Penanda : curi-curi kesempatan waktu Penanda : pura-pura pasang muka anak

Bait 3 kalimat 9: Curi-curi kesempatan waktu ngocok nama di rumahku Gambar 4.12 Peta Tanda Roland Barthes bait 3 kalimat 9 Dalam kalimat 9 ini terdapat kode hermeunitik yang menimbulkan pertanyaan, curi kesempatan seperti apa? siapa yang mencuri dan ditujukan untuk siapa? semua itu akan di perjelas pada kalimat berikutnya. Kata curi-curi merupakan perulangan dari kata curi, berarti melakukan dengan sembunyi- sembunyi dan itu berkali-kali. Kata kesempatan berarti waktu keluasan, peluang, untuk , kemudian kata waktu berarti seluruh rangkaian saat ketika proses, perbuatan, kata ngocok berarti mengguncang, lalu kata nama merupakan kata untuk menyebut atau memanggil orang, kata di merupakan kata sambung yang menyatakan tempat, kata rumahku rumah+ku berarti bangunan untuk tempat tinggal , arti ku menyatakan kata ganti orang pertama. Maka makna dari kalimat curi-curi kesempatan waktu ngocok nama di rumahku adalah seseorang yang melakukan perbuatan dengan sembunyi dan itu

1. Penanda : curi-curi kesempatan waktu

ngocok nama di rumahku 2. petanda : Konsep tentang mencuri kesempatan 3. Tanda Denotatif : kesempatan yang di curi 5. Petanda Konotatif : konsep tentang seseorang yang melakukan kegiatan sembunyi sembunyi pada saat kegiatan lain 6. Tanda konotatif : seseorang yang melakukan perilaku immoral yaitu berupa mencuri kesempatan 4. Penanda Konotatif : seseorang yang sedang melakukan kegiatan secara tersembunyi dilakukan bekali-kali pada waktu ada yang mengguncang nama saat arisan di tempat tinggalnya. Tentu perbuatan yang apabila dilakukan sembunyi-sembunyi adalah perbuatan yang sangat tidak sopan remaja dengan orang tua tante atau tidak sesuai dengan norma kesopanan. Bait 3 kalimat 10 : Pura-pura pasang muka anak baik-baik depan mereka Gambar 4. 13 Peta Tanda Roland Barthes bait 3 kalimat 10 Kalimat kesepuluh ini mengandung kode proaretik karena menggambarkan tingkah laku seseorang apabila bertemu lawan jenis yang sesuai dengan seleranya,dimana seseorang yang dimaksud di sini adalah remaja dan lawan jenis yang sesuai dengan seleranya adalah tante yang telah di jelaskan pada kalimat sembilan bait ketiga. Kata pura-pura berarti berbuat seolah-olah, kemudian kata pasang berarti memberi, lalu kata muka berarti bagian depan kepala, dari dahi atas sampai ke dagu dan antara telinga yang satu dan telinga

1. Penanda : pura-pura pasang muka anak

baik-baik depan mereka 2. petanda : Konsep tentang muka anak baik-baik 3. Tanda Denotatif : wujud anak baik-baik 5. Petanda Konotatif : konsep tentang muka anak baik 6. Tanda konotatif : muka anak baik identik dengan muka yang tidak tahu apa- apa polos 4. Penanda Konotatif : seseorang yang memberi muka anak baik di hadapan perempuan MILF yang lain, kemudian kata anak berarti manusia yang masih kecil, kata baik-baik merupakan jenis perulangan yang menyatakan seolah elok; patut; teratur, kata depan berarti hadapan, kata mereka merupakan kata ganti orang-orang yang dibicarakan. Maka makna dari kalimat pura-pura pasang muka anak baik-baik depan mereka adalah apabila remaja itu bertemu dengan lawan jenis yang sesuai dengan seleranya maka akan pura-pura berubah menjadi anak baik-baik, anak baik-baik disini apabila di konotasikan menjadi anak lugu yang identik dengan tidak tahu menahu apa-apa polos dan itu menjadi kode semik pada kalimat ini. Bait 3 kalimat 11 : Padahal mata ini nakal jelalatan memandang tonjolan- tonjolan payudara Gambar 4.14 Peta Tanda Roland Barthes bait 3 kalimat 11 Kalimat ke 11 ini mengandung kode proaretik, karena menggambarkan pandangan seseorang remaja yang menjadi tidak fokus apabila melihat

1. Penanda : padahal mata ini jelalatan

Dokumen yang terkait

PEMAKNAAN LIRIK LAGU “SELAMANYA INDONESIA”(Studi Semiologi Pemaknaan Lirik Lagu “Selamanya Indonesia” yang dipopulerkan oleh 21st Night).

0 6 95

PEMAKNAAN LIRIK LAGU “RINDU” (STUDI SEMIOTIK TENTANG PEMAKNAAN LIRIK LAGU “RINDU” YANG DIPOPULERKAN OLEH AGNES MONICA).

4 23 76

Pemaknaan Lirik Lagu “ Drama Keadilan “ (Studi Semiologi Terhadap Pemaknaan Lirik lagu “Drama Keadilan Yang Dipopulerkan Oleh Saykoji”).

3 13 117

REPRESENTASI “SEKSUALITAS” PADA LIRIK LAGU ” LAGU GITUAN ” (Studi Semiologi Tentang Representasi “Seksualitas” Pada Lirik Lagu ” Lagu Gituan ” Yang dipopulerkan Oleh Grup Rap KungPow Chickens Dalam Album ”Alit Da Baong”).

1 6 117

Pemaknaan Lirik Lagu Jablay (Analisis Semiotika Pemaknaan Lirik Lagu “Jablay” Yang Dipopulerkan Oleh Titi Kamal)

0 1 13

Pemaknaan Lirik Lagu Jablay (Analisis Semiotika Pemaknaan Lirik Lagu “Jablay” Yang Dipopulerkan Oleh Titi Kamal)

0 0 2

PEMAKNAAN LIRIK LAGU M.I.L.F (Studi Semiotik Pemaknaan Lirik Lagu M.I.L.F yang Dipopulerkan Grup Rap Kungpow Chickens dalam album “ Smell Like Fish Taste Like Chickens”) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pada FISIP UPN “

0 1 18

REPRESENTASI “SEKSUALITAS” PADA LIRIK LAGU ” LAGU GITUAN ” (Studi Semiologi Tentang Representasi “Seksualitas” Pada Lirik Lagu ” Lagu Gituan ” Yang dipopulerkan Oleh Grup Rap KungPow Chickens Dalam Album ”Alit Da Baong”).

0 1 16

PEMAKNAAN LIRIK LAGU “RINDU” (STUDI SEMIOTIK TENTANG PEMAKNAAN LIRIK LAGU “RINDU” YANG DIPOPULERKAN OLEH AGNES MONICA)

0 1 17

PEMAKNAAN LIRIK LAGU “SELAMANYA INDONESIA”(Studi Semiologi Pemaknaan Lirik Lagu “Selamanya Indonesia” yang dipopulerkan oleh 21st Night)

0 0 23