Analisa Keputusan Analisa Pati Jagung Manis Terasetilasi dari Perlakuan Terbaik

Gambar 12 : Bentuk granula pati jagung tanpa perlakuan Pembesaran 100x Gambar 10 : Bentuk granula pati jaagung manis terasetilasi Pembesaran 100x Pada Gambar 9 dapat di lihat bahwa bentuk granula pati jagung manis tanpa modifikasi adalah bulat, tidak beraturan dan jarak antar molekul pati berhimpitan. Sedangkan pada Gambar 10 terlihat granula pati jagung manis terasetilasi dengan CH3COOH lebih merenggang dan molekul pati pun merenggang. Hal ini di sebabkan adanya kosentrasi CH3COOH daan lama perendaman menyebabkan struktur granula pati menjadi renggang membuat ikatan dari granula pati semakin lemah untuk menahan air yang masuk dan air yang keluar dengan kenampakan seperti itu dapat terlihat bahwa pati mengalami modifikasi. Keunggulan sifat fisika kimia yang di miliki oleh pati terasetilasi adalah peningkatan swelling power pengembangan pati dan persen sollubilyti kelarutan dan penurunan viskositas bila dipanaskan di bandingkan pati alami Artiani, 2009

D. Analisis Finansial

1. Kapasitas Produksi Kapasitas produksi direncanakan tiap tahun memerlukan bahan baku jagung sebanyak 1733333 kg, asam asetat 2356 ℓ dan sebanyak NaOH 377 kg. Setelah diolah akan menghasilkan 156.000kgtahun pati jagung manis terasetilasi. 2. Biaya Produksi Biaya produksi merupakan biaya yang di keluarkan untuk menjalankan suatu uasaha. Biaya tetap adalah biaya-biaya yang terdiri dalam jangka waktu tertentu tidak berubah mengikuti perubahan tingkat produksi biaya tetap bersifat konsisten pada relevan range tertentu.Biaya tetap adalah biaya yang besarnya berubah sejalan tingkat produksi yang di hasilkan. Secara singkat total biaya produksi pertahun dari industri pati jagung manis terasetilasi adalah sebagai berikut. Total biaya produksi = Biaya tetap + Biaya Produksi Langsung = Rp.138.261.918 + Rp 1.110.874.758 = Rp. 1.249.136.676 3. Harga Pokok Produksi Berdasarkan kapasitas produksi tiap tahun dan biaya produksi tiap tahun, maka dapat diketahui harga pokok perkilo gram. Harga Pokok = Total biaya produksi Kapasitas produksi per tahun Rp. 1.249.136.676 Rp. 156.000 = Rp. 8.018,82 4. Harga Jual Produksi Harga jual di peroleh berdasarkan dari harga pokok, harga produk selain di pasaran dan juga keuntungan yang ingin di capai 20 dari harga pokok. Pajak 10 dari harga jual. Harga Jual = Harga pokok +Keuntungan 20 + Pajak 10 = Rp. 8.018,82 + Rp. 1603,7689 + Rp. 801,882 = Rp. 10.424 ≈ Rp. 10.500,- 5. Break Even Point Break Even Point menunjukkan nilai total aneka pendapatan sesama dengan pengeluaran. Kriteria ini di gunakan untuk menentukan jumlah penghasilan yang harus dicapai sampai terjadi titik impas antara pendapatan dan pengeluaran. Hasil BEP dapat di lihat di Lampiran . a BEP = 4.105.810,54 Unit Tahun b BEP = 26,32 c BEP = Rp. 431.110.106,26 6. Pay back Period Payback period menggambarkan panjangnya waktu yang di perlukan agar dan yang tertanam dalam suatu investasi dapat di peroleh kembali seluruhnya. Payback