135
Truk 2 as = 4608 x 0,45 x 5,0264
= 10422,7
Truk 3 as = 1184 x 0,45 x 2,7416
= 1460,72
Truk gandeng trailer = 1536 x 0,45 x 8,7555
= 6051,45
Truk semi trailer = 1605 x 0,45 x 4,2440
= 3065,22 LEA
= 22382,2 3.
Lintas Ekivalen Tengah LET Untuk menghitung lintas ekivalen tengah digunakan Persamaan 2.35 :
LET =
2 26
, 22382
13146,32
= 17764,29 4.
Lintas Ekivalen Rencana LER Untuk menghitung lintas ekivalen rencana digunakan Persamaan 2.36
dan Persamaan 2.37 :
10 UR
x LET
LER
= 17764,29 x 10
5 = 8882,14
4.5.3 Menentukan Nilai Faktor Regional FR
Faktor regional merupakan persentase kendaraan berat 5 ton dibagi jumlah total kendaraan jumlah kendaraan dapat dilihat pada Tabel 4.12,
LHR tahun 2015.
100 x
kendaraan total
jumlah berat
kendaraan jumlah
2
LEA LEP
LET
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
136 100
43509 6082
x
= 13,97 ≤ 30
Iklim untuk curah hujan rata-rata 10 tahunan dari Tabel 4.34 dapat
dilihat bahwa curah hujan tahunan 900 mmth
Kelandaian 6 Tabel 4.34 Data Curah Hujan Tahunan
Curah Hujan Rata-Rata Tahunan mmth Tahun
Stasiun Bunder Stasiun Duduk Sampeyan
2000 1535 1404
2001 1560 1226
2002 1193 1147
2003 1543 1500
2004 1379 1671
2005 1536 1892
2006 934 1167
2007 1040 1143
2008 1664 1588
2009 1268 1571
Sumber : Dinas PU Pengairan Bunder ,Gresik
Jadi dari data-data di atas nilai faktor regional FR = 1,5 dapat dilihat pada Tabel 2.14
4.5.4 Indeks Permukaan IP
Menentukan indeks permukaan ada dua macam yaitu indeks permukaan awal pada umur rencana Ipo dan indeks permukaan pada akhir
umur rencana Ipt.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
137 1.
Ipo Indeks Permukaan pada awal rencana Jenis lapis pemukaan yang akan dipakai LASTON MS 744 karena
bahan tersebut cukup mampu menahan beban sesuai umur rencana. Dari Tabel 2.15 didapatkan nilai Ipo = 3,9 – 3,5, dengan jenis lapis perkerasan
laston. 2.
Ipt Indeks Permukaan pada akhir umur rencana Angka yang menyatakan kehalusan kerataan dan kekokohan suatu
permukaan jalan. Ipt perlu mempertimbangkan faktor-faktor klasifikasi fungsional jalan dan jumlah lalu lintas ekivalen rencana LER. Dari
Tabel 2.16 diperoleh klasifikasi jalan arteri Ipt = 2,5 dengan LER = 8882,14 1000.
4.5.5 ITP Indeks Tebal Perkerasan
Perhitungan ITP didasarkan pada kekuatan relatif masing-masing lapisan perkerasan jalan pada jangka panjang. Sebelum mengetahui nilai ITP,
perhitungan CBR yang terdapat pada Gambar 4.15, direncanakan CBR menjadi 10 dan setelah itu dihubungkan nilai CBR dan nilai daya dukung
tanah DDT dari Gambar 2.10, ditarik garis lurus, maka didapatkan nilai DDT = 6. Dari hasil perhitungan LER, FR, IPo, IPt, dan DDT tersebut maka
diplotkan pada Gambar 4.15 nomogram II untuk mencari nilai ITP dari data- data yang sudah diperoleh sebagai berikut :
CBR
= 10
IPt =
2,5
DDT =
6 FR
= 1,5
IPo
= 3,9 – 3,5 LER
= 8882,14
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
138 Gambar 4.15 Nomogram II untuk IPt = 2,5 dan Ipo = 3,9 – 3,5
Dengan memplotkan pada nomogram II Gambar 4.15. Didapatkan nilai : ITP = 12 ;
ITP
: 13
4.5.6 Koefisien Kekuatan Relatif