BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian
Dalam menyampaikan ide dan kreativitas seseorang menuangkannya dengan berbagai macam cara. Misalkan saja seorang seniman pelukis
menuangkan inspirasi dan kreativitasnya menjadi sebuah lukisan. Begitu juga dengan seniman musik, mereka menuangkan ide dan kreativitasnya menjadi
sebuah armoni yang indah yang disebut lagu. Hasil kreatifitas itu dapat dinikmati oleh banyak orang dan banyak memberi manfaat.
Hal itu juga terjadi pada grup rap Kungpow Chickens. Kungpow Chickens adalah grup rap muda asal Bandung yang terdiri dari Chow Sing Che Andi
MC, Dorizzo Abdoel MC, DJ D.O.S Ican DJ, DJ Jojo DJ. Mereka terbentuk pada 1 April 2004. Pernah mengeluarkan EP album mini dengan judul
Alit Da Baong yang dinaungi oleh sebuah label independent lokal Bandung, yaitu V-Music. Dan sekarang akhirnya merilis full album dibawah naungan Nagaswara.
Kungpow Chickens adalah tongkrongan anak-anak muda yang protes atas segala sesuatu yang tampak tidak adil dikalangan pertumbuhan anak muda Indonesia.
Kita mungkin mengerutkan dahi dan mulut menganga pada saat melihat berita- berita kriminal yang mengejutkan di TV, bisa saja karena berita tentang bapak
kandung yang memperkosa anak kandungnya sendiri, musimnya anak sekolah hamil di luar nikah atau nenek di perkosa pemuda tanggung yang suka nyanyi-
nyanyi balada di depan gang. Bukannya ini karena kebebasan yang kita terima
44
dalam menghadapi pesatnya kemajuan teknologi, media-media yang sebebas dan seenaknya berhamburan di kalangan anak muda sekarang ini. Dan semudah
mendapatkan DVD vulgar bajakan, mendownload situs-situs porno di internet, mendapatkan tabloid murahan di kios-kios yang sekarang lagi rajin-rajinnya di
razia kamtib dan polisi. Semua ini karena memang kurangnya pendidikan secara formal dari orang tua dan kurangnya memahami sex education yang sebenarnya.
Kungpow Chickens mencoba untuk mengkritik realitas sosial yang tampak menutupi dan kurang memperhatikan isu masa depan anak negeri ini, terutama
masalah sex education. Inspirasi memang bisa datang dari mana saja, bahkan dari hal yang dampaknya tidak lumrah atau tabu bagi sebagian besar orang. Tapi buat
Kungpow Chickens, isu-isu macam itulah yang justru menghidupkan kreatifitas dalam bermusik. Anda bisa melihat sebuah dunia yang lebih luas lagi, jika anda
mengartikan isi album ini dengan pikiran sehat yang terbuka. http:www.nagaswara.co.idartisdet.asp?aid=15
Berawal dari dj Jojo yang sedang ngulik sebuah software untuk membuat ringtone HP, Andi, announcer acara “Hiphophooray” yang disiarkan di Ardan
105,9 FM, tertarik untuk membuat sebuah lagu yang mengambil beat yang dibuat oleh Jojo. Tidak sengaja salah satu lagu mereka diputar di acara yang dipandu
Andi ,ternyata respons dari pendengar bagus, dan akhirnya mereka membuat lagu- lagu lainnya. Sehingga jadilah sebuah mini album yang bertitel Album Ini “Alit
Da Baong”. Album ini bercerita tentang sebuah karakter rekaan anak kecil bernama Alit yang baong, jorang, dan omes. Lewat Alit, Andi menyuarakan
pendapatnya Kungpow Chickens Memang pilihan katanya terkesan jorok, kasar,
dan provokatif. Pilihan metode ini dirasa Andi perlu karena hanya dengan cara ini pendengar akan “ngeh” dengan apa yang berusaha disampaikan olehnya lewat
musiknya Kungpow Chickens. Kungpow Chicken berhasil meluncurkan lima album hingga 2010 ini. Diantaranya 1st Album : Mini Album Alit Da Baong
2004 ,2nd Album : Chickens Strike Back 2005,3rd Album : Smell Like Fish Taste Like Chickens 2008 ,4th Album : 4 Adult Ears Only 2009 dan The Last
Chickens Standing last album 2010. Setiap album Kungpow Chickens selalu mempunyai tagline yang sama
yaitu “ Dengan Bimbingan Mamah dan Papah” dimana itu ditujukan kepada orang tua dalam memperhatikan realitas anak dalam menghadapi kemajuan teknologi
dan informasi. Salah satunya dalam lirik lagu “M.I.L.F” feat Tante Eva. Lagu yang menceritakan suatu realita hidup anak muda zaman sekarang yang punya
kebiasaan atau lebih suka dengan seorang yang usianya terpaut jauh. Lagu yang mempunyai melodi yang sangat mudah diterima oleh telinga penedengar terutama
pada bagian reff, dengan dibungkus musik yang dapat membuat kaki dan tangan kita bergoyang. Single ini diharapkan mampu membuat telinga kita sedikit
mengingat dan makin menjadi akrab dengan lagu-lagu pada album sebelumnya. Semua ciptaan dari Kungpow Chickens merupakan 90 persen pengalaman
pribadi dan 10 persen merupakan curhatan dari teman. Kungpow Chickens berduet dengan tante Eva, dimana tante Eva ini di gunakan sebagai ikon dari lagu
“M.I.L.F” .
4.2 Lirik Lagu “M.I.L.F” menurut semiologi Roland Barthes