Lokasi Penyelidikan Tanah Data Penyelidikan Tanah

6

2.1.1 Lokasi Penyelidikan Tanah

Pada jalan Gresik-Lamongan ini, diambil contoh tanah dasar yang dapat mewakili sebagai bahan referensi untuk lokasi penyelidikan tanah diambil sepanjang 5,3 km, kemudian diambil sampel kondisi tanah terjelek dan dianggap mewakili karakteristik tanah dasar. Sampel ini diambil pada Sta 27+250, 27+500 dan 28+000 dari arah Gresik menuju Lamongan.

2.1.2 Data Penyelidikan Tanah

Data tanah sangat penting artinya guna menentukan besar kecilnya daya dukung tanah dasar. Tidak semua tanah yang dipakai sebagai perletakan bangunan dalam kondisi baik, artinya bahwa tanah tidak bisa langsung dibangun suatu konstruksi jalan di atasnya, untuk itu perlu diketahui karakteristik dari tanah tersebut yaitu melalui penyelidikan tanah di lapangan dan laboratorium. a. Penyelidikan Lapangan Penyelidikan dilaksanakan langsung di lapangan sehingga didapat data tanah secara cepat. Untuk memperoleh karakteristik tanah dasar, maka dilaksanakan penyelidikan tanah yang terdiri dari :  Cone Penetration Test CPT Suatu metode eksplorasi tanah di lapangan dengan penetrasi kerucut dengan ujung standar ditekan ke dalam tanah.  Boring Test Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 7 Merupakan suatu cara pengambilan contoh tanah dengan alat bor. Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui jenis lapisan tanah sampai pada kedalaman tertentu secara visual, kedalaman muka air tanah, dan untuk memperoleh sampel tanah yang akan diuji di laboratorium.  Standard Penetration Test SPT Merupakan metode yang dipakai untuk menentukan kondisi tanah di lokasi berdasarkan jumlah pukulan tiap 30 cm Nilai N . b. Penyelidikan Laboratorium Merupakan cara pengujian tanah di dalam laboratorium berdasarkan sampel tanah yang diambil di lapangan. Data tanah sangat penting untuk perhitungan analisa stabilitas. Beberapa tes yang dilakukan di laboratorium, yaitu :  Tes Volumetri dan Gravimetri Tes ini dimaksudkan untuk mengetahui hubungan antara butiran tanah, air, dan udara yang terdapat di pori-pori tanah. Hasil dari pengujian ini didapat berupa : kadar air W, angka pori e, specific gravity Gs dan berat volume jenuh air γ sat.  Tes Atterberg Limit Tes ini dipakai untuk menentukan batas-batas atterberg dari kadar air tanah yang dinyatakan dalam persen. Kadar air mengalami transisi dari: - Keadaan plastis ke keadaan cair dinamakan sebagai batas cair liquid limit. - Keadaan semi padat ke keadaan plastis dinamakan sebagai batas plastis plastis limit. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 8 - Keadaan padat ke keadaan semi padat didefinisikan sebagai batas susut shrinkage limit. Keadaan–keadaan ini, dengan istilah yang dipakai untuk batasan sebagaimana ditunjukkan pada gambar dibawah ini : Gambar 2.1. Batas-batas Atterberg Limit Untuk menentukan keadaan tanah dasar, dari data tes atterberg limit di lokasi studi dapat dihitung index kecairannya liquidity index dengan menggunakan rumus : LI = PI PL w PL LL PL w     .........................................................pers. 2.1 Dimana : LI = index kecairan liquidity index w = kadar air tanah asli PL = batas plastis plastis limit LL = cair liquid limit PI = index plastis = LL – PL Jadi LI pada umumnya berkisar antara 0 – 1, jika nilai LI kecil, yaitu mendekati 0, maka tanah dasar kemungkinan besar adalah tanah yang Basah Makin kering kering Batas Cair Liquid Limit Batas Plastis Plastic Limit Batas Susut Shrinkage Limit Keadaan Cair Liquid Keadaan Plastis Plastic Keadaan Semi Plastis Plastic Keadaan Beku Solid Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 9 agak keras. Sedangkan kalau nilai LI besar, yaitu mendekati 1, ini berarti tanah tersebut kemungkinan besar adalah tanah lembek.  Tes Konsolidasi Consolidation Test Tes ini digunakan untuk menentukan sifat pemampatan suatu jenis tanah, yaitu sifat-sifat perubahan isi dan proses keluarnya air dalam pori tanah sebagai akibat adanya tekanan secara vertikal yang bekerja pada tanah. Hasil tes ini dapat berupa :  Nilai Cv coefficient of concavity.  Nilai Cc coefficient of consolidation.  Tes triaxial Tes ini bertujuan untuk mengetahui nilai kohesi C dan sudut geser φ dari tanah dasar.

2.1.3 Kondisi Tanah Dasar

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN DAYA DUKUNG TANAH DENGAN MENGGUNAKAN STABILISASI KAPUR UNTUK PERENCANAAN PERKERASAN LENTUR DI RUAS JALAN GRESIK-LAMONGAN (Sta. 27+ 250 – Sta. 32 + 550).

0 0 116

PERENCANAAN PERKERASAN LENTUR PADA RUAS JALAN BLITAR - SRENGAT (STA 3+450 - STA 10+520) DENGAN METODE ANALISA KOMPONEN.

0 1 146

PERBANDINGAN TEBAL PERKERASAN KAKU PADA RUAS JALAN BANGKALAN-KETAPANG (Sta .60+15 - Sta. 60+550) DITINJAU DARI VARIASI STABILISASI TANAH.

0 1 96

PERENCANAAN PERKERASAN LENTUR DENGAN METODE KONSTRUKSI BERTAHAP PADA RUAS JALAN DURENAN-BANDUNG-BESUKI PADA STA 171+550 – 182+350 DI KABUPATEN TULUNGAGUNG.

17 57 134

PERENCANAAN PERKERASAN LENTUR PADA RUAS JALAN BLITAR – SRENGAT STA 3+450 SAMPAI STA 10+350 DENGAN METODE AASHTO.

1 13 125

PENURUNAN STRUKTUR REL KERETA API DI ATAS TANAH LUNAK DENGAN PERKUATAN GEOSINTETIK

0 6 120

GEOSINTETIK UNTUK PERENCANAAN PERKERASAN LENTUR DI ATAS TANAH LUNAK DI GRESIK-LAMONGAN Sta 27+ 250 –32 + 550

0 0 22

PERENCANAAN PERKERASAN LENTUR DENGAN METODE KONSTRUKSI BERTAHAP PADA RUAS JALAN DURENAN-BANDUNG-BESUKI PADA STA 171+550 – 182+350 DI KABUPATEN TULUNGAGUNG TUGAS AKHIR - PERENCANAAN PERKERASAN LENTUR DENGAN METODE KONSTRUKSI BERTAHAP PADA RUAS JALAN DURENA

0 0 19

PERBANDINGAN TEBAL PERKERASAN KAKU PADA RUAS JALAN BANGKALAN-KETAPANG (Sta .60+15 - Sta. 60+550) DITINJAU DARI VARIASI STABILISASI TANAH TUGAS AKHIR - PERBANDINGAN TEBAL PERKERASAN KAKU PADA RUAS JALAN BANGKALAN-KETAPANG (Sta .60+15 - Sta. 60+550) DITINJA

0 0 18

PERENCANAAN GEOMETRIK DAN TEBAL PERKERASAN LENTUR JALAN TUGU NANAS – SIMPANG MEO PRABUMULIH PROVINSI SUMATERA SELATAN STA 0+000 – STA 5+250

0 0 21