Mari sini main sama tante Nanti tante kasih uang jajan
Verse 2 Kita bilang saja hot mama
Hot berarti panas mama berarti ya mama Jadi artinya mama-mama yang kepanasan
Yang selalu membuatku menjadi penasaran Apalagi yang baru beranak satu suka kegatelan
Kadang orang dewasa suka memperhatikan perawatan Masa masa bau ikan berubah jadi parfum satu jutaan
Sekalinya punya kenalan tapi teman arisan ibuku Curi-curi kesempatan waktu ngocok nama di rumahku
Pura-pura pasang muka anak baik-baik depan mereka Padahal mata ini nakal jelalatan memandang tonjolan-tonjolan
payudara Membuat air liurku menjadi menetes sampai meleleh
Auw cape deh Back to chorus
Verse 3 Gara-gara ku punya ambisi pengen bisa tidur sama tante-tante
Sengaja tiap hari ku berpenampilan gaya metrosexual berusaha tampil lebih dewasa
Supaya jantan macho ku rajin ikut fitnes kebugaran juga tak lupa minum jamu stamina kuat pria
Tambah-tambah pengetahuan kupelajari tiap adegan dalam film kamasutra
Terus ini jadi bagaimana ternyata aku belum bisa ikut permainan mereka Sebuah obsesi tersembunyi tapi dicap anak durhaka
Belum lagi diburu dicari-cari preman suruhan suaminya juga orang tuaku menuntut mereka karena phedopilia
Daripada putus asa tak dapat anak SMA dan hot mama Mendingan nikah sirri saja ama dorizo di Belanda
Back to chorus 2x
4.3.2 Analisis dan Interpretasi Data
Pemaknaan lirik lagu “M.I.L.F” oleh peneliti akan dilakukan penjabaran makna tiap kalimat yang terdiri dari rangkaian kalimat. Tentunya dalam
memaknai pesan terkandung dalam lirik lagu “M.I.L.F” berdasarkan pengetahuan frame of reference dan pengalaman field of experience dari peneliti. Setiap
kata tentu mengandung suatu makna baik makna denotatif atau makna konotatif. Disini peneliti berpedoman pada kamus lengkap bahasa Indonesia dan kamus
Inggris Indonesia untuk menentukan makna yang telah di sepakati tersebut. Dalam lagu si pencipta menggunakan judul “M.I.L.F” yang merupakan
akronim dari Mother I would Like to Fuck bila diartikan dalam bahasa Indonesia “Ibu yang Ingin Saya Tiduri”. Dalam lirik lagu “M.I.L.F” ini menjelaskan
ternyata di Indonesia ada seorang ibu yang suka bermain seks dengan anak remaja. “Ibu” disini digambarkan perempuan yang umurnya antara 30-40tahun
tante. Leksia adalah satuan bacaan tertentu yang didapat dengan memotong-
motong teks di dalam lirik “M.I.L.F” sebagai objek dan bahan penelitian. Agar bisa mendapatkan dan menemukan makna-makna yang ada untuk di produksikan
dan di interpretasikan oleh sang pembaca. Leksia ini dapat berupa satu kata, beberapa kata, satu kalimat, beberapa kalimat, satu paragraf dan beberapa
paragraf. Kemudian kalimat dari leksia –leksia tersebut akan menjelaskan tentang adanya perilaku immoral. Kalimat –kalimat tersebut di analisis dengan beracuan
pada lima kode pembacan Roland Barthes yaitu : kode hermeunitik kode teka- teki, kode semik makna konotatif, kode simbolik, kode proaretik kode
tindakan dan kode gnomic atau kode cultural yang membangkitkan suatu badan pengetahuan tertentu. Lima kode inilah yang akan menjadikan acuan peneliti
dalam merekonstruksi konsep immoral pada remaja sesuai dengan definisi
operasional sehingga di peroleh hasil pemaknaan lirik lagu yaitu tentang perilaku immoral pada remaja.
