overlay
Merencanakan lapis tambahan jalan lama 2 lajur dengan umur 10 tahun. Dimana susunan lapis perkerasan dari data eksisting perkerasan jalan
lama diperoleh :
Lapis permukaan laston = 10 cm
Lapis pondasi atas sirtu kelas A CBR 70 = 15 cm
Lapis pondasi bawah sirtu kelas B CBR 50 = 20 cm
Lapis timbunan pedel = 25 cm Berdasarkan kondisi jalan menunjukkan bahwa lapisan permukaan
terhadap crack sedang, beberapa deformasi pada roda, tetapi jalan masih stabil kondisi 70. Untuk perkerasan lama, nilai DDT dari CBR = 1,44
didapatkan dari perhitungan secara grafis seperti Gambar 4.17 ,maka diperoleh DDT = 2,45
10 cm AC Laston MS 744 25 cm Batu pecah kelas A
CBR 100 10 cm Sirtu kelas A
CBR 70 50 cm Timbunan tanah kepasiran
CBR 20 Lapis geotekstil
Polypropylene woven geotextile 3 lapis UW-200 black
Tanah dasar CBR 1,44
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
141 Gambar 4.17 Kolerasi CBR dengan DDT Perkerasan Lama
Dibawah ini data perkerasan lama : CBR
= 1,44 IPt
= 2,5
DDT =
2,45 FR
= 1,5
Ipo = 3,9 – 3,5
LER = 8882,14 Dengan memplotkan pada nomogram II pada gambar 2.11 dapat diperoleh :
ITP = 15 ;
ITP
: 15
1,44 2,45
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
142 1.
Menetapkan kekuatan jalan lama
Lapis permukaan D
1
= 10 cm
Lapis pondasi atas D
2
= 15 cm
Lapis pondasi bawah D
3
= 20 cm
Lapis timbunan pedel D
4
= 25 cm Dari Tabel 2.19 diperoleh :
Lapis permukaan a
1
= 0,40 laston MS 744
Lapis pondasi atas a
2
= 0,13 sirtu kelas A
Lapis pondasi bawah a
3
= 0,12 sirtu kelas B
Lapis timbunan pedel a
4
= 0,10 tanah pedel 2.
Menentukan ITP ada available ITP
Laston = 70 x 0,40 x 10 = 2,80
Sirtu kelas A = 100 x 0,13 x 15 = 1,95
Sirtu kelas B = 100 x 0,12 x 20 = 2,40
Tanah pedel = 100 x 0,10 x 25 = 2,50 +
ITP ada = 9,65 3.
Mencari tebal lapis tambahan digunakan Persamaan 2.43 dan Persamaan 2.44 berikut ini :
∆ITP = ITP – ITP ada = 15 – 9,65
= 5,35
∆ITP = a
1
. D
1
5,35 = 0,40 . D
1
D
1 =
13,3 ≈ 13 cm, jadi tebal lapis tambahan overlay = 13 cm
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
143 Gambar 4.18 Susunan Tebal Lapisan Tambahan Overlay
Pada gambar 4.19 di bawah ini adalah susunan lapisan permukaan untuk pelebaran jalan sebagai perbandingan antara perkerasan susunan lapisan tebal
tambahan overlay dengan lapisan pelebaran.
Gambar 4.19 Rencana Susunan Lapis Permukaan untuk Pelebaran
10 cm AC Laston MS 744
15 cm Sirtu kelas A CBR 70
20 cm Sirtu kelas B CBR 50
25 cm Timbunan tanah pedel
CBR 20 10 cm AC
Laston MS 744 15 cm Sirtu kelas A
CBR 70 20 cm Sirtu kelas B
CBR 50 25 cm Timbunan
tanah pedel CBR 20
13 cm AC Laston MS 744 overlay
Tanah dasar CBR 1,44
Tanah dasar CBR 1,44
25 cm Batu pecah kelas A CBR 100
10 cm Sirtu kelas A CBR 70
50 cm Timbunan tanah kepasiran CBR 20
Lapis geotekstil Polypropylene woven geotextile
3 lapis UW-200 black Tanah dasar
CBR 1,44 10 cm AC Laston MS 744
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
144
4.6 Geometrik Jalan