Pelaksanaan Penelitian Deskripsi Subjek Penelitian

55 menggunakan perhitungan manual. Berikut adalah penghitungan manual yang digunakan peneliti dalam mencari Mean Teoritik MT: MT = = = = = 100 Berdasarkan hasil perhitungan manual diatas, maka dapat diketahui bahwa nilai Mean Teoritis MT yang didapatkan adalah 100. Peneliti selanjutnya melakukan uji one sample t-test untuk melihat perbedaan nilai Mean Teoritis MT dan Mean Empiris ME. Tabel 9 merupakan tabel deskripsi hasil Mean Empiris dan Mean Teoritis yang diperoleh peneliti dalam penelitian berdasarkan hasil analisis one sample t-test : Tabel 9 Hasil Mean Empiris dan Mean Teoritis Jenis Kelamin N Mean Empiris Mean Teoritis SD p Laki-laki 80 94.6375 100 11.78606 .000 Perempuan 80 93.1125 100 12.77977 .000 56 Berdasarkan data pada mahasiswa laki-laki dan perempuan diperoleh nilai p sebesar 0,000 p 0,05, sehingga menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan. Berdasarkan analisis tersebut dapat dikatakan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara Mean Empiris ME dan Mean Teoritis MT. Artinya, baik mahasiswa laki-laki M= 94,6375, maupun mahasiswa perempuan M= 93,1125, memiliki nilai Mean Empiris ME yang lebih rendah daripada Mean Teoritis MT=100. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa keduanya memiliki tingkat prokrastinasi yang termasuk rendah.

D. Uji Asumsi

1. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan oleh peneliti dengan maksud untuk mengetahui sebaran data bersifat normal atau tidak Santoso, 2010. Persebaran data dikatakan normal apabila memiliki nilai p 0,05 dan dikatakan tidak normal apabila memiliki nilai p 0,05 Santoso, 2010. Peneliti melakukan uji normalitas menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov dalam SPSS mengingat jumlah subjek yang lebih dari 50. Berikut adalah tabel uji normalitas yang dilakukan oleh peneliti: 57 Tabel 10 Hasil Uji Normalitas Jenis Kelamin N P Keterangan Laki-laki 80 0,2 Normal Perempuan 80 0,2 Normal Berdasarkan tabel tersebut, didapatkan taraf signifikansi uji normalitas untuk data pada subjek laki-laki sebesar 0,2 dan perempuan sebesar 0,2 sehingga dapat dikatakan bahwa persebaran datanya normal.

2. Uji Homogenitas

Setelah uji normalitas, peneliti melakukan uji homogenitas untuk melihat apakah varians yang digunakan sama pada sampel penelitian. Pengujian homogenitas dilakukan dengan Lavene Test dalam SPSS. Data dapat dikatan mempunyai varians yang sama apabila memiliki nilai p 0,05 dan dikatakan tidak sama apabila memiliki nilai p 0,05. Berikut adalah tabel homogenitas yang dilakukan oleh peneliti: Tabel 11 Hasil Uji Homogenitas Lavene’s Test for Equality of Variances F Sig Equal variances assumed 1,295 0,257 58 Berdasarkan tabel tersebut, didapatkan taraf signifikansi sebesar 0,257 p 0,05 sehingga dapat dikatan bahwa data tersebut memiliki varians yang sama karena memiliki nilai p 0,05.

E. Uji Hipotesis

Dalam penelitian ini, uji hipotesis dilakukan menggunakan uji t melalui uji Independent Sample t-Test dalam SPSS 19 for Windows. Hipotesis dalam penelitian ini adalah mahasiswa laki-laki memiliki tingkat prokrastinasi akademik yang lebih rendah dibandingkan dengan mahasiswa perempuan. Oleh karena berdasarkan uji homogenitas didapatkan hasil yang homogen, maka dalam uji t peneliti menggunakan yang uji dengan asumsi varians yang sama Equal variances assumed. Berikut adalah tabel uji t yang dilakukan: