d. Dilakukan pengaturan pH slurry pati asetat sampai dicapai 8,0
dengan penambahan NaOH 0,3 M e.
Selanjutnya dilakukan penyaringan dengan menggunakan kertas
ihasilkan dilakukan pengguilingan dengan blender
emudian dilakukan analisa kadar air, swelling power , sullubility, ketahanan pati terhadap
suhu tinggi, foto sebaran granula pati. saring sehingga diperoleh cake dan filtrat. Filtrat yang diperoleh
dibuang. f.
Cake yang diperoleh dilakukan pencucian dengan aquadest sebanyak empat kali.
g. Cake yang diperoleh dari hasil pencucian dilakukan pengeringan
dengan oven suhu 70 C sehingga dihasilkan tepung. h.
Tepung yang d dan pengayakan dengan ukuran 80 mesh sehingga diperoleh pati
jagung asetat. i.
Pati jagung asetat yang dihasilkan k
Air 375 ml Pencampuran
Pati Jagung 75 gram Slurry pati jagung
Pengaturan pH 8
Acetilasi suhu 45
Lama enit,90
menit, 105 menit perendaman 75 m
Pengaturan pH 5 NaOH
NaOH
Kosentrasi asam asetat ;1,0 ; 2,0 ; 3,0
0,0
filtrat Penyaringan
Pengeringan Oven suhu 70° C selama 3 jam
Penggilingan
Pati jagung asetat
Gambar 6. Diagram alir pembuatan pati jagung asetat cake
Analisa :
Kadar air
Swelling power
Viskositas
solubility
Ketahanan Pati pada suhu tinggi
Perlakuan terbaik :
Poto sebaran granula pati filtrat
aquades cake
Pencucian
Pengayakkan 80 Mesh
Perlakuan Terbaik Aplikasi Pembuatan Cookies
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Analisa Pati Jagung Asetat
1. Kadar Air
Berdasarkan hasil analisis ragam Lampiran 2, menunjukkan adanya interaksi nyata p
≤0,05 antara perlakuan kosentrasi asam asetat dan lama perendaman terhadap kadar air pati jagung manis terasetilasi. Masing–masing
perlakuan berpengaruh nyata terhadap kadar air. Nilai rata – rata kadar air jagung manis terasetilasi dengan kosentrasi asam asetat dan lama perendaman terhadap
kadar air pati jagung manis terasetilasi ditunjukkan pada Tabel 2. Tabel 2. Nilai rata-rata kadar air pati jagung manis terasetilasi dengan perlakuan
kosentrasi asam asetat dan lama perendaman.
Perlakuan Konsentrasi
Asam Asetat Lama
perendaman menit
Rerata Kadar air
DMRT 5 Notasi
75 90
105 9.5180
9.8575
9.9550
- 0.0535808
0.0561651
a b
c
1 75
90
105 10.2790
10.6760 10.8400
0.0575434 0.0585771
0.0592662 d
e f
2 75
90
105 11.2745
11.6250 11.7510
0.0596108 0.0599554
0.0601276 g
h
i 3
75 90
105 12.2325
12.4375 12.7720
0.0602999 0.0603172
0.0637456 j
k l
27
Pada Tabel 2 dapat di lihat bahwa kadar air pati jagung terasetilasi berkisar antara 9, 518 hingga 12,772 . Kadar air terendah terdapat pada perlakuan
kosentrasi asam asetat 0 dan lama perendaman 75 menit adalah 9, 518 . Sedangkan kadar air tertinggi terdapat pada perlakuan kosentrasi asam asetat 3 dan
lama perendaman 105 adalah 12.772 . Grafik hubungan antara konsentrasi asam asetat dan lama perendaman dapat di lihat pada Gambar 7.
Gambar 7 . Hubungan kosentrasi asam asetat dan lama fermentasi terhadap kadar air pati jagung manis terasetilasi.
Dari Gambar 7 menunjukan bahwa semakin tinggi kosentrasi asam asetat maka semakin besar pula kadar air pati jagung manis termodifikasi hal ini di
sebabkan lama perendaman antara pati dan asam asetat semakin banyak pula jumlah asam asetat yang tersedia untuk beraksi dan menstitusi gugus hidroksil OH - pati.
Menurut Fanita 2008, Peningkatan kadar air terhadap pati termodifikasi dengan perlakuan konsentrasi CH3COOH dan lama kontak antara pati dan air