Pemaknaan Bait 1 Selera mesumku terhadap wanita tercipta agak sedikit berbeda,
Kalo ngeliat gadis SMA burungku berkicau hanya biasa saja, Tapi kalo ngeliat tante-tante suka pengen langsung keluar terbang
dari sarangnya Bunga Citra Lestari Titi Kamal tak membuat otak cabulku aktif
berkarya Tapi hati ini gimana gitu kalo udah ngebayangin titi DJ ataupun Lilis
Karlina
Bait 1 kalimat 2 : Selera mesumku terhadap wanita tercipta agak sedikit berbeda,
Gambar 4.2 Peta Tanda Roland Barthes bait 1 kalimat 2 1. Penanda : Selera
mesumku terhadap wanita tercipta agak
sedikit berbeda 2. petanda : Konsep tentang seseorang
yang mempunyai selera seks tidak wajar seperti lainnya . seseorang disini adalah
remaja
3. Tanda Denotatif : wujud selera seks remaja 5. Petanda Konotatif : Konsep
tentang mempertegas selera seks tidak sama
6. Tanda konotatif : Remaja menegaskan bahwa dia memiliki selera seks yang tidak sama
4. Penanda Konotatif : perilaku seks remaja yang terbuat tidak sama dengan
remaja lainnya
Kalimat kedua pada bait pertama ini termasuk kode hermeunitik atau teka-
teki karena dalam kalimat Selera mesumku terhadap wanita tercipta agak sedikit berbeda menimbulkan pertanyaan selera mesum yang bagaimana? Serta wanita
seperti apa? Dalam hal ini remaja akhir laki-laki yang mempunyai selera seksual sangat berbeda dari remaja lainnya. Kode proaretik, karena dalam kalimat ini
mengenai remaja yang mempunyai selera seks yang berbeda dan akan di pertegas
pada kalimat berikutnya. Kode Semik, kata Selera berarti nafsu atau kemauan
untuk berbuat sesuatu, yang berarti dalam lirik ini adalah nafsu atau keinginan
seorang remaja yang ditujukan pada lawan jenis. Kata Mesumku, mesum mempunyai arti kotor, cemar, tidak senonoh, cabul. Sedangkan -ku adalah aku
sebagai penunjuk pelaku. Namun dalam lirik lagu ini yang dimaksud dengan kotor dan cabul adalah ditujukan pada tingkah laku dimana tingkah laku itu dimiliki
oleh remaja. Kata Terhadap mempunyai arti kata depan untuk menandai arah, kepada. Kata wanita berarti perempuan dewasa, sedikit mempunyai arti tidak
banyak, arti awalan ter- menyatakan sudah , sedang cipta berarti kemampuan pikiran untuk mengadakan sesuatu baru; angan-angan yang kreatif, kata berbeda
mempunyai arti ber- berarti kegiatan beda berarti tidak sama, jadi berbeda
kegiatan yang tidak sama dengan lainnya.
Makna kalimat Selera mesumku terhadap wanita tercipta agak sedikit berbeda, adalah sebuah ungkapan bahwa seorang remaja ternyata dapat
mempunyai suatu tindakan yang kotor dan cabul yang tidak sama seperti pada remaja umumnya terhadap lawan jenis yang dimaksudkan adalah perempuan
dewasa. Hal itu sangat bertentangan dengan norma budaya bangsa Indonesia
dimana seorang remaja laki-laki yang sangat jarang ditemui menjalin hubungan seks dengan perempuan yang lebih dewasa. Menurut Dr. Donardi
Sosrosumihardjo, SpKJ, seorang Psikiater dari Fakultas Indonesia. “Selama sudah melewati masa puber atau akil baligh, sah-sah saja memilih wanita yang lebih
muda, seumur, atau bakah lebih tua sebagai pasangan. Tidak benar apabila seseorang tertarik dengan wanita yang lebih tua usianya bisa disebut dengan
kelainan jiwa atau yang biasa kita sebut dengan oedipus kompleks http:www.solusisehat.netberita.php?id=286
Bait 1 Kalimat 3 : Kalo ngeliat gadis SMA burungku berkicau hanya biasa saja
Gambar 4.3 Peta Tanda Roland Barthes bait 1 kalimat 3 Kalimat ketiga dari bait pertama ini termasuk dalam kode Semik , karena
menggunakan kata burung yang berarti kemaluan laki- laki, kata berkicau, ber
merupakan awalan yang mempunyai makna melakukan suatu pekerjaan,
sedangkan kicau mempunyai arti celoteh, namun dalam lirik lagu ini berkicau 1. Penanda : Kalo
ngeliat gadis SMA burungku berkicau
hanya biasa saja 2. petanda : Konsep tentang kicauan
burung
3. Tanda Denotatif : gambar burung berkicau 5. Petanda Konotatif : Konsep
perilaku yang sangat tidak etis atau tidak sesuai dengan norma di
Indonesia
6. Tanda konotatif : remaja yang tidak berhasrat atau terangsang jika bertemu dengan perempuan perawan
4. Penanda Konotatif : jika melihat perempuan yang masih perawan remaja
laki-laki itu tidak merasakan suatu hasrat
disini bukan berupa bunyi atau suara namun lebih kepada gerakan. Kode simbolik karena dalam lirik lagu ini ada beberapa kata yang merupakan simbol seperti
gadis SMA, dimana gadis mempunyai arti anak perempuan yang belum kawin; perawan, sedangkan SMA merupakan akronim dari Sekolah Menengah Atas,
didalam lirik ini kode simboliknya adalah SMA selalu di konotasikan dengan anak perempuan yang belum kawin , perawan.
Jadi makna konotasi dari kalimat kalo ngeliat gadis SMA burungku berkicau biasa saja, adalah menjelaskan bahwa remaja laki-laki tingkat akhir
mempunyai fantasi seks yang biasa saja apabila bertemu dengan perempuan yang
masih perawan. Jelas disini, ada ketidak samaan dengan kaum remaja umumnya.
