Pengertian Prokrastinasi PROKRASTINASI AKADEMIK

16 sebagai suatu cara untuk menghindari tugas yang dirasa tidak menyenangkan atau sulit dilakukan.

4. Area Prokrastinasi Akademik

Menurut Solomon dan Rothblum 1984, ada enam area prokrastinasi akademik, yaitu : a. Tugas mengarang, meliputi penundaan melaksanakan kewajiban atau tugas-tugas menulis, misalnya menulis makalah, laporan, atau tugas mengarang lainnya. b. Tugas belajar menghadapi ujian, meliputi penundaan belajar untuk ujian, ujian tengah semester atau ulangan mingguan. c. Tugas membaca, meliputi penundaan untuk membaca yang diwajibkan. d. Tugas administratif, meliputi menyalin catatan, mendaftarkan diri dalam presensi kehadiran, daftar peserta praktikum, dan sebagainya. e. Menghadiri pertemuan, yaitu penundaan maupun keterlambatan dalam meghadiri pelajaran, praktikum, dan pertemuan-pertemuan akademik lainnya. f. Penundaan kinerja akademik secara keseluruhan, yaitu menunda mengerjakan atau menyelesaikan tugas-tugas akademik secara keseluruhan. 17

5. Faktor-faktor Penyebab Prokrastinasi Akademik

Bernard dalam Catrunada, 2012 mengungkapkan bahwa terdapat sepuluh wilayah magnetis faktor yang menyebabkan individu melakukan prokrastinasi akademik, yaitu : a Anxiety Anxiety diartikan sebagai kecemasan. Kecemasan pada akhirnya diartikan sebagai kekuatan magnetik yang berlawanan, dimana tugas yang diharapkan dapat terselesaikan justru berinteraksi dengan kecemasan yang tinggi sehingga seseorang cenderung menunda tugas tersebut. b Self-Depreciation Self-Depreciation dapat diartikan sebagai pencelaan terhadap diri sendiri. Seseorang memiliki bentuk penghargaan yang rendah atas dirinya sendiri dan selalu siap menyalahkan diri sendiri apabila melakukan kesalahan dan juga merasa tidak percaya diri untuk mendapatkan masa depan yang lebih cerah. c Low-Discomfort Tolerance Low-Discomfort Tolerance dapat diartikan sebagai rendahnya toleransi terhadap ketidaknyamanan. Adanya kesulitan dalam tugas yang dikerjakan oleh seseorang, membuat seseorang mengalami kesulitan dalam menoleransi rasa frustasi dan kecemasan, sehingga