149 m
AL Ev
01 ,
800 48
. 15
, 800
4.7 Perencanaan Dimensi Saluran Tepi
Seperti halnya pada pembahasan perencanaan tebal perkerasan lentur, pada perencanaan dimensi saluran tepi juga membutuhkan data-data yang
digunakan sebagai dasar perencanaan dimensi saluran tepi.
4.7.1 Data Curah Hujan
Data curah hujan untuk menentukan besarnya intensitas curah hujan rata-rata tiap tahunnya, untuk data curah hujan di stasiun hujan Bunder dan
Duduk Sampeyan Gresik pada 10 tahun terakhir, dapat dilihat pada Tabel 4.35 dan 4.36 pada perhitungan intensitas curah hujan rata-rata dibawah ini :
Tabel 4.35 Perhitungan Data Curah Hujan Stasiun Hujan Bunder Gresik
Stasiun Hujan Bunder Gresik Tahun
Hujan Harian Maksimum Ri
mmjam Deviasi
Ri – R rata-rata Ri – R rata-rata
2
2000 125 26,9 723,61 2001 120 21,9 479,61
2002 69 -29,1 846,81 2003 77 -21,1 445,21
2004 75 23,1 533,61 2005 101
2,9 8,41 2006 150 51,9 2693,61
2007 76 -22,1 488,41 2008 85 13,1 171,61
2009 103 4,9 24,01
n = 10 981
6414,9
Sumber : Hasil Analisa Perhitungan.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
150
Tinggi hujan maksimum rata-rata digunakan Persamaan 2.72 :
n Ri
R
1 ,
98 10
981
Standar deviasi digunakan Persamaan 2.71 :
n R
Ri Sx
2
32 ,
25 10
9 ,
6414
Untuk menentukan besarnya curah hujan pada periode ulang T tahun
digunakan Persamaan 2.70 :
n T
Y Y
Sn Sx
R RT
Periode ulang T = 5 tahun, n = 110 Dari Tabel 2.29 variasi Yt didapatkan = 1,4999
Dari Tabel 2.30 variasi Yn didapatkan = 0,4952 Dari Tabel 2.31 variasi Sn didapatkan = 0,9496
4952 ,
4999 ,
1 9496
, 32
, 25
1 ,
98
RT
= 124,88 mmjam Bila hujan efektif dianggap mempunyai penyebaran seragam 4 jam maka
I didapat dari Persamaan 2.73 :
4 88
, 124
90 4
90 x
RT I
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
151 = 28,09 mmjam
Tabel 4.36 Perhitungan Data Curah Hujan Stasiun Hujan Duduk Sampeyan
Stasiun Hujan Duduk Sampeyan Tahun
Hujan Harian Maksimum Ri
mmjam Deviasi
Ri – R rata-rata Ri – R rata-rata
2
2000 125 23,8 566,44 2001 109
7,8 60,84 2002 107
5,8 33,64 2003 89 -12,2 148,84
2004 118 16,8 282,24 2005 96 -5,2 27,04
2006 123 21,8 475,24 2007 104
2,8 7,84
2008 79 -22,2 492,84 2009 62 -39,2 1536,64
n = 10 1012
3631,6
Sumber : Hasil Analisa Perhitungan.
Tinggi hujan maksimum rata-rata digunakan Persamaan 2.72 :
n Ri
R
2 ,
101 10
1012
Standar deviasi digunakan Persamaan 2.71 :
n R
Ri Sx
2
05 ,
19 10
6 ,
3631
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
152
Untuk menentukan besarnya curah hujan pada periode ulang T tahun digunakan Persamaan 2.70 :
n T
Y Y
Sn Sx
R RT
Periode ulang T = 5 tahun, n = 110 Dari Tabel 2.29 variasi Yt didapatkan = 1,4999
Dari Tabel 2.30 variasi Yn didapatkan = 0,4952 Dari Tabel 2.31 variasi Sn didapatkan = 0,9496
4952 ,
4999 ,
1 9496
, 05
, 19
2 ,
101
RT
= 121,36 mmjam Bila hujan efektif dianggap mempunyai penyebaran seragam 4 jam maka
I didapat dari Persamaan 2.73 :
4 36
, 121
90 4
90 x
RT I
= 27,30 mmjam I Gabungan =
2 30
, 27
09 ,
28
= 27,69 mmjam Menentukan lamanya intensitas hujan rencana dari kurva basis Gambar
2.19 berdasarkan harga I = 27,69 mmjam, waktu intensitas t = 240 menit, didapatkan intensitas hujan rencana I
rencana
= 200 mmjam
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
153
4.7.2 Analisa Perhitungan Debit dan Dimensi Saluran Sta 27+250 – 32+550