Data CBR Hasil Penyelidikan Lapangan dan Laboratorium

106

4.2 Data Tanah

4.2.1 Data CBR

Tanah Berdasarkan hasil tes di lapangan dan di laboratorium, maka didapatkan nilai CBR sebagai berikut : 1,53; 1,33; 1,47; 1,53; 1,77; 1,77; 2,14 Tabel 4.15 Hasil test CBR Laboratorium Jumlah yang Sama Persen yang Sama CBR Atau Lebih Besar Atau Lebih Besar 1,33 7 77 x 100 = 100 1,47 6 67 x 100 = 85,7 1,53 5 57 x 100 = 71,4 1,77 3 37 x 100 = 42,85 2,14 1 17 x 100 = 14,28 Sumber : Data Tanah Dinas Pekerjaan Umum Balai Besar Sidoarjo. Nilai CBR segmen adalah nilai pada keadaan 90 sebagaimana ditunjukkan pada Gambar 4.11 berikut ini : Gambar 4.11 CBR Rata-rata Cara Grafis 90 CBR 1,44 CBR segmen = 1,44 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 107

4.2.2 Hasil Penyelidikan Lapangan dan Laboratorium

Untuk analisa data tanah, dilakukan pengujian dengan dua cara yaitu di lapangan dan dilaboratorium. a. Hasil Penyelidikan Lapangan Dari test boring di dapat data tanah dan di dukung dengan uji penetrasi kerucut, dan uji penetrasi standart. Data ini berupa prediksi tantang lapisan tanah serta jenis dari masing-masing lapisan, sebagai berikut: Tabel 4.16 Data Jenis Tanah Kedalaman m Jenis Tanah 0,00 - 1,00 Lempung berlanau 1,00 - 3,00 Lempung berlanau 3,00 - 5,00 Lempung berlanau Sumber : Data Tanah Dinas Pekerjaan Umum Balai Besar Sidoarjo. Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa tanah termasuk lempung berlanau yang menyebabkan daya dukung rendah. b. Hasil Penyelidikan Laboratorium  Data Test Volumetri Gravimetri Tabel 4.17 Kadar Air Tanah Wc I II III Kedalaman STA 27+250 STA27+500 STA 28+000 Wc 0,00 - 1,00 45,23 45,45 38,86 43,18 1,00 - 3,00 79,63 42,51 41,33 54,49 3,00 - 5,00 73,14 41,47 40,06 51,56 Sumber : Data Tanah Dinas Pekerjaan Umum Balai Besar Sidoarjo. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 108 Tabel 4.18 Angka Pori e I II III Kedalaman STA 27+250 STA27+500 STA 28+000 e 0,00 - 1,00 1,254 1,326 1,183 1,25 1,00 - 3,00 2,09 1,233 1,203 1,51 3,00 - 5,00 1,942 1,196 1,143 1,43 Sumber : Data Tanah Dinas Pekerjaan Umum Balai Besar Sidoarjo. Tabel 4.19 Specific Gravity Gs I II III Kedalaman STA 27+250 STA27+500 STA 28+000 Gs 0,00 - 1,00 2,611 2,538 2,602 2,58 1,00 - 3,00 2,568 2,582 2,578 2,58 3,00 - 5,00 2,573 2,564 2,563 2,57 Sumber : Data Tanah Dinas Pekerjaan Umum Balai Besar Sidoarjo. Tabel 4.20 Berat Volume Jenis Air γsat I II III Kedalaman STA 27+250 STA27+500 STA 28+000 γsat tm 3 0,00 - 1,00 1,741 1,508 1,505 1,58 1,00 - 3,00 1,774 1,54 1,54 1,62 3,00 - 5,00 1,946 1,788 1,407 1,71 Sumber : Data Tanah Dinas Pekerjaan Umum Balai Besar Sidoarjo.  Data Test Atterberg Tabel 4.21 Batas Cair LL I II III Kedalaman STA 27+250 STA27+500 STA 28+000 LL 0,00 - 1,00 51,80 50,75 50,37 50,97 1,00 - 3,00 52,44 52,71 51,40 52,18 3,00 - 5,00 54,33 53,30 52,41 53,35 Sumber : Data Tanah Dinas Pekerjaan Umum Balai Besar Sidoarjo. Tabel 4.22 Batas Plastis PL I II III Kedalaman STA 27+250 STA27+500 STA 28+000 PL 0,00 - 1,00 27,23 28,98 29,15 28,45 1,00 - 3,00 26,89 30,53 26,84 28,09 3,00 - 5,00 27,79 31,14 26,78 28,57 Sumber : Data Tanah Dinas Pekerjaan Umum Balai Besar Sidoarjo. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 109 Tabel 4.23 Plastis Indeks PI I II III Kedalaman STA 27+250 STA27+500 STA 28+000 PI 0,00 - 1,00 24,57 21,77 21,22 22,52 1,00 - 3,00 25,55 22,18 24,56 24,10 3,00 - 5,00 26,54 22,16 25,63 24,78 Sumber : Data Tanah Dinas Pekerjaan Umum Balai Besar Sidoarjo. Berdasarkan data test atterberg dapat dihitung index kecairannya dengan menggunakan Persamaan 2.1 : LI = PI PL w PL LL PL w     = 8 , 23 37 , 28 74 , 49  = 0,89 Jadi nilai LI mendekati angka 1 ,maka kondisi tanah pada lokasi studi tersebut dalam keadaan lembek.  Data Consolidation Test Tabel 4.24 Coefficient of Concavity I II III Kedalaman STA 27+250 STA27+500 STA 28+000 Cv 0,00 - 1,00 6,611 0,734 0,551 2,632 1,00 - 3,00 8,988 0,717 0,427 3,377 3,00 - 5,00 10,177 0,444 0,800 3,807 Sumber : Data Tanah Dinas Pekerjaan Umum Balai Besar Sidoarjo. Tabel 4.25 Coefficient of Consolidation I II III Kedalaman STA 27+250 STA27+500 STA 28+000 Cc 0,00 - 1,00 0,330 0,700 0,430 0,487 1,00 - 3,00 0,338 0,717 0,422 0,492 3,00 - 5,00 0,178 0,449 0,800 0,476 Sumber : Data Tanah Dinas Pekerjaan Umum Balai Besar Sidoarjo. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 110  Data Triaxial test Tabel 4.26 Nilai Kohesi C I II III Kedalaman STA 27+250 STA27+500 STA 28+000 C Kgcm 2 0,00 - 1,00 0,145 0,162 0,144 0,150 1,00 - 3,00 0,111 0,124 0,114 0,116 3,00 - 5,00 0,108 0,159 0,123 0,130 Sumber : Data Tanah Dinas Pekerjaan Umum Balai Besar Sidoarjo. Tabel 4.27 Sudut Geser φ I II III Kedalaman STA 27+250 STA27+500 STA 28+000 φ 0,00 - 1,00 4,100 2,200 1,800 2,700 1,00 - 3,00 3,000 5,200 3,200 3,800 3,00 - 5,00 4,600 2,900 1,400 2,967 Sumber : Data Tanah Dinas Pekerjaan Umum Balai Besar Sidoarjo.

