Kadar Air Analisa Pati Jagung Asetat
Pada Tabel 2 dapat di lihat bahwa kadar air pati jagung terasetilasi berkisar antara 9, 518 hingga 12,772 . Kadar air terendah terdapat pada perlakuan
kosentrasi asam asetat 0 dan lama perendaman 75 menit adalah 9, 518 . Sedangkan kadar air tertinggi terdapat pada perlakuan kosentrasi asam asetat 3 dan
lama perendaman 105 adalah 12.772 . Grafik hubungan antara konsentrasi asam asetat dan lama perendaman dapat di lihat pada Gambar 7.
Gambar 7 . Hubungan kosentrasi asam asetat dan lama fermentasi terhadap kadar air pati jagung manis terasetilasi.
Dari Gambar 7 menunjukan bahwa semakin tinggi kosentrasi asam asetat maka semakin besar pula kadar air pati jagung manis termodifikasi hal ini di
sebabkan lama perendaman antara pati dan asam asetat semakin banyak pula jumlah asam asetat yang tersedia untuk beraksi dan menstitusi gugus hidroksil OH - pati.
Menurut Fanita 2008, Peningkatan kadar air terhadap pati termodifikasi dengan perlakuan konsentrasi CH3COOH dan lama kontak antara pati dan air
menyebabkan struktur pati menjadi lebih renggang, sehingga sel pati mudah menyerap air dan pati menjadi lebih mengembang.
2.Swelling Power Kekuatan Pembengkakan
Berdasarkan hasil analisis ragam Lampiran 3, menunjukkan adanya interaksi yang nyata p
≤ 0,05 antara perlakuan kosentrasi asam asetat dan lama perendaman serta masing-masing perlakuan berpengaruh nyata p
≤ 0,05 terhadap swelling power kekuatan pembengkakan pada pati jagung manis teasetilasi.Rerata Swelling
power kekuatan pebengkakan dapat di lihat pada Tabel 3. Pengaruh konsentrasi asam asetat dan lama perendaman terhadap swelling power kekuatan pembengkakan
pati jagung manis terasetilasi di tunjukkan pada Gambar 8. Tabel 3. Nilai rata-rata swelling power kekuatan pembengkakan pati jagung manis
terasetilasi dengan perlakuan kosentrasi asam asetat dan lama perendaman.
Perlakuan Konsentrasi
Asam Asetat Lama
perendaman menit
Rerata Swelling
power DMRT 5
Notasi 75
90
105 10.395
10.605 10.835
- 0.05619
0.05890
a b
c
1 75
90
105 16.160
16.315 16.650
0.06034 0.06143
0.06215 d
e f
2 75
90
105 17.145
17.420 17.585
0.06251 0.06287
0.06305 g
h
i 3
75 90
105 18.255
18.580 18.725
0.06323 0.06325
0.06685 j
k l
Pada table 3 dapat di lihat bahwa swelling power kekuatan pemekaran berkisar antara 10.395 dan 18.725 . Swelling power kekuatan pemekaran
terendah pada kosentrasi asam asetat 0 dan lama perendaman 75 menit dengan swelling power kekuatan pemekaran adalah 10, 395 sedangkan kosentrasi
tertinggi pada kosentrasi asam asetat 3 dan lama perendaman 105 menit adalah 18,725 .
Gambar 8 : Hubungan kosentrasi asam asetat dan lama perendaman terhadap swelling power kekuatan pembengkakan .
Dari Gambar 8 terlihat bahwa swelling power terendah pada perlakuan asam asetat 0 dan lama perendaman 75 menit yaitu 10, 395 sedangkan
swelling power tertinggi pada kosentrasi asam asetat 3 dan lama perendaman 105 menit adalah 18, 275 hal ini disebabkan semakin tinggi kosentrasi asam
asetat dan semakin lama waktu perendaman, semakin besar pula swelling power pati jagung manis terasetilasi.Hal ini disebabkan keberadaan amilosa yang
merupakan komponen penyusun pati, semakin tinggi kosentrasi asam asetat dan lama perendaman, semakin banyak pula amilosa yang tereduksi.
Menurut Ayu 2009 swelling power sangat dipengaruhi oleh keberadaan amilosa sebagai salah satu komponen penyusun pati.Semakin lama waktu reaksi
maka semakin banyak amilosa yang tereduksi. Penurunan jumlah amilosa tersebut menyebabkan kenaikan swelling power.
Modifikasi dengan asam prinsipnya adalah memotong ikatan £ - 1,4 – glukosida dan £ - 1,6 – glukosida dari amilopektin, sehingga ukuran pati
menjadi lebih kecil dan meningkatkan kapasitas granula pati untuk menjadi gel.Peningkatan amilosa akan meningkatkan kapasitas granula pati dalam
kemampuannya untuk menyerap air dan mengembang Anonymous, 2007.