Teknik Pengumpulan Data. Teknik Analisis Data

14. Jenis judul ”Kasus SISMINBAKUM: Ada Apa Dengan Hendarman” adalah jenis Arial 15. Tulisan Tempo Penempatan sebuah tanda menjadi ikon, indeks, dan simbol tergantung dari kebutuhan dan sudut pandang khalayak point of interest yang memaknainya. Sehingga penempatan tanda-tanda dalam ilustrasi cover ”Kasus SISMINBAKUM: Ada Apa Dengan Hendarman” di atas, yang mana sebagai ikon, yang mana sebagai indeks, dan yang mana sebagai simbol tersebut hanya sebatas subjektifitas peneliti, bukan menjadi suatu yang mutlak, karena hal ini kembali lagi kepada sudut pandang khalayak yang mempresentasikan sikap negatif Jaksa Agung pad ilustrasi cover ”Kasus SISMINBAKUM: Ada Apa Dengan Hendarman” pada cover majalah Tempo sesuai dengan kebutuhan masing-masing

3.4 Teknik Pengumpulan Data.

Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui pengamatan secara langsung ilustrasi cover ”Kasus SISMINBAKUM: Ada Apa Dengan Hendarman” yang terdapat pada cover majalah Tempo edisi 2-8 Agustus 2010. Pengumpulan data dalam penelitian ini, melalui penggunaan bahan dokumenter seperti majalah, study keperpustakaan, bahan-bahan yang dapat dijadikan referensi serta penggunaan internet. Selanjutnya data-dat akan dianalisis berdasarkan landasan teori semiotik Pierce dan data dari penelitian ini kemudian akan digunakan untuk mengetahui penafsiran representasi sikap negatif Jaksa Agung pada ilustrasi cover ”Kasus SISMINBAKUM: Ada Apa Dengan Hendarman” yang terdapat pada cover majalah tempo edisi 2-8 Agustus 2010.

3.5 Teknik Analisis Data

Analisis Semiotika pada corpus penelitian pada ilustrasi cover ”Kasus SISMINBAKUM: Ada Apa Dengan Hendarman” setelah melalui tahapan pengkodean maka selanjutnya peneliti akan menginterpretasikan tanda-tanda tersebut untuk ditahui pemaknaannya. Terkait dalam penelitian ini, untuk mengetahui isi pesan dalam karikatur suatu pembaca, peneliti mengamati signs atau system tanda yang tampak dalam iklan, kemudian memaknai dan menginterpretasikannya dengan menggunakan metode semiotik Pierce, yang terdiri dari: 1. Obyek Adalah gambar atau karikatur itu sendiri. Obyek dalam penelitian ini adalah ilustrasi cover ”Ada Apa Dengan Hendarman” di cover majalah Tempo edisi 2-8 Agustus. 2. Sign Adalah segala sesuatu tanda yang ada pada ilustrasi cover ini. Sign dalam penelitian ini adalah sikap negatif Jaksa Agung, ekspresi dari Jaksa Agung, Jaksa agung yang memegang sapu dan handuk kecil, background warna orange, seekor kecoak yang menempel pada sapu, sampah yang dibuang di bawah karpet, tempat sampah yang kosong dengan posisi terjatuh, adanya foto Hary Tanoesoedibjo di bawah karpet 3. Interpretant Adalah tanda yang ada dalam benak seseorang tentang obyek yang dirujuk sebuah tanda. Interpretant dalam penelitian ini adalah hasil interpretasi dari peneliti. Berdasarkan obyeknya Pierce membagi tanda atas ikon icon, indeks index, dan simbol symbol. Ketiga kategori tersebut dapat digambarkan sebagai berikut: 1. Ikon icon Adalah tanda yang hubungan antara penanda dan petandanya bersifat bersamaan bentuk alamiah. Atau dengan kata lain, ikon adalah hubungan antara tanda dan objek atau acuan yang bersifat kemiripan. Ikon pada cover majalah Tempo adalah tokoh Jaksa Agung Hendarman Supandji, foto Hary Tanoesoedibjo, dan gumpalan sampah yang mirip hewan tikus 2. Indeks index Adalah tanda yang menunjukkan adanya hubungan alamiayah antara tanda dan penanda yang bersifat kausal atau hubungan sebab akibat, atau tanda yang langsung mengacu pada kenyataan. Indeks pada ilustrasi cover dalam cover majalah Tempo edisi 2-8 Agustus 2010 adalah pose dan ekspresi jaksa Agung Hendarman, serta tulisan ”Kasus Sisminbakum: Ada Apa Dengan Hendarman” 3. Simbol symbol Adalah tanda yang menunjukkan hubungan alamiah antara penanda dengan petandanya. Hubungan diantaranya bersifat abitrer atau semena, hubungan berdasarkan konvensi perjanjian masyarakat. Simbol dalam ilustrasi cover ”Ada Apa Dengan Hendarman” pada cover majalah Tempo edisi 2-8 Agustus 2010 ini adalah background cover yang berwarna orange, background ruangan kantor, kecoa, kursi kerja, sapu, sepatu, kacamata, baju safari, posisi sampah yang dibuang dibawah karpet, rak buku, buku, handuk kecil, sampah yang kosong dengan posisi terjatuh, jenis huruf pada judul “Kasus SISMINBAKUM: Ada Apa Dengan Hendarman” adalah Aria, tulisan “kongkalikong tanah komplek senayan”, tulisan “bensin bermasalah siapa yang salah”, tulisan “edisi 2-8 Agustus 2010”, tulisan “berita mingguan” dan tulisan “Rp27.000”, Barkode, Simbol TEMPO 51