Bait 1 kalimat 4 : Tapi kalo ngeliat tante-tante suka pengen langsung keluar terbang dari sarangnya
Gambar 4.4Peta Tanda Roland Barthes bait 1 kalimat 4 Kalimat keempat dari bait pertama ini termasuk kode semik, karena
menggunakan kata tante, yang mempunyai arti adik atau kakak perempuan ayah
1. Penanda :
Tapi kalo ngeliat tante-tante suka
pengen langsung terbang keluar dari sarangnya
2. petanda : Konsep tentang tante dan keluar dari sarang
3. Tanda Denotatif : Melihat tante selalu keluar sarang 5. Petanda Konotatif : Konsep
tentang selera seks yang berbeda
6. Tanda konotatif : remaja yang apabila memandang perempuan dewasa yang agak tua selalu terangsang atau berhasrat.
4. Penanda Konotatif : seorang remaja laki-laki yang apabila melihat wanita
agak tua selalu berhasrat atau terangsang
atau ibu, panggilan untuk perempuan perempuan dewasa agak tua,namun yang dimaksud dalam lirik ini adalah panggilan untuk wanita agak tua yang umurnya
terpaut jauh, antara 30-40 tahun. Kata terbang mempunyai arti melarikan diri;
kabur, dalam lirik ini melarikan diri atau kabur merupakan gerakan yang sangat hebat dan cepat dimana gerakan itu merupakan gerakan dari kemaluan laki-laki.
Kode hermeunitik , karena menimbulkan pertanyaan tante seperti apa? apa yang terbang? Tante disini adalah perempuan yang berumuran 10 -15 tahun lebih tua
dari remaja yang akan di pertegas pada kalimat berikutnya. Sedangkan terbang yang di maksud disini adalah alat kemaluan laki-laki yang selalu ingin melakukan
hubungan seks.
Jadi makna kalimat Tapi kalo ngeliat tante-tante suka pengen langsung terbang keluar dari sarangnya merupakan sebuah ungkapan remaja yang
apabila melihat perempuan dewasa yang agak tua daripada dirinya, dan tante yang dimaksud disini adalah tante girang MILF yang membuat fantasi seksualnya
muncul dan akan berhasrat untuk melakukan hubungan seks. Ada tiga hal yang menjadi alasan pria lebih suka pada wanita yang lebih tua, diantaranya : lebih
matang, pengalaman seksual, materi, dan kontrol hasrat http:www.suarakarya-
online.comnews.html?id=182688 diakses pada 29 Desember 2009 03:22 WIB
.Pada kalimat ke empat ini jelas ada perilaku yang harusnya tidak di miliki oleh remaja pada umumnya. Mengutip dari teori konflik kultural Dari. Kartono
bahwa : “masyarakat modern yang dipenuhi perubahan yang sangat cepat ,
pergantian, perombakan dan konflik terbuka atau tersembunyi. Konflik tersebut mempersempit pilihan orang untuk mengembngkan aspirasi dan
ambisinya. Maka frustasi dalam pencapaian ambisi dan tujuan tertentu
memudahkan berkembangnya fantasi, delusi ilusi, ketegangan batin shingga timbullah gangguan tingkah laku dalam proses sosialisasi...”
Kartono,1989:208
Bait 1 kalimat 5 :Bunga Citra Lestari Titi Kamal tak membuat otak cabulku aktif berkarya
Gambar 4.5 Peta Tanda Roland Barthes bait 1 kalimat 5
Pada kalimat ini kode semik terdapat pada kata Bunga Citra Lestari Titi Kamal. Yang apabila di pahami dengan jelas merupakan nama selebritis
Indonesia yang pada tahun rilis album Kungpow Chickens III 2008 itu masih lajang, perawan. Pada kalimat ini di jadikan gambaran tentang perempuan
perawan.
Kata tak sama artinya dengan kata tak pada kalimat pertama bait pertama, lalu kata membuat bila di pisah menjadi kata me+buat, me- merupakan kata
sambung menyatakan kegiatan , buat berarti kerjakan; lakukan. Kata otak berarti
benda putih yang lunak terdapat di dalam rongga tengkorak yang menjadi pusat
1. Penanda : Bunga Citra Lestari Titi Kamal tak
membuat otak cabulku aktif berkarya
2. petanda : Konsep tentang otak cabul dan berkarya
3. Tanda Denotatif : wujud otak cabul yang sedang berkarya 5.
Petanda Konotatif
:
Konsep tentang remaja yang tidak dapat berimajinasi
kotor tentang Bunga citra lestari dan Titi Kamal sebagai simbol perawan
6. CONOTATIVE SIGN TANDA KONOTATIF : remaja yang tidak dapat berimajinasi kotor berhubungan dengan seks apabila dengan perawan
4. Penanda Konotatif : remaja yang tidak dapat berimajinasi kotor tentang Bunga
citra lestari dan Titi Kamal sebagai simbol perawan