4.3 Perhitungan Kebutuhan Geotekstil untuk Timbunan

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN DAYA DUKUNG TANAH DENGAN MENGGUNAKAN STABILISASI KAPUR UNTUK PERENCANAAN PERKERASAN LENTUR DI RUAS JALAN GRESIK-LAMONGAN (Sta. 27+ 250 – Sta. 32 + 550).

0 0 116

PERENCANAAN PERKERASAN LENTUR PADA RUAS JALAN BLITAR - SRENGAT (STA 3+450 - STA 10+520) DENGAN METODE ANALISA KOMPONEN.

0 1 146

PERBANDINGAN TEBAL PERKERASAN KAKU PADA RUAS JALAN BANGKALAN-KETAPANG (Sta .60+15 - Sta. 60+550) DITINJAU DARI VARIASI STABILISASI TANAH.

0 1 96

PERENCANAAN PERKERASAN LENTUR DENGAN METODE KONSTRUKSI BERTAHAP PADA RUAS JALAN DURENAN-BANDUNG-BESUKI PADA STA 171+550 – 182+350 DI KABUPATEN TULUNGAGUNG.

17 57 134

PERENCANAAN PERKERASAN LENTUR PADA RUAS JALAN BLITAR – SRENGAT STA 3+450 SAMPAI STA 10+350 DENGAN METODE AASHTO.

1 13 125

PENURUNAN STRUKTUR REL KERETA API DI ATAS TANAH LUNAK DENGAN PERKUATAN GEOSINTETIK

0 6 120

GEOSINTETIK UNTUK PERENCANAAN PERKERASAN LENTUR DI ATAS TANAH LUNAK DI GRESIK-LAMONGAN Sta 27+ 250 –32 + 550

0 0 22

PERENCANAAN PERKERASAN LENTUR DENGAN METODE KONSTRUKSI BERTAHAP PADA RUAS JALAN DURENAN-BANDUNG-BESUKI PADA STA 171+550 – 182+350 DI KABUPATEN TULUNGAGUNG TUGAS AKHIR - PERENCANAAN PERKERASAN LENTUR DENGAN METODE KONSTRUKSI BERTAHAP PADA RUAS JALAN DURENA

0 0 19

PERBANDINGAN TEBAL PERKERASAN KAKU PADA RUAS JALAN BANGKALAN-KETAPANG (Sta .60+15 - Sta. 60+550) DITINJAU DARI VARIASI STABILISASI TANAH TUGAS AKHIR - PERBANDINGAN TEBAL PERKERASAN KAKU PADA RUAS JALAN BANGKALAN-KETAPANG (Sta .60+15 - Sta. 60+550) DITINJA

0 0 18

PERENCANAAN GEOMETRIK DAN TEBAL PERKERASAN LENTUR JALAN TUGU NANAS – SIMPANG MEO PRABUMULIH PROVINSI SUMATERA SELATAN STA 0+000 – STA 5+250

0 0 21