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian dan Penyajian Data

4.1.1. Ilustrasi Cover Majalah Tempo

Ilustrasi cover majalah Tempo edisi 2-8 Agustus 2010 yang berjudul ”Kasus SISMINBAKUM: Ada Apa Dengan Hendarman”, menjadi objek dalam penelitian ini. Ilustrasi cover yang berjudul ”Ada Apa Dengan Hendarman” ini adalah sebagai suatu reaksi atau refleksi terhadap fenomena yang sedang berkembang dan menonjol di kalangan masyarakat, tentang sikap Jaksa Agung Hendarman dalam menjalankan tugasnya sebagai Jaksa Agung, dimana Kejaksaan dianggap sebagai tempat makelar hukum. Ilustrasi cover ini terdiri dari pesan visual dan pesan verbal dimana pesan visual ini berupa gambar sosok Jaksa Agung Hendarman Supanji yang sedang duduk kecapekan di kursi kerjanya. Dengan posisi tangan kanan membasuh muka dengan handuk kecil dan tangan sebelah kiri memegang sapu, sapu tersebut terlihat dihinggapi seekor kecoa. Terdapat pula sampah yang dibuang di bawah karpet ruang kerjanya, pada sampah tersebut terdapat foto Hary Tanoesoedibjo selaku adik dari tersangka kasus SISMINBAKUM Hartono Tanoesoedibjo. Dan terdapat pula tempat sampah yang kosong dengan posisi terjatuh. Sedangkan pada background terdapat ruang kerja dengan rak buku yang tersusun rapi. Serta dominan warna orange. Sedangkan pesan verbal yang terdapat pada ilustrasi sampul depan dengan tulisan “Kasus SISMINBAKUM: Ada Apa Dengan Hendarman”yang ada di bagian bawah kanan di cover majalah Tempo edisi 2-8 Agustus 2010.

Dokumen yang terkait

Perbandingan Makna Korupsi pada Ilustrasi Sampul antara Majalah Gatra dan Tempo Tahun 2013

0 6 119

PEMAKNAAN ILUSTRASI BERPACU UNTUK RI – 1 (Studi Semiotika Pemaknaan Ilustrasi “Berpacu Untuk RI – 1” Pada Cover Majalah Tempo Edisi 30 April – 6 Mei 2012).

0 0 189

PEMAKNAAN COVER PADA MAJALAH TEMPO (Studi Semiotik Pemaknaan Revolusi Pada Cover Majalah TEMPO Edisi 7 - 13 Februari 2011).

1 3 74

REPRESENTASI SKANDAL POLITIK DALAM COVER MAJALAH TEMPO (Studi Semiotik Representasi Skandal Politik Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Dalam Cover Majalah TEMPO Edisi 28 Februari- 6 Maret 2011).

1 3 87

Pemaknaan karikatur “Artalyta Suryani” Pada Cover Majalah Tempo (Studi semiotik Terhadap Cover Majalah Tempo Edisi Januari 2010). SKRIPSI.

2 9 79

Pemaknaan Cover Majalah TEMPO (Studi Semiotik Pemaknaan Redenominasi Pada Cover Majalah TEMPO Edisi 9 – 15 Agustus 2010).

2 4 79

Pemaknaan Cover Majalah TEMPO (Studi Semiotik Pemaknaan Redenominasi Pada Cover Majalah TEMPO Edisi 9 – 15 Agustus 2010).

0 1 19

REPRESENTASI SIKAP NEGATIF JAKSA AGUNG HENDARMAN PADA ILUSTRASI COVER MAJALAH TEMPO (Studi Semiotika Terhadap Representasi Sikap Negatif Jaksa Agung Pada Ilustrasi Cover Majalah Tempo edisi 2-8 Agustus 2010)

0 0 21

KATA PENGANTAR - Pemaknaan karikatur “Artalyta Suryani” Pada Cover Majalah Tempo (Studi semiotik Terhadap Cover Majalah Tempo Edisi Januari 2010). SKRIPSI

0 0 17

REPRESENTASI SKANDAL POLITIK DALAM COVER MAJALAH TEMPO (Studi Semiotik Representasi Skandal Politik Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Dalam Cover Majalah TEMPO Edisi 28 Februari- 6 Maret 2011)

0 0 19