dimana pelakunya adalah perempuan agak tua kepada anak remaja dengan tujuan senang-senang.
Bait 2 Kalimat 4 : Nanti tante kasih uang jajan
Gambar 4.10 Peta Tanda Roland Barthes bait 2 kalimat 4
Kalimat keempat bait kedua ini bila di uraikan menjadi kata nanti mempunyai arti waktu kemudian, sedangkan kata tante sama artinya dengan
kalimat keempat bait pertama. Kata kasih berarti beri, kemudian kata uang berarti
alat tukar atau standar pengukur nilai kesatuan hitungan yang sah, dikeluarkan oleh pemerintah suatu negara berupa kertas, emas, perak, atau logam lain yang
dicetak dengan bentuk dan gambar tertentu,sedangkan jajan berarti kue; bermain perempuan. Maka arti dari kalimat Nanti tante kasih uang jajan adalah waktu
kemudian akan diberi imbalan berupa kertas, emas, perak, atau logam lain yang dicetak dengan bentuk dan gambar tertentu sebagai imbalan telah bermain
1. Penanda : nanti tante kasih uang jajan
2. petanda : Konsep tentang uang jajan
3. Tanda Denotatif : wujud uang jajan 5. Petanda Konotatif : konsep
tentang pemberian uang jajan
6. Tanda konotatif : perempuan yang memberi uang kepada remaja sebagai imbalan telah melacur atau melakukan hubungan seks dengannya
4. Penanda Konotatif : perempuan yang memberi uang jajan kepada remaja
perempuan atau melacur. Perempuan dimaksud dalam lirik lagu ini adalah tante girang yang telah dijelaskan pada kalimat sebelumnya.
Jika dipahami keseluruhan pada bait kedua ini juga memiliki kode pembacaan simbolik karena terdapat kata yang memiliki arti sama muncul
berulang-ulang secara teratur sehingga menjadikan konfigurasi yang gampang
dikenali, yaitu pada kalimat ...mari sini tante kesepian...mari sini main sama tante.... Dua kalimat itu sama-sama menyatakan ajakan yang berhubungan
dengan perilaku tidak etis atau tidak wajar yang digambarkan melalui kata
kesepian dan main.
Keempat kalimat dalam bait ini menyiratkan perilaku yang tidak etis atau immoral. Dimana mempunyai makna perbuatan yang sangat tidak sesuai dengan
moral Indonesia. Tante yang dimaksud dalam lirik ini bukan hanya panggilan untuk perempuan yang agak tua, namun juga telah bersuami. Perempuan yang
telah bersuami namun masih ingin melakukan hubungan seks dengan pria lain karena merasa dirinya kesepian meskipun hanya senang-senang bisa disebut
selingkuh. Menurut Jalaludin, perselingkuhan ini hendaknya dilihat konteksnya secara benar dan tepat. Baginya, perselingkuhan menjadi sebuah tindakan yang
melanggar norma hukum dan norma agama kalau dilakukan pada masa pernikahan.
http:cetak.kompas.comreadxml2009031204343952selingkuh..picu.kdarit .
Dilain sisi, seorang remaja juga danggap berperilaku tidak etis karena lawan bermainnya bukan teman seumurannya melainkan perempuan yang berusia
terpaut jauh dari dirinya dan main disini adalah berhubungan seks. Ini jelas tidak
sesuai dengan nilai-nilai luhur dan norma budaya timur, di zaman yang modern ini kehidupan seks semakin tak terkendali karena pengaruh budaya asing
westernisasi . Kebudayaan timur yang awalnya sebagai normatif menentukan standart perilaku Indonesia menjadi tergeser dan mengakibatkan perilaku
immoral.
Pemaknaan Bait 3 : Sekalinya punya kenalan tapi teman arisan ibuku
Curi-curi kesempatan waktu ngocok nama di rumahku Pura-pura pasang muka anak baik-baik depan mereka
Padahal mata ini nakal jelalatan memandang tonjolan-tonjolan payudara Membuat air liurku menjadi menetes sampai meleleh
Bait 3kalimat 8: Sekalinya punya kenalan tapi teman arisan ibuku
Gambar 4.11 Peta Tanda Roland Barthes bait 3 kalimat 8
1. Penanda : sekalinya punya kenalan tapi