Konsep Immoral Landasan Teori

atau didengar dari media massa, karena pada umumnya mereka belum pernah mengetahui masalah seksual secara lengkap dari orangtuanya. 5. Kurangnya informasi tentang seks, orang tua baik karena ketidaktahuannya maupun karena sikapnya yang masih mentabukan pembicaraan mengenai seks dengan anak, menjadikan mereka tidak terbuka pada anak, bahkan cenderung membuat jarak dengan anak dalam masalah ini. Sarlito, 2004:151-163

2.1.8 Konsep Immoral

Nilai adalah suatu bagian dari kebudayaan. Suatu tindakan dianggap sah artinya secara moral dapat di terima kalau harmonis dengan nilai-nilai yang di sepakati dan di junjung oleh masyarakat. Didalam masyarakat yang terus berkembang, nilai senantiasa akan ikut berubah. Pergeseran nilai dalam banyak hal juga akan mempengaruhi folkways dan mores. Bagong, 2004: 55 Di pedesaan sejak berbagai siaran dan tayangan televisi swasta mulai dikenal, dengan perlahan-lahan terjadi pergeseran nilai, salah satunya adalan nilai kesopanan. Remaja yang biasanya berpakaian “ normal”, kini ikut latah berpakaian mini dan terkesan makin berani.Ada hubungan antara nilai dengan norma. Norma atau kaidah adalah aturan pedoman bagi manusia dalam berperilaku sebagai perwujudan dari nilai. Nilai yang abstrak dan normatif dijabarkan dalam wujud norma. Sebuah nilai mustahil dapat menjadi acuan berperilaku kalau tidak diwujudkan dalam sebuah norma. Dengan demikian pada dasarnya norma adalah perwujudan dari nilai. Tanpa dibuatkan norma, nilai tidak bisa praktis artinya tidak mampu berfungsi konkret dalam kehidupan sehari-hari. Setiap norma pasti mengandung nilai. Nilai sekaligus menjadi sumber bagi norma. Tanpa ada nilai tidak mungkin terwujud norma. Sebaliknya, tanpa dibuatkan norma, nilai yang hendak dijalankan itu mustahil terwujudkan. Sebagai contoh ada norma yang berbunyi “dilarang membuang sampah sembarang” atau “Buanglah sampah pada tempatnya”. Norma di atas berusaha mewujudkan nilai kebersihan. Dengan mengikuti norma tersebut diharapkan kebersihan sebagai nilai dapat terwujudkan dalam kehidupan. Ada norma lain misalnya yang berbunyi “Dilarang merokok”. Norma tersebut dimaksudkan agar terwujud nilai kesehatan. Akhirnya yang tampak dalam kehidupan dan melingkupi kehidupan kita adalah norma. Norma yang kita kenal dalam kehidupan sehari-hari ada 4 empat, yaitu sebagai berikut : 1. Norma agama,norma ini disebut juga dengan norma religi atau kepercayaan. Norma kepercayaan atau keagamaan ditujukan kepada kehidupan beriman. Norma ini ditujukan terhadap kewajiban manusia kepada Tuhan dan dirinya sendiri. Sumber norma ini adalah ajaran-ajaran kepercayaan atau agama yang oleh pengikut-pengikutnya dianggap sebagai perintah Tuhan. 2. Norma moral etik, norma ini disebut juga dengan norma kesusilaan atau etika atau budi pekerti. Norma moral atau etik adalah norma yang paling dasar. Norma moral menentukan bagaimana kita menilai seseorang. Norma kesusilaan berhubungan dengan manusia sebagai individu karena menyangkut kehidupan pribadi. Asal atau sumber norma kesusilaan adalah dari manusia sendiri yang bersifat otonom dan tidak ditujukan kepada sikap lahir, tetapi ditujukan kepada sikap batin manusia. Sanksi atau pelanggaran norma moral berasal dari diri sendiri. 3. Norma kesopanan,norma kesopanan disebut juga norma adat, sopan santun, tata krama atau norma-norma fatsoen. Norma sopan santun didasarkan atas kebiasaan, kepatuhan atau kepantasan yang berlaku dalam masyarakat. Daerah berlakunya norma kesopanan itu sempit, terbatas secara lokal atau pribadi. Sopan santun di suatu daerah tidak sama dengan daerah lain. Berbeda lapisan masyarakat, berbeda pula sopan santunnya. Sanksi atas pelanggaran norma kesopanan berasal dari masyarakat setempat. 4. Norma hukum,norma hukum berasal dari luar diri manusia. Norma hukum berasal dari kekuasaan luar diri manusia yang memaksakan kepada kita. Masyarakat secara resmi negara diberi kuasa untuk memberi sanksi atau menjatuhkan hukuman. Dalam hal ini pengadilanlah sebagai lembaga yang mewakili masyarakat resmi untuk menjatuhkan hukuman. http:j_widodo.staff.uns.ac.id Moral secara istilah adalah nilai-nilai atau norma yang menjadi pegangan bagi seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah lakunya. Sedangkan moralitas adalah sifat moral atau keseluruhan asas dan nilai yang berkenaan dengan baik dan buruk. Sedangkan istilah amoral oleh Oxford Dictionary diterangkan sebagai “ unconcerned with, out of the sparte of moral, non moral” berarti tidak berhubungan dengan konteks moral, di luar suasana etis dan non moral, sedangkan immoral dalam kamus yang sama dijelaskan sebagai “opposed to morality, morally evil ” berarti bertentangan dengan moralitas yang baik atau secara moral buruk atau tidak etis. Berten, 1993 :2-3 . Indonesia yang selalu di kenal mempunyai budaya malu kini telah terkikis oleh budaya asing. Seperti yang dikutip : Budaya malu harus terus diperkuat, karena menjadi benteng terakhir yang mampu mencegah degradasi moral bangsa Indonesia.Budaya malu adalah benteng terakhir untuk tidak melakukan suatu perbuatan yang melanggar moral, etika, norma dan hukum, kata dosen Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada UGM Daris Achmad Charris Zubair dalam Forum Komunikasi Penanggulangan Kenakalan Remaja di Yogyakarta, Rabu. kondisi bangsa Indonesia sudah saling berkebalikan yaitu banyak orang yang justru malah merasa bangga saat bisa melakukan perbuatan yang tidak baik, dan sebaliknya malu untuk berbuat baik.Ini sudah masuk ke degradasi moral, sehingga jalan yang bisa ditempuh adalah adalah menumbuhkan kebanggaan untuk berbuat baik, meskipun berisiko dan menumbuhkan rasa malu apabila melakukan perbuatan buruk, katanya. http:www.ssffmp.or.idberita22458Budaya_Malu_Harus_Diperkuat diakses pada 30 Januari 2010 pukul 01.12 WIB Dikutip juga dari Republika online Dari. Sarlito W. Sarwono, Psi dari Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, menjelaskan bahwa“Faktor yang mempengaruhi pembentukan moral, ialah pola pengasuhan orangtua, norma dan budaya, pendidikan, pergaulan dan kepribadian” http:pustaka.site90.netcontentview19 diakses pada 31 Januari 2010 pukul 23.22 WIB. Budaya asing merupakan faktor mengubah moral individu. Salah-satu contoh adalah film-film asing. Kalau remaja Indonesia memperlihatkan gaya hidup yang bebas, mereka juga akan mau mengikuti gaya dan norma ini. Gaya tersebut akan dibawa kedalam budaya remaja Indonesia dan ada kemungkinan di masa depan bahwa, norma ini bisa menjadi norma di Indonesia. Di dalam film barat tersebut, jarang ada film tanpa ciuman dimuka umum. Menurut Daris. Muhammad Zuldin, Sosiolog Agama UIN Sunan Gunung Djati Bandung, pada usia remaja, tingkat imitasinya besar, ditambah peredaran VCD porno yang dengan mudah bisa didapatkan dengan bebas dan tanpa syarat sehingga dengan mudah . http:www.infoanda.comlinksfollow.php?lh=UwALUQUABl0E

