123 menampung arus lalu lintas, maka harus dilakukan pelebaran jalan
menjadi empat lajur dua arah tak terbagi 42 UD, guna memperoleh kenyamanan dan keamanan bagi pengguna jalan.
4.4.2 Perencanaan Kapasitas Awal Umur Rencana Hingga akhir Umur Rencana
Pelebaran jalan direncanakan menjadi empat lajur dua arah tak terbagi 42 UD yang per lajur menjadi 3,5 meter, dengan lebar bahu masing-masing
2,00 meter, dari lebar eksisting 7 meter menjadi 14 meter 4 lajur. Pelebaran jalan dengan lebar jalur yang sama, maka tidak merubah as jalan yang sudah
ada. Berikut langkah-langkah analisa perhitungan pelebaran kapasitas jalan menjadi empat lajur dua arah 42 UD menggunakan MKJI tahun 1997,
diantaranya : a.
Menentukan Kapasitas Dasar Co Kapasitas dasar dapat ditentukan dengan melihat geometrik jalan pada
kondisi eksisting jalan Gresik-Lamongan pada Sta 27+250 – 32+550 yang mempunyai alinyemen datar dengan tipe empat lajur dua arah tak
terbagi 42 UD dari tabel 2.6 untuk tipe jalan 42 UD alinyemen datar, maka didapatkan nilai kapasitas dasar Co = 1700 smpjam.
b. Menentukan faktor penyesuaian kapasitas akibat lebar jalur lalu lintas
FCw dari tabel 2.7 untuk tipe jalan 42 UD jalan arteri dengan lebar efektif total kedua arah 3,50 meter, maka didapatkan nilai FCw = 1,00
c. Menentukan faktor penyesuaian kapasitas akibat pemisah arah FCsp
dari tabel 2.8 untuk tipe 42 UD jalan arteri pembagian lalu lintas pada
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
124 dua arah, maka untuk analisa digunakan pembagi arah yaitu 50-50
didapatkan nilai FCsp = 1,00 d.
Menentukan faktor penyesuaian kapasitas akibat hambatan samping FCsf dengan lebar bahu jalan efektif 2 meter dari tabel 2.9 untuk tipe
jalan 42 UD ruas jalan Gresik-Lamongan mempunyai kondisi FCsf = 0,98 medium.
e. Menentukan nilai kapasitas pada kondisi lapangan dengan menggunakan
persamaan 2.26, maka : C untuk 1 lajur
= Co x FCw x FCsp x FCsf = 1700 x 1,00 x 1,00 x 0,98
= 1666
smpjam C untuk 4 lajur
= 1666 x 4 =
6664 smpjam
f. Menentukan derajat kejenuhan DS
Dengan menggunakan persamaan 2.27, maka dapat dihitung derajat kejenuhan pada tahun 2011 dengan rumus :
DS = C
Q
Perhitungan derajat kejenuhan Pada awal umur rencana 2011 sampai umur 2015, dapat dilihat pada tabel 4.32 berikut ini :
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
125 Tabel 4.32 Perhitungan Derajat Kejenuhan Pada Awal Umur Rencana Tahun 2011
Sampai Akhir Umur Rencana 2015
TAHUN 2011
Volume Jam Q
C DS
Jenis Kendaraan Puncak 2 Arah
Emp smpjam smpjam smpjam
Sepeda Motor MC 883
0,5 442
6664 0,39
Kendaraan Ringan LV 1623
1,0 1623
Bus Kecil MHV 25
1,2 30
Bus Besar LB 11 1,2
13 Truk Besar LT
262 1,8
472 Total
2804 2580
TAHUN 2012
Volume Jam Q
C DS
Jenis Kendaraan Puncak 2 Arah
Emp smpjam smpjam smpjam
Sepeda Motor MC 1051
0,5 526
6664 0,42
Kendaraan Ringan LV 1712
1,0 1712
Bus Kecil MHV 26
1,2 31
Bus Besar LB 12
1,2 14
Truk Besar LT 292
1,8 526
Total 3093
2809 TAHUN 2013
Volume Jam Q
C DS
Jenis Kendaraan Puncak 2 Arah
Emp smpjam smpjam smpjam
Sepeda Motor MC 1250
0,5 625
6664 0,46
Kendaraan Ringan LV 1807
1,0 1807
Bus Kecil MHV 27
1,2 32
Bus Besar LB 13 1,2
16 Truk Besar LT
327 1,8
588 Total
3424 3068
TAHUN 2014
Volume Jam Q
C DS
Jenis Kendaraan Puncak 2 Arah
Emp smpjam smpjam smpjam
Sepeda Motor MC 1488
0,5 744
6664
0,50
Kendaraan Ringan LV 1907
1,0 1907
Bus Kecil MHV 28
1,2 34
Bus Besar LB 14 1,2
17 Truk Besar LT
368 1,8
662 Total
3805 3364
TAHUN 2015
Volume Jam Q
C DS
Jenis Kendaraan Puncak 2 Arah
Emp smpjam smpjam smpjam
Sepeda Motor MC 1771
0,5 886
6664 0,56
Kendaraan Ringan LV 2013
1,0 2013
Bus Kecil MHV 29
1,2 35
Bus Besar LB 15 1,2
18 Truk Besar LT
416 1,8
750 Total
4245 3701
Sumber : Hasil Analisa Perhitungan
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
126 Dari hasil perhitungan derajat kejenuhan untuk kebutuhan pelebaran
jalan Gresik – Lamongan Sta 27+250 – 32+550 pada awal umur rencana tahun 2011 didapatkan kondisi jalan tidak jenuh DS = 0,36 DS 0,75, maka
jalan mampu menampung arur lalu lintas, sehingga pada awal umur rencana tidak diperlukan pelebaran jalan.
Hasil perhitungan derajat kejenuhan untuk perencanaan kapasitas segmen jalan Gresik – Lamongan Sta 27+250 – 32+550 pada 5 tahun umur
rencana tahun 2015, diketahui bahwa segmen jalan diperoleh DS = 0,56 DS0,75. Maka secara perhitungan teknis kondisi jalan tersebut sudah
mampu menampung beban kendaraan berat maupun ringan pada akhir umur rencana 5 tahun mendatang. Dalam panduan buku pedoman perencanaan
perkerasan lentur Bina Marga untuk perkerasan lentur minimal direncanakan 5 tahun, sehingga ditinjau dari kinerja derajat kejenuhan, maka sudah
memenuhi syarat perencanaan perkerasan lentur.
4.5 Perencanaan Tebal Perkerasan Jalan