Hubungan Antara Kesepian dengan Kecenderungan Kenakalan pada Remaja

Kesepian Ketidakpuasan Relasi Inferior Melawan Orang Lain Remaja Perkembangan Fisik Perkembangan Kognitif Perkembangan Psikososial Internalizing Problem Externalizing Problem

E. Skema Penelitian

Gambar 2.1 Dinamika Hubungan Antara Kesepian dengan Kecenderungan Kenakalan Remaja

F. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan pemaparan di atas tentang kesepian dan kecenderungan kenakalan remaja, maka peneliti menetapkan hipotesis penelitian: ada hubungan antara kesepian dengan kecenderungan kenakalan pada remaja. Kecenderungan Kenakalan Remaja Dorongan Membangun Relasi 25

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif yang akan mengukur data-data numerik dari variabel kesepian dan kecenderungan kenakalan pada remaja. Selain itu, penelitian yang akan dilakukan termasuk dalam jenis penelitian korelasional. Penelitian korelasional merupakan penelitian yang digunakan untuk mengukur hubungan alami antar variabel dengan tujuan untuk mengidentifikasi hubungan prediktif Shaughnessy, Zechmeister, Zechmeister, 2003. Sejalan dengan itu, Sangadji dan Sopiah 2010 mengatakan bahwa peneliti tidak melakukan manipulasi keadaan variabel yang ada, tetapi mencari keberadaan tingkat hubungan variabel yang terlihat pada koefisien korelasi.

B. Identifikasi Variabel Penelitian

Pada penelitian ini digunakan dua variabel yang terdiri dari:

1. Variabel Bebas atau Variabel Independen

Variabel bebas pada penelitian ini adalah kesepian.

2. Variabel Tergantung atau Variabel Dependen

Variabel tergantung pada penelitian ini adalah kecenderungan kenakalan remaja.

C. Definisi Operasional Variabel Penelitian

Definisi operasional merupakan definisi yang didasarkan pada suatu variabel dengan cara memberikan spesifikasi kegiatan atau perilaku supaya dapat diukur Sangadji Sopiah, 2010. Definisi operasional pada penelitian ini, yaitu:

1. Kesepian

Kesepian adalah ketidaknyamanan subjektif yang disebabkan oleh ketidakpuasan berelasi dengan orang lain. Kesepian pada penelitian ini akan diukur dengan menggunakan skala kesepian yang didasarkan pada manifestasi kesepian yang dikemukakan oleh Peplau dan Perlman 1982, yaitu manifestasi afektif, manifestasi kognitif, dan manifestasi perilaku. Peneliti menggunakan manifestasi kesepian karena manifestasi kesepian yang dikemukakan oleh Peplau dan Perlman lebih spesifik dalam menampakkan kesepian yang terjadi pada diri seseorang. Pada penelitian ini, perolehan skor yang tinggi pada skala kesepian menunjukkan bahwa subjek mempunyai perasaan kesepian yang tinggi, sedangkan perolehan skor yang rendah pada skala kesepian menunjukkan bahwa subjek mempunyai perasaan kesepian yang rendah.

2. Kecenderungan Kenakalan Remaja

Kecenderungan kenakalan remaja adalah kecenderungan perilaku yang tidak dapat diterima secara sosial karena melanggar hukum dan dilakukan oleh individu di bawah 18 tahun yang dipicu oleh pengabaian sosial. Alat ukur yang digunakan didasarkan pada bentuk kenakalan remaja yang dikemukakan oleh Jensen dalam Sarwono, 2008, yaitu: