Bentuk-Bentuk Kenakalan Remaja Kecenderungan Kenakalan Remaja 1. Pengertian Kecenderungan Kenakalan Remaja

kenakalan yang menimbulkan korban fisik bagi orang lain, kenakalan yang menimbulkan korban materi, kenakalan yang tidak menimbulkan korban di pihak orang lain, dan kenakalan yang melawan status. Peneliti menggunakan teori Jensen karena teori tersebut lebih spesifik dan mewakili aspek-aspek dari kenakalan remaja.

3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kenakalan Remaja

Menurut Kartono 2006 terdapat empat faktor yang menyebabkan kenakalan remaja, yaitu : a. Faktor biologis Kenakalan remaja dapat muncul karena pengaruh dari elemen fisiologis dan struktur jasmaniah. Elemen fisik ini dapat berpengaruh langsung atau tidak langsung terhadap tindakan kenakalan remaja. Hal ini dapat terjadi karena dipengaruhi gen, kecenderungan abnormal, dan kelemahan tubuh akibat sakit atau penyakit. b. Faktor psikologis Faktor psikologis yang mempengaruhi kenakalan remaja meliputi hubungan remaja dengan orang tua dan faktor kepribadian remaja tersebut. Pengabaian dan penolakan yang dilakukan oleh orang tua terhadap anaknya sebelum masa remaja akan mempengaruhi keadaan emosional pada masa remaja. Di samping itu, faktor kepribadian juga menjadi penyebab munculnya kenakalan remaja. Hal-hal yang mempengaruhi terjadinya kenakalan remaja meliputi harga diri yang rendah, kurangnya kontrol diri, kekurangan kasih sayang, dan kecenderungan psikopatologis. c. Faktor sosiologis Faktor sosiologis merupakan faktor eksternal yang dapat mendukung terjadinya kenakalan remaja. Hal ini meliputi latar belakang keluarga, komunitas di mana remaja berada, dan lingkungan sekolah. Keadaan sosial ekonomi, kesempatan pendidikan dan jabatan, kekayaan dan gaya hidup hedonistik, pemakaian alkohol dan obat-obatan terlarang, tekanan dari teman sebaya, pengaruh lingkungan sekitar komunitas, perubahan budaya yang cepat dan konflik nilai, serta performansi sekolah dapat mempengaruhi munculnya kenakalan remaja. d. Faktor subkultur Faktor ini mengaitkan sistem nilai, kepercayaan, dan ambisi tertentu ambisi materiil, hidup bersantai, pola kriminal, dan relasi heteroseksual bebas yang memunculkan kelompok-kelompok remaja berandalan dan kriminal. Selain itu, kenakalan remaja dapat terjadi karena meningkatnya jumlah kejahatan, kekerasan, dan kekejaman yang menyebabkan kerugian dan kerusakan secara umum. Berdasarkan pemaparan di atas, dapat disimpulkan bahwa kenakalan remaja dapat disebabkan oleh faktor yang berasal dari dalam diri remaja maupun dari lingkungan sekitar remaja. Adapun beberapa faktor yang mempengaruhi kenakalan remaja, yaitu: faktor biologis, faktor psikologis, faktor sosiologis, dan faktor subkultur.

C. Remaja 1. Pengertian dan Batasan Usia Remaja

Masa remaja merupakan masa peralihan individu dari anak-anak menuju ke masa dewasa yang meliputi aspek fisik, kognitif, dan psikososial. Remaja juga mengalami pubertas yang merupakan proses menuju kematangan secara seksual Papalia, Olds, Feldman, 2008; Santrock, 2002. Sedangkan, Sarwono 2011 mengatakan bahwa remaja merupakan masa transisi dari anak- anak menuju dewasa yang menunjukkan perilaku cenderung sulit diatur dan mudah terangsang perasaannya. Rousseau dalam Sarwono, 2008, usia 15 sampai 20 tahun disebut sebagai masa kesempurnaan remaja adolescence proper. Masa ini merupakan puncak dari perkembangan emosi karena timbul gejala memperhatikan orang lain, memperhatikan harga diri, dan munculnya dorongan seks. Menurut WHO World Health Organization batasan usia remaja adalah 10 sampai 20 tahun. Sedangkan, Santrock 2007 mengatakan bahwa rentang usia remaja sekitar 10 sampai 22 tahun. Berdasarkan pengertian tersebut, peneliti menyimpulkan bahwa remaja adalah masa transisi dari anak-anak menuju dewasa yang dimulai sejak umur 11 sampai 20 tahun. Pada masa transisi ini remaja mengalami perubahan secara fisik, kognitif, dan psikososial.