Semiotika Charles S. Pierce

3. Budaya Lingkungan dimana tanda dan kode berada. Kode dan lambang tersebut segala sesuatunya tidak mudah lepas dari latar belakang budaya dimana tanda dan lambang itu digunakan. Dalam semiotik model yang digunakan dapat berasal dari dari berbagi ahli, seperti Saussure, Pierce dan sebagainya. Pada penelitian ini yang akan digunakan adalah model semiotik milik Pierce, karena adanya kelebihan yang dimiliki yaitu tidak mengkhususkan analisisnya pada studi linguistik. Tampilan iklan yang muncul di berbagai media tersebut terdapat berbagai macam tanda yang dibuat oleh pengiklan dalam usahanya untuk memberikan pesan atau informasi bagi khalayak berupa karikatur. Berbagai macam tanda itulah yang hendak dikaji dalam sebuah tampilan iklan melalui pendekatan semiotika.

2.1.17 Semiotika Charles S. Pierce

Semiotik untuk media massa tidak hanya terbatas sebagai kerangka teori, namun sekaligus sebagai metode analisis Sobur, 2004:83. Bagi Pierce tanda ” is something which stand to somebody for somthing in some respect or capacity”. Kita misalnya dapat menjadikan teori segitiga makana triangle meaning menurut Piaerce salah satu bentuk tanda adalah kata. Sedangkan objek adalah suatu yang dirujuk tanda. Sesuatu yang digunakan agar tanda dapat berfungsi, oleh Pierce disebut ground, object dan interpretant Sobur, 2004:41. Sementara itu interpretant adalah tanda yang ada dalam benak seseorang tentang obyek yang dirujuk sebuah tanda. Apabila ketiga elemen makna itu berinteraksi dalam benak seseorang, maka munculah makna tentang sesuatu yang diwakili oleh tanda tersebut. Makna adalah persoalan bagaimana makna muncul dari sebuah tanda ketika tanda itu digunakan orang pada waktu berkomunikasi Barthes dalam Kurniawan, 2008:37 Charles S. Piece membagi antara tanda dan acuannya tersebut menjadi tiga kategori yaitu: ikon, indeks, dan simbol adalah tanda yang hubungan antara penanda dan penandanya bersifat bersamaan bentuk alamiah. Atau dengan kata lain ikon adalah hubungan antara tanda obek atu acuan bersifat kemiripan, misalnya, potret dan peta. Indeks adalah tanda yang menunjuk adanaya hubungan alamiah antara tanda dengan penanda yang bersifat kausal atau hubungan sebab akibat, atau tanda yang langsung , mengacu pada kenyataan. Contoh yang paling jelas ialah asap sebagai tanda adanya api. Tanda dapat pula mengacu pada denotatum melalui konvensi. Tanda seperti itu adalah tanda kontrovesional yang biasa disebut simbol tanda yang merujuk hubungan alamiah antara penanda dan petandanya. Hubungan diatara bersifat arbintrer atau semena, hubungan berdasarkan konvensi atau perjanjian masyarakat Sobur, 2004:42. Hubungan segitiga makna Pierce lazimnya ditampilkan dalamgambar berikut ini: Fieske dalam Sobur,2001:885 Sign Interpretant Object Gambar 2.1 Hubungan Tanda, Objek dan Interpretant Pierce Charles S Pierce membagi antara tanda dan acuannya tersebut menjadi tiga kategori, yaitu ikon, indeks, dan simbol. Ketiga kategori tersebut digambarkan dalam sebuah model segitiga sebagai berikut: Icon Index Symbol Gambar 2.2 Model Kategori Tanda Oleh Pierce

2.2 Kerangka Berfikir

Setiap individu mempunyai latar belakang yang berbeda-beda dalam memaknai sesuatu peristiwa atau objek. Hal ini dikarenakan adanya pengalaman Field Of Experience dan pengetahuan Field Of Preference yang berbeda-beda para individu tersebut. Begitu juga peneliti dalam hal memekanai tanda dan

Dokumen yang terkait

Perbandingan Makna Korupsi pada Ilustrasi Sampul antara Majalah Gatra dan Tempo Tahun 2013

0 6 119

PEMAKNAAN ILUSTRASI BERPACU UNTUK RI – 1 (Studi Semiotika Pemaknaan Ilustrasi “Berpacu Untuk RI – 1” Pada Cover Majalah Tempo Edisi 30 April – 6 Mei 2012).

0 0 189

PEMAKNAAN COVER PADA MAJALAH TEMPO (Studi Semiotik Pemaknaan Revolusi Pada Cover Majalah TEMPO Edisi 7 - 13 Februari 2011).

1 3 74

REPRESENTASI SKANDAL POLITIK DALAM COVER MAJALAH TEMPO (Studi Semiotik Representasi Skandal Politik Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Dalam Cover Majalah TEMPO Edisi 28 Februari- 6 Maret 2011).

1 3 87

Pemaknaan karikatur “Artalyta Suryani” Pada Cover Majalah Tempo (Studi semiotik Terhadap Cover Majalah Tempo Edisi Januari 2010). SKRIPSI.

2 9 79

Pemaknaan Cover Majalah TEMPO (Studi Semiotik Pemaknaan Redenominasi Pada Cover Majalah TEMPO Edisi 9 – 15 Agustus 2010).

2 4 79

Pemaknaan Cover Majalah TEMPO (Studi Semiotik Pemaknaan Redenominasi Pada Cover Majalah TEMPO Edisi 9 – 15 Agustus 2010).

0 1 19

REPRESENTASI SIKAP NEGATIF JAKSA AGUNG HENDARMAN PADA ILUSTRASI COVER MAJALAH TEMPO (Studi Semiotika Terhadap Representasi Sikap Negatif Jaksa Agung Pada Ilustrasi Cover Majalah Tempo edisi 2-8 Agustus 2010)

0 0 21

KATA PENGANTAR - Pemaknaan karikatur “Artalyta Suryani” Pada Cover Majalah Tempo (Studi semiotik Terhadap Cover Majalah Tempo Edisi Januari 2010). SKRIPSI

0 0 17

REPRESENTASI SKANDAL POLITIK DALAM COVER MAJALAH TEMPO (Studi Semiotik Representasi Skandal Politik Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Dalam Cover Majalah TEMPO Edisi 28 Februari- 6 Maret 2011)

0 0 19