B. Kecenderungan Kenakalan Remaja 1. Pengertian Kecenderungan Kenakalan Remaja
Pada umumnya, kenakalan merupakan konflik antara remaja dengan masyarakatnya. Menurut Thornburg 1982, kenakalan remaja merupakan
perilaku pribadi ataupun berkelompok, spontan ataupun terencana, melawan individu atau institusi. Sejalan dengan itu, kenakalan remaja meliputi perilaku
yang tidak dapat diterima secara sosial, melanggar hukum, dan merupakan tindakan kriminal Santrock, 2002. Hal ini dipicu oleh pengabaian dari
lingkungan sosialnya Kartono, 2006. Rice 1996 mengatakan bahwa kenakalan remaja berhubungan dengan
pelanggaran hukum yang dilakukan oleh anak muda yang berumur di bawah 18 tahun. Perilaku tersebut termasuk ilegal yang dapat dilakukan juga oleh orang
dewasa, seperti perusakan, pemerkosaan, penyalahgunaan obat-obatan, dan sebagainya.
Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa kecenderungan kenakalan remaja adalah kecenderungan perilaku yang tidak dapat diterima
secara sosial karena melanggar hukum dan dilakukan oleh individu di bawah 18 tahun yang dipicu oleh pengabaian sosial.
2. Bentuk-Bentuk Kenakalan Remaja
Gunarsa 2009, kenakalan remaja digolongkan ke dalam dua kelompok besar, yaitu:
a. Kenakalan remaja yang tidak diatur dalam undang-undang Kenakalan remaja ini sulit untuk diklasifikasikan sebagai pelanggaran
hukum karena sifatnya melanggar moral dan nilai-nilai sosial, misalnya : membohong, membolos, kabur, keluyuran, menyontek, memiliki dan
membawa benda yang membahayakan orang lain, bergaul dengan teman yang memberi pengaruh buruk, berpesta pora tanpa pengawasan, membaca
bacaan porno dan menggunakan bahasa yang tidak sopan, melakukan pelacuran, berpakaian tidak pantas, serta mengkonsumsi minuman keras dan
obat-obatan terlarang. b. Kenakalan remaja yang penyelesaiannya diatur dalam undang-undang dan
hukum yang berlaku Kenakalan remaja ini sifatnya yang melanggar hukum, misalnya :
perjudian, pencurian, pencopetan, perampasan, penggelapan barang,
penipuan dan pemalsuan, pemerkosaan, pembunuhan, serta aborsi. Menurut Jensen dalam Sarwono, 2008, kenakalan remaja terbagi ke dalam
empat jenis, yaitu: a. Kenakalan yang menimbulkan korban fisik bagi orang lain, yaitu:
perkelahian, perkosaan, perampokan, dan pembunuhan. b. Kenakalan yang menimbulkan korban materi, yaitu: perusakan, pencurian,
pencopetan, dan pemerasan.