2.1.9 Pranata dan Konstruksi Sosial dalam Lirik Lagu

Dokumen yang terkait

PEMAKNAAN LIRIK LAGU “SELAMANYA INDONESIA”(Studi Semiologi Pemaknaan Lirik Lagu “Selamanya Indonesia” yang dipopulerkan oleh 21st Night).

0 6 95

PEMAKNAAN LIRIK LAGU “RINDU” (STUDI SEMIOTIK TENTANG PEMAKNAAN LIRIK LAGU “RINDU” YANG DIPOPULERKAN OLEH AGNES MONICA).

4 23 76

Pemaknaan Lirik Lagu “ Drama Keadilan “ (Studi Semiologi Terhadap Pemaknaan Lirik lagu “Drama Keadilan Yang Dipopulerkan Oleh Saykoji”).

3 13 117

REPRESENTASI “SEKSUALITAS” PADA LIRIK LAGU ” LAGU GITUAN ” (Studi Semiologi Tentang Representasi “Seksualitas” Pada Lirik Lagu ” Lagu Gituan ” Yang dipopulerkan Oleh Grup Rap KungPow Chickens Dalam Album ”Alit Da Baong”).

1 6 117

Pemaknaan Lirik Lagu Jablay (Analisis Semiotika Pemaknaan Lirik Lagu “Jablay” Yang Dipopulerkan Oleh Titi Kamal)

0 1 13

Pemaknaan Lirik Lagu Jablay (Analisis Semiotika Pemaknaan Lirik Lagu “Jablay” Yang Dipopulerkan Oleh Titi Kamal)

0 0 2

PEMAKNAAN LIRIK LAGU M.I.L.F (Studi Semiotik Pemaknaan Lirik Lagu M.I.L.F yang Dipopulerkan Grup Rap Kungpow Chickens dalam album “ Smell Like Fish Taste Like Chickens”) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pada FISIP UPN “

0 1 18

REPRESENTASI “SEKSUALITAS” PADA LIRIK LAGU ” LAGU GITUAN ” (Studi Semiologi Tentang Representasi “Seksualitas” Pada Lirik Lagu ” Lagu Gituan ” Yang dipopulerkan Oleh Grup Rap KungPow Chickens Dalam Album ”Alit Da Baong”).

0 1 16

PEMAKNAAN LIRIK LAGU “RINDU” (STUDI SEMIOTIK TENTANG PEMAKNAAN LIRIK LAGU “RINDU” YANG DIPOPULERKAN OLEH AGNES MONICA)

0 1 17

PEMAKNAAN LIRIK LAGU “SELAMANYA INDONESIA”(Studi Semiologi Pemaknaan Lirik Lagu “Selamanya Indonesia” yang dipopulerkan oleh 21st Night)

0 0 23