yang lain, kemudian kata anak berarti manusia yang masih kecil, kata baik-baik merupakan jenis perulangan yang menyatakan seolah elok; patut; teratur, kata
depan berarti hadapan, kata mereka merupakan kata ganti orang-orang yang dibicarakan. Maka makna dari kalimat pura-pura pasang muka anak baik-baik
depan mereka adalah apabila remaja itu bertemu dengan lawan jenis yang sesuai dengan seleranya maka akan pura-pura berubah menjadi anak baik-baik, anak
baik-baik disini apabila di konotasikan menjadi anak lugu yang identik dengan
tidak tahu menahu apa-apa polos dan itu menjadi kode semik pada kalimat ini.
Bait 3 kalimat 11 : Padahal mata ini nakal jelalatan memandang tonjolan- tonjolan
payudara
Gambar 4.14 Peta Tanda Roland Barthes bait 3 kalimat 11 Kalimat ke 11 ini mengandung kode proaretik, karena menggambarkan
pandangan seseorang remaja yang menjadi tidak fokus apabila melihat
1. Penanda : padahal mata ini jelalatan
memandang tonjolan- tonjolan payudara
2. petanda : Konsep tentang jelalatan dan payudara
3. Tanda Denotatif : gambar mata 5. Petanda Konotatif : konsep
tentang benjolan yang dimaksud adalah bentuk tubuh yang sangat
besar
6. Tanda konotatif : seseorang tidak fokus pandangannya karena buah dada besar
4. Penanda Konotatif : seseorang yang matanya tidak fokus yang selalu melihat
kearah benjolan-benjolan buah dada
payudara, dan itu akan dipertegas pada kalimat selanjutnya. Kata padahal
merupakan kata sambung untuk menunjukkan pertentangan antara bagian-bagian
yang dirangkaikan, kemudian kata mata berarti indaria untuk melihat; indaria penglihat, lalu kata ini merupakan kata penunjuk terhadap sesuatu yang letaknya
tidak jauh dari pembicara, dalam kalimat ini yang dimaksud adalah pelaku, sedangkan kata jelalatan mempunyai arti suka liat kesana kemari, tidak fokus.
Kata memandang berarti melihat dan memperhatikan biasanya arah dan jaraknya tetap, kemudian kata tonjolan-tonjolan merupakan kata ulang yang
mempunyai makna banyak benjolan atau jendulan, kata payudara mempunyai arti buah dada. Kode semik dalam kalimat ini adalah tonjolan payudara karena
jika di konotasikan berubah makna menjadi buah dada yang sangat besar. Maka
arti kalimat padahal mata ini jelalatan memandang tonjolan-tonjolan payudara adalah bentuk pertentangan dengan tingkah laku sebelumnya yang
telah di jelaskan pada kalimat sebelumnya, dimana seseorang menjadi tidak fokus pandangannya dan hanya melihat pada bagian tonjolan buah dada, tonjolan selalu
berhubungan dengan sesuatu yang menjadi pusat perhatian dan sifatnya selalu besar. Jelas perilaku tersebut tidak sesuai dengan norma kesopanan.
Bait 3 kalimat12 : Membuat air liurku menjadi menetes sampai meleleh
Gambar 4.15 Peta Tanda Roland Barthes bait 3 kalimat 12
Pada kalimat ke 11 terdapat kata membuat berarti menjadikan, kemudian kata air liur berarti yang keluar dari kelenjar ludah dari mulut; air ludah, kata
menjadi me+jadi berarti membuat langsung, kata menetes berarti jatuh menitik, kata sampai berarti hingga,mencapai, kata meleleh berarti mengalir
perlahan-lahan. Maka arti dari membuat airliurku menjadi menetes sampai meleleh adalah menjadikan keluarnya airludah langsung menitik hingga mengalir
perlahan-lahan. Kode semik terdapat pada kata airliur yang dikonotasikan sebagai
wujud apabila remaja itu terangsang. Apabila di signifikasikan dua tahap maka arti kalimat ini adalah remaja yang merasa terangsang yang sungguh luar biasa.
Mitosnya adalah remaja tidak akan terangsang apabila melihat perempuan yang
1. Penanda : membuat air liurku menjadi